Tujuh kecamatan di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, dilanda banjir 2-7 meter. Banjir menjadi bencana alam yang kerap terjadi di daerah berjarak 600 kilometer dari Kota Pontianak ini.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Tujuh kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, terdampak banjir setinggi 2-7 meter. Akibat kejadian ini, ratusan rumah warga di puluhan desa terendam banjir. Bahkan, dilaporkan ada beberapa rumah yang roboh diterjang air bah.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, banjir muncul sejak Rabu (14/7/2021) dan masih terjadi pada Kamis (15/7/2021). Hujan deras pada Selasa (13/7/2021) dituding menjadi salah satu penyebab banjir di daerah yang berjarak sekitar 600 kilometer dari Kota Pontianak ini.
Akibatnya, ratusan rumah warga terendam banjir. Bahkan, ada sembilan rumah warga di Desa Emtebit, Kecamatan Silat Hulu, roboh akibat banjir.
Kepala BPBD Kabupaten Kapuas Hulu Gunawan mengatakan, sejauh ini jumlah pasti terkait pengungsi dan rumah terendam masih dicari. Pihaknya terkendala minimnya jaringan telekomunikasi. ”Jika hujan tidak turun lagi, potensi banjir susulan diharapkan tidak ada,” kata Gunawan.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandara Supadio Pontianak, Noventia, menuturkan, potensi hujan terbilang rendah beberapa hari ke depan. Sepekan ke depan, cuaca di Kalbar dominan berawan.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, Kapuas Hulu memiliki risiko banjir sedang hingga tinggi. Berdasarkan data inaRisk BNPB, sedikitnya 25 kecamatan berpotensi terpapar banjir dengan luas wilayah 80.282 hektar.
Ancaman itu dikuatkan lewat Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI). Kejadian banjir menjadi bencana yang mendominasi Kabupaten Kapuas Hulu. Menurut catatan yang dirangkum tahun 2020, banjir di Kapuas Hulu terjadi delapan kali selama 2020. Akibatnya, 20.055 rumah terendam banjir dan 138.357 jiwa terdampak.