Jauh sebelum tren sepeda menghinggapi masyarakat urban kala awal pandemi, kendaraan tanpa mesin itu adalah transportasi utama bagi petani di desa. Sampai saat ini sepeda merupakan kendaraan yang mengantarkan mereka bekerja di sawah.
Representasi Yogyakarta sebagai kota sepeda pada era tahun 1950-1970 meninggalkan jejaknya di beberapa wilayah yang masih memiliki kultur agraris yang kuat. Sebagian besar berada di pinggiran kota.