Orang dengan Gangguan Jiwa di Sumsel Dapatkan Vaksin Covid-19
Sekitar 60 pasien Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar Palembang, Sumatera Selatan, divaksinasi. Prosesnya melewati sejumlah tahapan untuk memastikan pasien siap untuk divaksin, termasuk di antaranya persiapan mental.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Sebanyak 60 pasien di Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar Palembang, Sumatera Selatan, disuntik vaksinasi Covid-19 tahap pertama, Selasa (13/7/2021). Mereka masuk kelompok rawan tertular virus korona jenis baru.
Seperti vaksinasi sebelumnya, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) harus menjalani pemeriksaan fisik dan observasi pasca-penyuntikan. Namun, mereka wajib menjalani pemeriksaan mental untuk memastikan kondisinya. Jika tidak diperiksa, pasien rentan gelisah dan mudah marah.
Direktur Utama RS Jiwa Ernaldi Bahar Palembang Yumidiansi, Selasa, mengatakan, kondisi mental peserta vaksinasi terbilang stabil. Namun, belum semua pasien ikut vaksinasi. Ada sembilan orang lain yang belum bisa mengikutinya karena masih menjadi suspek Covid-19.
”Setelah diperiksa antigen, mereka terkonfirmasi positif. Sekarang mereka diisolasi dan sedang menjalani perawatan sampai kondisinya pulih,” ujarnya.
Sebelum divaksinasi, lanjut Yumidiansi, keluarga pasien harus menyetujuinya. ”Hal ini penting untuk memastikan setelah vaksinasi. ODGJ harus terus dipantau perkembangan kesehatannya oleh keluarga,” ujarnya.
Vaksinasi juga akan dilakukan pada ODGJ yang tengah menjalani rawat jalan. Ada sekitar 150 orang yang masih terus dipantau kondisi kesehatannya. ”Jika masih berdomisili di Palembang disarankan vaksinasi di RSJ Ernaldi Bahar. Sementara yang jauh dari RS bisa disarankan ke puskesmas terdekat, tentu dengan rekomendasi,” katanya.
ODGJ menjadi kalangan rawan tertular Covid-19 di Sumsel. Sejak 2020, puluhan pasien terpapar Covid-19. Apalagi kini penularan Covid-19 di Sumsel masih tinggi.
”Kini ruang perawatan untuk Covid-19 terus berkurang. Dari 10 tempat tidur yang disediakan untuk penanganan Covid-19, hanya tersisa satu tempat tidur lagi,” kata Yumidiansi. Menurut rencana, dalam beberapa hari ke depan, pihaknya akan menambah 20 tempat tidur.
A (32), warga Sungai Pinang, Ogan Ilir bersyukur istrinya, D (32), bisa divaksinasi. Menurut dia, vaksinasi penting agar keluarga besarnya terhindar dari penularan Covid-19. ”Saya merasa tenang setelah divaksinasi. Supaya nanti tidak tertular,” kata D.
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy mengatakan, proses vaksinasi akan dipercepat. Caranya dengan menambah jumlah vaksinator dan fasilitas kesehatan. Hingga saat ini, sudah ada 1,5 juta warga Sumsel yang telah divaksin dari total 5,7 juta warga yang menjadi sasaran.
”Kami menargetkan awal 2022 Sumsel sudah mencapai kekebalan komunal,” ujarnya.
Berdasarkan Situs Tanggap Covid-19 Sumsel, hingga Senin (12/7), ada 471 kasus positif dan menjadi yang tertinggi selama pandemi. Bahkan, dalam seminggu terakhir, penambahannya lebih dari dari 250 kasus per hari. Lesty mengatakan, peningkatan kasus itu kemungkinan disebabkan oleh varian delta yang memang secara penularan sangat cepat.