Ruang Perawatan Penuh, Pasien Covid-19 di Jayapura Isolasi Mandiri
Keterisian tempat tidur di rumah sakit dan tempat karantina terpusat untuk pasien Covid-19 di Kota Jayapura, Papua, telah mencapai 100 persen.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Keterisian tempat tidur di rumah sakit dan tempat karantina terpusat untuk pasien Covid-19 di Kota Jayapura, Papua, telah mencapai 100 persen. Banyak pasien harus menjalani perawatan di tempat sementara yang disiapkan rumah sakit dan isolasi mandiri.
Dari pantauan Kompas pada Jumat (9/7/2021), terdapat sejumlah rumah sakit di Kota Jayapura yang belum dapat menampung pasien di ruang isolasi. Hal ini disebabkan tempat yang telah penuh.
Kondisi itu salah satunya terjadi di Rumah Sakit Dok II Jayapura. Di RS itu, terdapat sejumlah pasien Covid-19 harus menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat. Sementara, di Rumah Sakit Provita, pasien dirawat di sebuah tenda di samping gedung rumah sakit.
Wakil Wali Kota Jayapura Rustam Saru, saat dikonfirmasi, membenarkan persentase keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di Kota Jayapura telah mencapai 100 persen. Tempat karantina terpusat di Kota Jayapura juga telah penuh oleh pasien.
Terdapat satu fasilitas karantina terpusat di Kota Jayapura, yakni gedung Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Papua. Kini, tenaga kesehatan di LPMP Papua telah merawat 175 pasien Covid-19.
Adapun rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 di Kota Jayapura meliputi Rumah Sakit Umum Daerah Dok II, RSUD Abepura, RS Bhayangkara, RS Marthen Indey, RS Provita, RS Dian Harapan, dan RS Angkatan Laut dr Soedibjo Sardadi.
”Pasien yang tidak mendapatkan tempat perawatan terpaksa harus menjalani isolasi mandiri. Kami telah mengirimkan surat permintaan bantuan ke Pemprov Papua terkait penyediaan fasilitas karantina terpusat,” kata Rustam.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit 200 orang dan di gedung LPMP Papua 175 orang. Masih terdapat ratusan penderita Covid-19 yang terpaksa menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
”Ratusan warga yang terpapar Covid-19 belum dapat dirawat di LPMP Papua. Pemkot Jayapura tidak memiliki anggaran untuk menambah fasilitas karantina terpusat,” ucap Sri.
Jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Kota Jayapura telah mencapai 9.773 orang. Sebanyak 9.133 orang sembuh, 468 orang masih dirawat, dan 172 orang meninggal.
Kondisi ini disebabkan kasus di Kota Jayapura yang meningkat drastis selama beberapa pekan terakhir.
Sebanyak 13 kelurahan di lima distrik berstatus zona merah atau berisiko tinggi penularan. Angka reproduksi kasus Covid-19 di Kota Jayapura meningkat drastis dari 1,5 pada Juni lalu menjadi 3,3 saat ini.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua Silwanus Sumule mengakui, terdapat rumah sakit di Jayapura yang tidak dapat lagi menampung pasien Covid-19 di ruang isolasi. Salah satunya adalah Rumah Sakit Dok II Jayapura yang juga fasilitas kesehatan rujukan utama penanganan Covid-19 di daerah itu.
”Kamar perawatan baru tersedia di rumah sakit apabila ada pasien yang sembuh atau meninggal. Kondisi ini disebabkan kasus di Kota Jayapura yang meningkat drastis selama beberapa pekan terakhir,” ungkapnya.
Ia menuturkan, ketersediaan alat habis pakai dan oksigen masih tercukupi hingga satu minggu ke depan meskipun BOR rumah sakit di Jayapura hampir mencapai angka 100 persen. ”Hanya ketersediaan cairan reagen untuk pemeriksaan Covid-19 yang semakin minim. Kami akan berkomunikasi dengan pusat untuk mendistribusikan reagen ke Jayapura,” ucap Silwanus.
Ia pun menyatakan, Satgas Covid-19 Provinsi Papua akan menyediakan tambahan ruang perawatan. ”Rencananya kami akan menyiapkan tambahan ruangan perawatan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Dok II. Kami juga akan menggelar rapat untuk menambah tempat karantina terpusat,” ujarnya.