Pemkot Malang Siapkan Gedung Sekolah untuk RS Darurat
Semakin tingginya jumlah kasus Covid-19 di Kota Malang membuat Pemkot Malang menyiapkan alternatif rumah sakit lapangan di lima kecamatan. RS lapangan akan menggunakan fasilitas dinas pendidikan seperti sekolah.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Semakin tingginya jumlah kasus Covid-19 di Kota Malang membuat Pemerintah Kota Malang menyiapkan alternatif rumah sakit lapangan di lima kecamatan. RS lapangan itu akan menggunakan fasilitas dinas pendidikan.
Hal itu dikatakan Wali Kota Malang Sutiaji, Jumat (9/7/2021). Fasilitas dinas kesehatan yang dimaksud adalah gedung sekolah ataupun kantor milik dinas. Saat ini di Kota Malang juga akan dibangun rumah sakit darurat lapangan di RST Soepraoen. ”Saya sudah berkontak dengan Pangdam V/Brawijaya. Beliau mengatakan bahwa untuk mendukung kebutuhan tenaga medisnya akan berasal dari Kesdam V/Brawijaya,” kata Sutiaji. Kapasitasnya, menurut Sutiaji, sekitar 70 tempat tidur.
Sebelumnya, 172 prajurit Batalyon Kesehatan 2/Divisi Infanteri 2 Kostrad diterjunkan untuk mendukung rumah sakit lapangan. Rumah sakit lapangan akan dibangun di RST Tingkat II dr Soepraoen Malang dalam bentuk tenda darurat. Tim dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon Kesehatan 2 Kostrad Letnan Kolonel Ckm Agung Siswanto selaku Komandan Satuan Tugas Kesehatan Rumah Sakit Lapangan (Satgakes Rumpkitlap).
Agung Siswanto mengatakan bahwa tugas tersebut merupakan amanah dan kebanggaan bagi satuan Yonkes 2/ Divif 2 Kostrad. ”Ini kepercayaan untuk membantu pemerintah dalam penanggulangan Covid-19. Itu sebabnya kepada seluruh prajurit harus siap operasional, memahami dan mengerti prosedur penanganan Covid-19, serta selalu menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
Menurut Agung Siswanto, tugas tersebut harus dilaksanakan dengan tanggung jawab. Keberangkatan ratusan prajurit untuk mendukung penanganan Covid-19 itu dipimpin oleh Kepala Staf Divisi Infanteri 2 Kostrad Brigjen TNI Tjaturputra Gunadi, di Lapangan Mayonkes 2 Kostrad, Karangploso, Malang (09/07/2021).
Saat ini Kota Malang berada di zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19. Berdasarkan data per Jumat (9/7/2021), total kasus Covid-19 di Kota Malang 7.397 kasus. Dari jumlah tersebut kasus aktifnya sebanyak 392 kasus.
Adapun kasus meninggal sebanyak 683 kasus (tingkat kematian 9,2 persen) dan kesembuhan sebanyak total 6.322 kasus (tingkat kesembuhan sebesar 85 persen). Tingkat kesembuhan itu terus menurun jika dibandingkan dengan awal tahun 2021 yang saat itu mencapai 90 persen.
”Tingkat keterisian tempat tidur di 11 rumah sakit rujukan di Kota Malang juga semakin mengkhawatirkan. Rumah sakit-rumah sakit rujukan mulai penuh. Saat ini BOR di IGD 11 RS rujukan Covid-19 di Kota Malang sebesar 125 persen. Artinya, pasien dirawat di luar ruangan atau selasar,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif.