Desa di Magelang Siapkan Bantuan Pangan untuk Pasien Isolasi
Pemerintah desa dan warga di Kabupaten Magelang berinisiatif siapkan bantuan pangan bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Upaya ini diyakini mendukung kesembuhan dan mencegah penularan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Warga dan pemerintah desa di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, bersama-sama berupaya mencukupi kebutuhan bahan pangan bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Selain sebagai bentuk kepedulian kepada warga yang sakit dan tidak bisa bepergian, upaya ini penting untuk mencegah penularan.
Heri Purwanto, Kepala Desa Krincing, Kecamatan Secang, mengatakan, sekalipun tidak ada instruksi dari desa untuk memberikan bantuan pangan, pihaknya menyadari betul bahwa hal tersebut harus dilakukan. ”Agar isolasi berlangsung optimal dan pasien tidak mencuri-curi kesempatan dengan alasan berbelanja, kami pun harus berinisiatif membantu suplai bahan pangan untuk kebutuhan mereka sehari-hari,” ujarnya, Jumat (9/7/2021).
Paket bahan pangan tersebut, antara lain, berisi bahan pokok seperti beras, telur, dan minyak goreng. Kuantitas bahan pangan diatur untuk kebutuhan selama 10 hari.
Anggaran pengadaan bahan pangan tersebut diambil dari anggaran penanganan Covid-19 yang tahun ini dialokasikan Rp 80 juta dan kini tinggal tersisa Rp 10 juta. Di luar dana yang dialokasikan pemerintah desa, pengadaan bahan pangan juga dilakukan dengan bantuan warga.
”Setiap kali muncul pasien positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah, warga lain pun langsung secara spontan memberikan bantuan uang maupun barang,” ujarnya.
Tidak hanya pada pasien positif Covid-19, bantuan pangan di Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, juga diatur dibagikan kepada semua anggota keluarga yang tinggal satu rumah dengan pasien tersebut.
”Demi mengoptimalkan isolasi dan menekan aktivitas anggota keluarga yang lain. Maka, setiap orang yang tinggal bersama pasien yang melakukan isolasi mandiri juga akan mendapatkan alokasi bantuan untuk kebutuhan mereka selama 10 hari,” ujar Kepala Desa Kembanglimus, Soetji Arimbi.
Di luar itu, 25 sukarelawan desa juga terus siaga membantu membelikan bahan pangan lain atau makanan tertentu dari warung-warung terdekat, sesuai kebutuhan. ”Mencukupi kebutuhan dan keinginan pasien adalah bagian dari upaya kami untuk mendukung kesembuhan mereka,” ujar Rohman, salah seorang sukarelawan Desa Kembanglimus.
Di Desa Girikulon, Kecamatan Secang, kepedulian memberikan bantuan pangan dilakukan warga dengan membentuk dapur umum yang setiap hari menyuplai lauk-pauk bagi pasien dan keluarganya di rumah.
Asdat Imam Ukir, Kepala Desa Girikulon, mengatakan, upaya mengirim lauk-pauk ini juga merupakan upaya mendukung kesembuhan pasien dan mengoptimalkan kegiatan isolasi yang tengah dijalankan.
”Perhatian yang diberikan dengan cara mengirimkan lauk makan sekaligus menjadi cara mengungkapkan dukungan dari warga, agar isolasi mandiri dijalankan dengan sebaik-baiknya. Dengan cara ini, pasien pun akan secara otomatis sungkan sehingga betul-betul patuh tidak keluar rumah selama masa isolasi,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto mengatakan, Pemkab Magelang juga sudah menyediakan paket bantuan pangan berisi, antara lain, beras, mi instan, dan susu bagi warga isolasi mandiri. Permintaan bantuan pangan ini bisa langsung diajukan dan dipenuhi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Terkait pandemi, menurut dia, pemerintah desa diwajibkan mengalokasikan anggaran penanganan Covid-19. Anggaran tersebut bisa digunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan untuk penanganan kasus di desanya.
Hingga Jumat (9/7/2021), jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Magelang, terdata 2.518 orang. Sebanyak 316 orang di antaranya adalah pasien konfirmasi baru. Saat ini, juga terdata masih ada 72 pasien suspek Covid-19 yang masih menjalani isolasi mandiri di rumah.