Remaja Tenggelam di Sungai Gintung Purbalingga Ditemukan Meninggal
Kecelakaan air kembali terjadi di wilayah Jawa Tengah bagian selatan. Seorang remaja ditemukan meninggal dunia pada Rabu ini, dia tenggelam di Sungai Gintung, Purbalingga sehari sebelumnya.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURBALINGGA, KOMPAS — Tim SAR gabungan menemukan Andif (15), remaja yang tenggelam di Kedung Crucuk, Sungai Gintung Purbalingga, Jawa Tengah, dalam kondisi meninggal dunia, Rabu (7/7/2021). Sebelumnya, enam orang terseret arus saat mandi di sungai itu dan satu orang tenggelam. Arus deras dan pusaran air harus diwaspadai saat bermain air di sungai.
”Korban ditemukan dengan cara penyelaman dengan kedalaman 5-7 meter di boleran atau pusaran sungai di lokasi kejadian,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap I Nyoman Sidakarya dalam siaran pers, Rabu.
Nyoman mengatakan, korban ditemukan pada pukul 08.30 dan langsung dievakuasi ke rumah duka di RT 015 RW 006 Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga. ”Setelah ditemukanya korban, secara resmi Operasi SAR kami nyatakan ditutup dan semua unsur dikembalikan ke kesatuanya masing-masing,” paparnya.
Saeful Anwar dari Humas Kantor Basarnas Cilacap mengimbau berulangnya kejadian orang tenggelam, baik di sungai maupun di laut, perlu diwaspadai. ”Kalau tidak bisa berenang, harap hati-hati, apalagi saat mandi. Kita harus bisa membaca arus sungai apakah di tempat itu banyak boleran (pusaran air) atau sebatas arus biasa. Sesuai SOP, jika bermain di air, harus memakai alat pelindung diri seperti pelampung atau jaket penyelamat,” kata Saeful.
Kalau tidak bisa berenang harap hati-hati, apalagi saat mandi. Kita harus bisa membaca arus sungai apakah di tempat itu banyak boleran (pusaran air) atau sebatas arus biasa. (Saeful Anwar)
Kepala Kepolisian Sektor Kaligondang Inspektur Satu Khaliman menyebutkan, korban mandi di sungai bersama lima temannya, yaitu Candra Ali (15) dan Sunan (26), warga Desa Selakambang, Kecamatan Kaligondang. Selain itu, Ridho (15), Galih (12), Adit (16), warga Desa Pagerandong, Kecamatan Kaligondang. Mereka bermain di sungai pada Selasa (6/7/2021) pukul 14.00.
”Berdasarkan keterangan teman korban, saat mereka mandi tiba-tiba arus sungai menjadi deras. Lima orang sempat terbawa arus, namun berhasil menyelamatkan diri, sedangkan korban hilang tenggelam,” kata Khaliman.
Pencarian dan evakuasi melibatkan unsur SAR gabungan terdiri Basarnas Cilacap, BPBD Purbalingga, Polsek Kaligondang, Koramil Kaligondang, Satpol PP, SAR Purbalingga, SAR Perwira, Rapi, PMI, Serayu Rescue, Cilacap Rescue, Pramuka Peduli, Bagana, dan warga sekitar.
Dalam catatan Kompas, setidaknya dalam dua pekan terakhir Basarnas Cilacap melakukan tiga kali pencarian dan evakuasi korban tenggelam. Lokasi kejadian itu meliputi pantai perairan Kebumen-Cilacap, di Sungai Tajum, Banyumas, dan terakhir di Purbalingga.
Seperti diberitakan Kompas.id (29/6/2021), sepanjang 2021, setidaknya terdapat 20 korban akibat kecelakaan air, baik di sungai maupun di laut. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat, wisatawan, nelayan, juga pemancing ikan untuk berhati-hati serta mewaspadai ombak yang besar.
Dari 20 korban itu, 14 orang ditemukan meninggal dunia dan enam di antaranya hilang. Lokasi kecelakaan meliputi pantai sepanjang Cilacap, Kebumen, dan Purworejo. Selain itu, ada pula korban tenggelam di Sungai Serayu (Banyumas), Sungai Klawing (Purbalingga), dan Sungai Pemali (Brebes).