Kluster Pabrik Miras di Malang, 38 Orang Jalani ”Swab” Antigen
Terkait Covid-19 kluster pabrik miras di Malang, 38 orang menjalani swab antigen massal oleh puskesmas, Selasa (6/7/2021).
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Swab antigen massal dilakukan oleh Puskesmas Wagir terhadap 38 warga Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (6/7/2021). Mereka merupakan kontak erat dari belasan karyawan pabrik minuman keras yang terkonfirmasi Covid-19 sebelumnya.
Hal itu merupakan buntut munculnya kluster Covid-19 dari pabrik minuman keras (miras) yang berlokasi di Desa Pandanlandung tersebut. Sebelumnya diketahui, sekitar 20 karyawan pabrik tersebut terkonfirmasi Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR yang diinisiasi pabrik. Munculnya kasus Covid-19 diduga berasal dari kontak erat karyawan dengan orang Surabaya.
Data awal menunjukkan ada 13 warga Desa Pandanlandung terpapar Covid-19. Namun, Senin (5/7/2021) siang, jumlahnya bertambah tiga orang.
”Awalnya data yang diberikan ke kami ada 13 orang. Namun, setelah dicek di grup kasus isoman Covid-19 di desa kami, rupanya ada tiga karyawan pabrik yang datanya belum masuk ke kami. Sekarang, jadinya ada 16 warga kami terpapar Covid-19 dari kluster pabrik dan ada 38 kontak eratnya yang hari ini menjalani swab antigen,” kata Achmad Bagus Sadewa, Sekretaris Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Selasa (6/7/2021).
Sebanyak 16 orang tersebut kini menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan pengawasan satgas desa dan sukarelawan desa swadesi. ”Nanti, berdasarkan hasil dari swab antigen itu, kami akan ikuti instruksi dari puskesmas. Jika kemudian ada tambahan warga positif, mereka akan menjalani isolasi mandiri seperti yang lain,” kata Bagus.
Adapun untuk menjamin kebutuhan 16 warga yang terkonfirmasi Covid-19 itu, penanganannya bekerja sama anatar desa dan pihak pabrik. ”Pabrik memberikan paket kebutuhan harian mereka dan ada tambahan dari desa, seperti sayur-mayur dan lauk. Logistik dari desa akan diberikan dua hari sekali,” kata Bagus.
Kerja sama antara pabrik dan desa, menurut Bagus, cukup membantu desa dalam mengurusi warga yang harus isolasi mandiri. ”Untungnya pabrik mau bekerja sama sehingga beban tidak semuanya ditanggung desa. Dan, seharusnya memang demikian karena warga terpapar Covid-19 di pabrik,” kata Bagus.
Pabrik memberikan paket kebutuhan harian mereka dan ada tambahan dari desa, seperti sayur-mayur dan lauk. Logistik dari desa akan diberikan 2 hari sekali. (Achmad Bagus Sadewa)
Belum usai mengurusi warga terkonfirmasi Covid-19 dari kluster pabrik miras, Pemerintah Desa Pandanlandung kembali mendapat kabar bahwa ada tiga warga lain terkonfirmasi Covid-19. Mereka adalah pekerja di pabrik rokok.
”Hingga saat ini kami masih menerima kabarnya, dan belum bisa berkontak dengan perusahaan. Ini karena kami masih mengurusi kluster pabrik minuman ini terlebih dahulu. Setelah ini, kami akan mendata dan melakukan prosedur yang sama dengan pabrik rokok tempat warga kami bekerja,” kata Bagus.
Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto berharap bahwa desa dan perusahaan bekerjasama dengan baik untuk mengurusi warga yang terkonfirmasi Covid-19. ”Saya berharap (pabrik) mau mengurusi karyawannya itu, dan tidak mem-PHK karena ini bukan kesalahan. Untuk menangani para pekerja pabrik ini harap dikerjasamakan dengan baik antara perusahaan, desa, dan puskesmas,” kata Didik.
Didik mengimbau, masyarakat Kabupaten Malang benar-benar mau menerapkan protokol kesehatan agar kasus Covid-19 tidak terus meluas.
Kluster pabrik merupakan lanjutan dari beberapa kluster sebelumnya di Kabupaten Malang, seperti kluster Singosari dan kluster hajatan di Rowotrate. Kluster Rowotrate adalah dusun di Malang Selatan, tepatnya di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Dusun tersebut ditutup 14 hari untuk mencegah penularan.
Hingga saat ini Kabupaten Malang masuk zona oranye atau resiko sedang penularan Covid-19. Per Senin (5/7/2021), jumlah total kasus Covid-19 di Kabupaten Malang sebanyak 3911 kasus.
Dari jumlah tersebut, 111 kasus di antaranya kasus aktif. Adapun 3.537 orang dinyatakan sembuh dan 263 orang meninggal. Terlihat bahwa tingkat kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Malang 6,7 persen dan tingkat kesembuhan 90 persen.