Warga Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah kini bisa mendapatkan beras. Pemkab menyiapkan beras cadangan untuk meringankan beban pasien Covid-19.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menyiapkan cadangan beras untuk warga yang terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah. Setiap rumah bisa mendapatkan 7,5-10 kilogram beras berdasarkan pengajuan pemerintah kecamatan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu Erpin Mapinda mengatakan, pemberian beras dilakukan sesuai dengan usulan pemerintah kecamatan. ”Rata-rata kecamatan mengajukan 10 kilogram beras per rumah. Tidak ada kuota (batasan),” katanya kepada Kompas, Selasa (6/7/2021), di Indramayu.
Penyaluran 7,5-10 kg beras diharapkan dapat meringankan beban keluarga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) selama tiga sampai 10 hari. Sebab, saat isoman, mereka tidak bekerja. Pemerintah kecamatan dapat mengajukan permintaan lagi jika beras itu habis meski masa isoman belum tuntas.
Sementara warga yang ingin mengakses beras medium itu bisa menghubungi kecamatan untuk didata. Beberapa kecamatan yang telah mengajukan, antara lain, Jatibarang dengan 500 kg, Widasari (300 kg), dan Bangodua (250 kg).
”Silakan camat mengajukan ke kami. Semakin cepat diajukan, semakin cepat pula kami berikan,” ujarnya.
Menurut Erpin, cadangan beras Indramayu saat ini sekitar 12,7 ton. Pihaknya bekerja sama dengan Bulog untuk pengadaan 12 ton beras lagi. ”Melihat kondisi sekarang, kami akan mengajukan 80-100 ton beras lagi. Ini sesuai dengan jumlah minimal cadangan pangan,” ungkapnya.
Sekecil apa pun upayanya, pemerintah hadir melayani dan memproteksi masyarakat. (Nina Agustina)
Indramayu termasuk daerah sentra padi nasional. Pada 2020, luas panen padi Indramayu mencapai 226.626 hektar dengan produksi 1,37 juta ton GKG, setara dengan 783.233 ton beras. Indramayu bahkan surplus 578.547 ton beras.
Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan, pemberian beras tersebut merupakan bentuk jaring pengaman sosial terhadap masyarakat yang terpapar Covid-19. Pihaknya menginstruksikan camat memantau penyaluran program itu.
”Sekecil apa pun upayanya, pemerintah hadir melayani dan memproteksi masyarakat,” katanya. Apalagi, penyebaran virus korona baru di Indramayu terus merebak.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Indramayu, hingga Senin (5/7/2021) malam, total kasus positif Covid-19 mencapai 12.121 orang. Sebanyak 426 orang di antaranya meninggal dan 9.662 orang sembuh.
Sementara 2.033 warga masih menjalani isolasi. Dari jumlah itu, hanya 354 pasien yang mendapatkan ruang isolasi di rumah sakit. Artinya, masih ada 1.679 warga yang melakukan isoman.
Keterbatasan ruangan isolasi mengharuskan pasien menjalani isoman. Hingga kini, keterisian ruangan isolasi di sembilan rumah sakit mencapai 87 persen dari total 410 tempat tidur. Padahal, batas ideal keterisian ruangan isolasi, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), adalah 60 persen.