Keterisian Rumah Sakit Tinggi, Ketersediaan Oksigen di Pontianak Diawasi
Tingkat hunian rumah sakit di atas 80 persen. Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, terus memantau ketersediaan oksigen. Oksigen masih mencukupi untuk pekan ini.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, memperkirakan, stok oksigen di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, Pontianak, masih mencukupi pekan ini. Dinkes terus memantau ketersediaan oksigen. Apalagi, tingkat hunian rumah sakit di atas 80 persen.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak Sidig Handanu, Senin (7/5/2021), mengatakan, distribusi oksigen di Kota Pontianak masih bergantung pada pasokan dari Pulau Jawa. Pasokan yang didapatkan tergantung dari situasi bagaimana kebutuhan di Jawa.
”Namun, dalam minggu ini oksigen untuk di Pontianak, khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, Pontianak, masih aman,” ujar Handanu.
Untuk selanjutnya, pihaknya terus memantau ketersediaan oksigen. Sebab, oksigen di Pontianak juga tidak hanya untuk warga pontianak, tetapi se-Kalbar. Oksigen menjadi sangat penting sebab tingkat hunian rumah sakit (BOR) untuk perawatan pasien Covid-19 sejak sebulan terakhir belum ada tanda-tanda menurun.
”BOR intensive care unit (ICU) Pontianak sudah mencapai 100 persen. Kemudian, BOR ruangan isolasi (non-ICU) sudah di atas 80 persen. Apalagi, kebutuhan oksigen tidak hanya untuk pasien Covid-19,” kata Handanu.
Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan, oksigen harus diprioritaskan untuk kepentingan penanganan kesehatan. Terkait dengan hal itu, pihaknya telah mengirim surat kepada lima distributor oksigen yang ada di Kalbar agar memprioritaskan pasokan oksigen untuk keperluan penanganan kesehatan.
”Kalau ada yang nakal nanti akan berurusan dengan pemerintah,” ujar Sutarmidji.
Kepala Dinkes Provinsi Kalbar Harisson menuturkan, perusahaan-perusahaan oksigen di Pontianak diminta memenuhi dan memprioritaskan kebutuhan oksigen untuk rumah sakit di Kalbar. ”Karena kebutuhan rumah sakit meningkat, maka kebutuhan rumah sakit dulu yang diprioritaskan. Kebutuhan industri dan lain-lain distop dulu,” ujar Harusson.
BOR intensive care unit (ICU) Pontianak sudah mencapai 100 persen. Kemudian, BOR ruangan isolasi (non-ICU) sudah di atas 80 persen.
Kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar hingga 5 Juli secara kumulatif 15.686 orang. Sebanyak 13.842 orang (88,24 persen) di antaranya sudah sembuh dan 376 orang (2,39 persen) meninggal dunia. Kasus aktif di Kalbar 1.468 orang (9,35 persen).
Inisiatif untuk meminjamkan oksigen secara gratis sudah muncul di Kalbar, yakni dari Rumah Zakat Kalbar. Asrul Putra Nanda, Branch Manager Rumah Zakat Provinsi Kalbar, mengatakan, Rumah Zakat Kalbar saat ini meminjamkan oksigen gratis bagi masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan tersebut bernama ”pinjam oksigen gratis”.
Inisiatif tersebut dilakukan melihat isu di beberapa wilayah Indonesia krisis oksigen. Sebelum hal itu terjadi di Pontianak, pihaknya berinisiatif membuat ”pinjam oksigen gratis”. Meskipun secara stok pihaknya hanya memiliki 6 (enam) tabung kecil dan 2 (dua) tabung besar untuk isi ulang.
Pinjaman oksigen gratis tersebut untuk pasien-pasien isolasi mandiri dan sebagainya yang memerlukan oksigen. Saat ini sudah ada 4-5 orang yang bertanya di media sosial mengenai prosedur peminjaman oksigen gratis.
”Bagi yang memerlukan tabung oksigen, dipersilakan menghubungi kami sebagaimana yang tertera di media sosial kami,” ujarnya.
Pinjam oksigen gratis itu untuk jangka waktu 7-14 hari ke depan. Jika ada masyarakat yang memiliki tabung oksigen, baik yang kosong maupun berisi, Rumah Zakat bisa memfasilitasi untuk dipinjamkan kepada masyarakat yang membutuhkan.