Bocah Tenggelam di Sungai Tajum Banyumas Ditemukan Meninggal
Seorang anak ditemukan meninggal akibat tenggelam di Sungai Tajum, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (5/7/2021). Pengawasan orangtua kepada anak perlu ditingkatkan, terutama saat bermain di alam.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Tim SAR Gabungan menemukan Rafid Estiawan Ramadhan, bocah berusia 11 tahun yang tenggelam saat bermain air di Sungai Tajum, Banyumas, Jawa Tengah, dalam kondisi meninggal pada Senin (5/7/2021) pagi. Pengawasan orangtua terhadap anaknya perlu ditingkatkan, terutama saat bermain di sungai.
”Korban ditemukan Senin pukul 09.15 WIB di arah hilir atau jarak sekitar 50 meter dari lokasi kejadian,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Cilacap I Nyoman Sidakarya dalam siaran pers, Senin.
Nyoman menyampaikan, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dan pencarian dilakukan dengan cara penyelaman. Adapun kedalaman sungai bervariasi hingga mencapai 7 meter. ”Saat tim sedang melakukan penyelaman, kemudian korban ditemukan di kedalaman 3 meter dan langsung dievakuasi ke rumah duka,” ujarnya.
Saeful Anwar dari Humas Kantor Basarnas Cilacap mengimbau supaya para orangtua tetap mengawasi anak-anaknya saat bermain atau mandi di sungai supaya peristiwa semacam ini tidak terus berulang. ”Orangtua harus tetap mengawasi anaknya, apalagi saat bermain di sungai atau pantai, karena arus yang deras dan batu yang licin bisa menyebabkan petaka,” tutur Saeful.
Orangtua harus tetap mengawasi anaknya, apalagi saat bermain di sungai atau pantai, karena arus yang deras dan batu yang licin bisa menyebabkan petaka.
Koordinator Tagana Kabupaten Banyumas Ady Candra menyebutkan, kejadian berawal dari adanya empat anak yang bermain di Sungai Tajum, Desa Menganti, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Minggu (4/7/2021) pukul 15.00.
Keempat anak itu adalah Ilham Surya Pratama (12), Denar Gusti Nur Aji (12), Rafid Estiawan Ramadhan (11), dan Avriliyan Putra Praditia (11) yang merupakan siswa SD N 1 Karanganyar, Kecamatan Jatilawang. ”Dari empat anak tersebut, dua anak mandi di sungai, sedangkan yang dua hanya berada di pinggir sungai. Karena kurang hati-hati, Denar Nur Gusti Aji dan Rafid Estiawan Ramadhan tiba-tiba terseret arus yang deras,” kata Ady.
Denar Nur Gusti Aji dapat diselamatkan oleh pencari ikan yang sedang menjala di sekitar lokasi kejadian, tetapi Rafid Estiawan Ramadhan tidak dapat diselamatkan lalu tenggelam. ”Denar Nur Gusti Aji kemudian dibawa ke Puskesmas Jatilawang karena mengalami luka benturan di kepala, sedangkan dua temannya mengalami shock karena melihat kejadian tersebut,” tutur Ady.
Upaya pencarian dilakukan dengan penyisiran alur sungai serta penyelaman sungai. Pencarian di hari pertama tidak membuahkan hasil. Pencarian hari kedua dapat menemukan korban.
Tim yang turut mencari korban, antara lain, Basarnas Cilacap, Tagana Banyumas, Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas, BPBD Kabupaten Banyumas, TNI/Polri, MDMC, TRC IKB RAPI, BHV, IPCI Ngapak Raya, Celeng Rescue, Bagana, pemerintah desa serta masyarakat sekitar.
Seperti diberitakan Kompas.id (29/6/2021), sepanjang 2021, setidaknya terdapat 20 korban akibat kecelakaan air, baik di sungai maupun di laut. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat, wisatawan, nelayan, juga pemancing ikan untuk berhati-hati serta mewaspadai ombak yang besar.
Dari 20 korban itu sebanyak 14 orang ditemukan meninggal dan 6 di antaranya hilang. Lokasi kecelakaan meliputi pantai sepanjang Cilacap, Kebumen, dan Purworejo. Selain itu, ada pula korban tenggelam di Sungai Serayu (Banyumas), Sungai Klawing (Purbalingga), dan Sungai Pemali (Brebes).