IGD Sejumlah Rumah Sakit di Semarang Dipenuhi Pasien Covid-19
Hal itu, antara lain, terjadi di RS KRMT Wongsonegoro (RSWN) Semarang. Sebanyak 453 tempat tidur (TT) ruang isolasi, 52 TT ruang ICU, dan 30 TT IGD isolasi Covid-19 selalu penuh. Adapun oksigen dipasok setiap hari.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·4 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Tengah belum berhenti sehingga berdampak pada semakin penuhnya fasilitas kesehatan. Di Kota Semarang, misalnya, aliran pasien Covid-19, dari dalam maupun luar kota, terus terjadi hingga membuat RS terus menambah kapasitas tempat tidur karena terjadi antrean di instalasi gawat darurat.
Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro (RSWN) dr Susi Herawati, dihubungi di Semarang, Minggu (4/7/2021), mengatakan, di RSWN, total ada 453 tempat tidur ruang isolasi, 52 tempat tidur ruang perawatan intensif (ICU), 30 tempat tidur IGD isolasi, 1 tempat tidur ruang perawatan intensif anak (PICU), dan 5 tempat tidur ruang perawatan intensif bayi baru lahir (NICU).
”Untuk ICU, ruang isolasi, serta IGD selalu penuh. Bahkan di IGD, antreannya sampai 60 pasien. (Dari 60 pasien itu), ada yang sudah terkonfirmasi Covid-19, ada juga yang masih suspek. Selain itu, ada yang benar-benar butuh dirawat dan ada juga yang nanti dianjurkan rawat isolasi mandiri,” kata Susi.
Susi mengatakan, sebagai RSUD, pihaknya harus siap menerima pasien dengan segala keadaan. Apabila IGD sudah benar-benar kewalahan dan tak mampu menampung pasien, pihaknya berencana memperluas area IGD hingga menyambung ke bagian pendaftaran, dengan tambahan sekitar 50 TT. Namun, ia berharap hal tersebut tidak terjadi.
Menurut Susi, segala upaya akan tetap dilakukan demi pelayanan terhadap masyarakat. ”Saat ini, tenaga kami ada juga yang terpapar, tetapi pelayanan tetap berjalan dengan mengontrak sukarelawan sementara (tiga bulan) dengan bekerja sama dengan Poltekkes Surakarta. Jadi, kami dibantu 48 mahasiswa tingkat akhir Poltekkes Surakarta," ucapnya.
Terkait dengan ketersediaan oksigen di RSWN, Susi mengemukakan, kebutuhan meningkat seiring lonjakan pasien Covid-19. Hal tersebut membuat ketersediaan oksigen hanya cukup untuk satu hari. Jadi, pasokan datang setiap hari. Awal pekan lalu, pasokan oksigen diakui sempat terkendala, tetapi saat ini sudah sesuai dengan kebutuhan RS.
Sementara itu, di RSUP Dr Kariadi, Ketua Tim Covid-19 Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro, yang juga dokter spesialis penyakit dalam di RSUP Dr Kariadi, Fathur Nur Kholis, mengatakan, IGD khusus Covid-19 di rumah sakit tersebut belakangan makin sering menerima pasien. Sebanyak tiga tenda di depan IGD juga sudah dibuka. Terapi awal bagi pasien juga mulai diberikan lebih cepat.
Seleksi pasien di IGD juga dilakukan dan terbagi pada tiga kategori, yakni zona hijau, kuning, dan merah, tergantung dari kondisi pasien. Namun, begitu pasien masuk ruang perawatan atau isolasi, IGD terus kedatangan pasien baru.
”Artinya, angka kesakitan di masyarakat cukup tinggi. Itu terkait dengan gelombang atau kurva Covid-19 yang meningkat,” ujar Fathur saat telekonferensi dengan media, Sabtu (3/7).
Pada telekonferensi tersebut, dosen FK Undip yang juga dokter spesialis penyakit dalam di RS Nasional Diponegoro (RSND), Setyo Gundi Pramudo, mengatakan, dengan tingginya angka kasus Covid-19, tempat tidur terus ditambah. Adapun saat ini total tersedia 50 tempat tidur, baik ruang isolasi maupun ruang ICU.
”Yang menjadi masalah adalah tidak semua tempat perawatan di RS ini dapat merawat pasien Covid-19 dengan level yang sama. Misalnya, yang masuk pasien-pasien dengan gejala berat. Kami tidak bisa merawat gejala berat semua karena keterbatasan sumber daya dan lainnya,” ucap Pramudo.
Dekan sekaligus Guru Besar Bidang Ilmu Saraf Fakultas Kedokteran Undip, Dwi Pudjonarko, mengatakan, total ada sekitar 1.000 orang residen atau mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan spesialis. Pihaknya selalu menggerakkan para residen tersebut ke mana pun tempat yang dibutuhkan dalam penanganan pandemi Covid-19.
Menurut data Siagacorona.semarangkota.go.id, Minggu (4/7/2021) pukul 19.00, terdapat 58.576 kasus positif kumulatif Covid-19 di Kota Semarang dengan rincian 2.245 orang dirawat/isolasi (kasus aktif), 52.034 orang sembuh, dan 4.297 orang meninggal. Dari 2.245 kasus aktif, 1.658 orang ialah warga Semarang, sedangkan 587 orang dari luar kota.
Sementara pada data laman Corona.jatengprov.go.id, yang dimutakhirkan pada Minggu (4/7/2021) pukul 16.00, terdapat 265.280 kasus positif Covid-19 kumulatif di Jateng dengan rincian 27.204 orang dirawat/isolasi (kasus aktif), 221.213 orang sembuh, dan 16.863 orang meninggal. Ada penambahan 2.955 kasus positif dalam 24 jam terakhir.