Penambahan kasus harian di Jawa Timur kembali mencapai titik tertinggi atau rekor baru dengan 1.439 orang terjangkit Covid-19 bersamaan dengan awal pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat.
Oleh
AMBROSIUS HARTO/AGNES SWETTA PANDIA
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Jawa Timur memulai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat dengan situasi memprihatinkan. Peningkatan kasus harian yang tercatat sebanyak 1.439 orang terjangkit Covid-19, Sabtu (3/7/2021), menjadi rekor baru.
Rekor itu terjadi pada Sabtu yang adalah hari pertama PPKM darurat. Kebijakan untuk meredakan pandemi Covid-19 (Coronavirus disease 2019) akibat virus korona jenis baru (SARS-CoV-2) dan atau mutasi/variannya berlangsung 3-20 Juli 2021 atau berakhir saat hari raya Idul Adha.
Penambahan 1.439 orang itu membuat akumulasi warga terjangkit Covid-19 sejak 17 Maret 2020 sebanyak 177.257 orang. Kematian bertambah 96 orang menjadi 13.072 orang. Kesembuhan bertambah 760 orang menjadi 154.487 orang. Dari sini, tingkat kesembuhan 87,15 persen, sedangkan fatalitas atau tingkat kematian 7,37 persen.
Yang dirawat atau kasus aktif bertambah 583 orang menjadi 9.698 orang. Jumlah kasus aktif ini naik empat kali lipat dibandingkan dengan Mei lalu yang mengakibatkan penuhnya jaringan rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Jatim.
Di Surabaya, ibu kota Jatim, sejumlah RS bahkan menutup sementara layanan IGD bagi pasien Covid-19 karena sudah tidak tersedia lagi tempat tidur isolasi untuk penanganan. RS yang masih menerima terpaksa menempuh seleksi atau hanya menangani pasien dengan gejala sedang-berat. Yang tanpa gejala atau ringan didorong untuk pemulihan melalui isolasi mandiri dengan pengawasan pengurus RT/RW.
Penambahan 1.439 orang dalam sehari itu melampaui rekor sebelumnya, dua hari lalu, yang sebanyak 1.397 orang. Rekor terakhir sebelum pecah ialah penambahan 1.198 orang, yang terakhir kali terjadi pada 15 Januari 2021.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meyakini, lonjakan kasus saat ini yang terutama terkait serangan mutasi Alpha, Beta, dan Delta yang lebih cepat menular dan memperburuk kondisi kesehatan pasien Covid-19. Angka kematian lima hari terakhir tinggi dengan angka berturut-turut 97, 93, 83, 94, dan 96 orang.
Presiden Joko Widodo mengharapkan PPKM darurat dapat mempercepat pandemi Covid-19 melandai. Petunjuk pelaksanaan PPKM darurat kemudian diatur dalam Instruksi Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021.
Jatim merespons dengan penerbitan keputusan gubernur, sedangkan bupati/wali kota, misalnya Surabaya, menerbitkan surat edaran yang isinya satu komando dengan instruksi tersebut. Tidak ada diskresi atau tawaran terhadap instruksi. Sebelumnya, Jatim sempat ingin peribadatan tetap dijalankan meski dengan protokol kesehatan, tetapi tetap menjalankan instruksi, yakni melakukan penutupan sementara.
Untuk menyukseskan PPKM darurat di Jatim, Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya Mayor Jenderal Suharyanto mengatakan telah memerintahkan 7.150 prajurit, bintara pembina desa (babinsa), bintara pembina potensi dirgantara (babinpotdirga), dan bintara pembina potensi maritim (babinpotmar) untuk membantu satgas memastikan disiplin protokol kesehatan untuk penurunan situasi pandemi Covid-19 di desa/kelurahan.
”Misalnya ada RT/RW menempuh lockdown terus gencar testing, tracing, dan treatment (3T), personel harus memastikan kebijakan mikro itu berjalan dengan baik,” kata Suharyanto.
Membubarkan kerumunan
Personel dapat membantu gugus tugas membubarkan kerumunan atau kegiatan yang dianggap rawan penularan. Personel juga membantu sosialisasi disiplin protokol kesehatan dan memeriksa masyarakat dalam program operasi yustisi atau penyekatan.
Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Nico Afinta menyatakan, pihaknya menyiagakan 20.000 anggota untuk penyekatan dan pemeriksaan lalu lintas di delapan lokasi antarprovinsi, 25 pintu tol, dan 86 lokasi perbatasan rayon atau antardaerah kabupaten/kota.
Selain itu, patroli untuk operasi yustisi protokol kesehatan, pembubaran berbagai aktivitas yang rawan penularan, dan pengawasan peredaran obat, khususnya untuk terapi pasien Covid-19. Kementerian Kesehatan telah menetapkan harga eceran tertinggi 11 obat untuk terapi pasien Covid-19.
”Anggota akan patroli berdasarkan laporan masyarakat ke apotek atau toko obat untuk memastikan tidak ada penjualan melampaui harga eceran tertinggi,” kata Nico.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjadikan lapangan tembak di Kedung Cowek untuk rumah sakit lapangan guna menangani pasien Covid-19 tanpa gejala dan bergejala ringan. Sebelumnya, Surabaya juga menyiapkan 100 peti jenazah meski amat berharap sedikit nantinya yang terpakai.
”Antrean untuk masuk Asrama Haji Sukolilo sudah 700 orang, sementara banyak yang isolasi mandiri sehingga perlu diatasi dengan pembangunan RS darurat dan saya rasa lapangan tembak ini cocok,” kata Eri. RS darurat diharapkan dapat mengatasi daftar tunggu pasien tanpa gejala atau bergejala ringan yang merasa perlu penanganan di luar isolasi mandiri. Sebab, isolasi mandiri di rumah masih berpeluang menularkan virus kepada anggota keluarga serumah.