Hari Ini Kasus Covid-19 Tertinggi di Kalteng, 20 Orang Meninggal dalam Dua Hari
Dalam dua hari, 20 orang meninggal di Kalimantan Tengah karena Covid-19. Pemerintah Provinsi Kalteng pun mulai memperketat pengawasan protokol kesehatan dan mempercepat vaksinasi.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terjadi lagi di Kalimantan Tengah. Dalam dua hari sudah 20 orang meninggal karena Covid-19 di Kalteng. Pemerintah mulai memperketat pengawasan dan mengejar target vaksinasi dengan memberikan layanan 24 jam.
Pada Sabtu (3/7/2021) sore terdapat 272 kasus terkonfirmasi positif muncul di Kalteng. Jumlah itu menjadi yang paling tinggi selama masa pandemi Covid-19 di Kalteng. Saat ini di Kalteng total tercatat 26.410 kasus.
Kasus sembuh pun bertambah, tetapi hanya 133 kasus, sehingga totalnya mencapai 23.567 kasus. Pasien yang dirawat pun bertambah 129 orang menjadi 2.130 pasien, yang dirawat di semua fasilitas kesehatan rujukan Covid-19 di Kalteng. Jumlah kematian pun bertambah 10 orang sehingga total mencapai 684 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Suyuti Syamsul mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan skema darurat jika terjadi lonjakan jumlah pasien di rumah sakit rujukan, salah satunnya dengan membuat tenda darurat penanganan pasien. Namun, hal itu belum terjadi lantaran kapasitas tempat tidur di rumah sakit masih lebih kurang 40 persen.
”Sampai saat ini masih bisa dikendalikan, kami upayakan yang terbaik untuk penanganan, tapi masyarakat juga perlu waspada dan betul-betul mematuhi protokol kesehatan,” ujar Suyuti.
Lonjakan kasus tersebut, lanjut Suyuti, dipengaruhi banyak faktor. Dengan tingginya upaya pelacakan yang dilakukan, penapisan menjadi lebih baik sehingga banyak orang mulai diperiksa atau melakukan uji usap. Selain itu, faktor lain adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.
”Kuncinya cuma itu (protokol kesehatan). Meski sudah divaksin pun masyarakat harus patuhi protokol kesehatan, lebih baik di rumah saja,” katanya.
Pemerintah pun sebelumnya sudah megeluarkan kebijakan untuk menggunakan uji usap bagi masyarakat yang ingin masuk ke wilayah Kalteng melalui jalur udara ataupun laut. Sementara untuk jalur darat masih bisa menggunakan syarat antigen.
Sampai saat ini masih bisa dikendalikan, kami upayakan yang terbaik untuk penanganan, tapi masyarakat juga perlu waspada dan betul-betul mematuhi protokol kesehatan.
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kalteng Nuryakin mengatakan, untuk jalur darat pihaknya menyiapkan pos-pos pengawasan di tiap perbatasan provinsi. Hal itu dilakukan untuk memastikan orang yang masuk ke Kalteng sudah melakukan pemeriksaan antigen.
”Selain pengawasan yang ketat, kami juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat soal bahayanya virus mematikan ini. Kami juga terus melakukan vaksinasi dengan target 25.000 orang divaksin per hari,” kata Nuryakin.
Vaksinasi
Upaya percepatan vaksinasi salah satunnya dilakukan dengan membuka pelayanan 24 jam di fasilitas kesehatan. Dari pantauan Kompas, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus, masyarakat berbondong-bondong mendaftar untuk divaksin. Mereka dibagi ke dalam beberapa kelompok yang kemudian dijadwalkan untuk divaksin.
Fernando (25) adalah salah satu warga asal Nusa Tenggara Timur yang ikut vaksinasi di Palangkaraya. Syaratnya hanya KTP dan memenuhi syarat kesehatan, seperti tidak memiliki penyakit bawaan berat dan tekanan darah normal.
”Saya dapat jadwal pukul 2.00 pagi di RSUD Doris Sylvanus bersama sekitar 200 orang lebih,” kata Fernando.
Di lokasi, lanjut Fernando, semua orang yang datang untuk divaksin diatur sedemikian rupa agar tidak menumpuk. Rumah sakit menyiapkan tenda untuk mengantre dan menyediakan ratusan bangku yang sudah diatur jaraknya. ”Setelah mengantre, saya baru divaksin sekitar pukul 4.00 pagi,” ujarnya.
Petugas atau vaksinator bertugas bergantian. Dalam sehari, para petugas bisa berganti empat sampai lima kali pergantian tugas dengan vaksinator lain.
Pemberian vaksin tidak hanya dilakukan di fasilitas kesehatan. Beberapa institusi, seperti polda dan polres serta beberapa kantor TNI Angkatan Darat, juga ikut membantu memberikan pelayanan vaksinasi.