Lonjakan Kasus Covid-19 Terjadi di Kalteng, 10 Orang Meninggal
Dalam dua hari, selalu terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Kalimantan Tengah. Selain kasus terbanyak, kasus kematian pun terbanyak selama masa pandemi di Kalteng. Hari ini, Jumat (2/7/2021), 10 orang meninggal.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Dalam sehari, 10 orang meninggal di Kalimantan Tengah karena Covid-19. Lonjakan kasus terkonfirmasi positif virus mematikan itu pun terjadi dalam dua hari terakhir. Pemerintah terus melakukan pengawasan protokol kesehatan dan mengejar target vaksinasi.
Data Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah menunjukkan lonjakan kasus dalam dua hari terakhir dan peningkatan tajam kasus meninggal. Pada Jumat (2/7/2021), kasus meninggal mencapai 10 orang, merupakan yang tertinggi selama masa pandemi di Kalteng sehingga total menjadi 693 kasus meninggal. Sebelumnya, Kamis (1/7/2021), kasus meninggal mencapai delapan orang.
Kami siapkan skema darurat. Kalau memang rumah sakit tidak mampu menampung, bisa saja membuat tenda darurat sesuai dengan kebutuhan di lapangan. (Suyuti Syamsul)
Lonjakan kasus terkonfirmasi pun terjadi. Pada Kamis sore, jumlah kasus mencapai 256 kasus. Jumlah itu merupakan rekor tertinggi selama ini. Lalu, pada Jumat sore jumlah kasus terkonfirmasi mencapai 201 kasus. Total saat ini mencapai 26.140 kasus.
Kasus sembuh pun bertambah hanya 83 kasus. Total menjadi 23.435 orang sembuh. Pasien yang dirawat bertambah 117 orang sehingga total menjadi 2.002 pasien yang tersebar di 14 kabupaten dan kota di Kalteng.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul mengungkapkan, banyak faktor yang memengaruhi lonjakan kasus, salah satunya adalah tingginya pelacakan dan penapisan di tengah masyarakat yang memang selalu gencar dilakukan. Lalu, ada juga faktor abai terhadap protokol kesehatan.
”Kami siapkan skema darurat. Kalau memang rumah sakit tidak mampu menampung, bisa saja membuat tenda darurat sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” katanya.
Suyuti menjelaskan, hingga kini angka penggunaan tempat tidur di rumah sakit rujukan Kalteng masih 40 persen dan masih terkendali. Sebagian besar kasus terkonfirmasi positif sudah melakukan isolasi mandiri.
Saat ini, pihaknya sedang menggenjot upaya pelacakan dan penapisan dengan melakukan uji usap terus-menerus pada masyarakat. Beberapa kebijakan pemimpin daerah pun dikeluarkan untuk memutus mata rantai penyebaran, seperti penggunaan dokumen PCR untuk warga yang ingin masuk wilayah Kalteng melalui udara dan laut.
”Kami berharap masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan, semua lapisan. Baik masyarakat maupun petugas pelayanan publik,” ujarnya.
Pengawasan
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng Nuryakin memantau langsung edukasi dan sosialisasi sekaligus pengawasan protokol kesehatan di Kota Palangkaraya. Beberapa tempat yang mereka datangi masih banyak yang mengabaikan protokol kesehatan dan langsung ditindak dengan diberikan masker, bahkan divaksinasi.
”Ini kami sebut sistem jemput bola vaksinasi kepada masyarakat. Harapannya, agar terus mendorong peningkatan vaksinasi masyarakat di Kalteng dapat tercapai dan dapat terlaksana dengan baik,” ucapnya.
Nuryakin menjelaskan, pihaknya menargetkan dalam sehari bisa melakukan vaksinasi untuk 25.000 penduduk di Kalteng. ”Untuk tenaga kesehatan sudah selesai (divaksin), untuk warga lansia capaiannya masih 30 persen, mudah-mudahan sampai akhir Juni angkanya makin bagus dan makin banyak yang divaksinasi,” ujarnya.
Nuryakin berharap dengan jemput bola vaksinasi pihaknya bisa mencapai target. Dengan begitu, menurut Nuryakin, bisa tercipta kekebalan imunitas di tengah masyarakat. Hal itu akan sangat berpengaruh pada aktivitas masyarakat dan berhubungan dengan semua sektor pembangunan, termasuk perekonomian Kalteng.