Bakal Fokus Ekonomi Digital, Pembangunan KEK Singhasari Masih Berjalan
KEK Singhasari di Malang fokus pada pariwisata dan ekonomi digital. Meski ada kendala pandemi, pembangunan KEK terus berjalan. Setelah target tahun pertama terlampaui, kini tahun kedua tengah berlangsung.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari
MALANG, KOMPAS — Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari di Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, masih berjalan di tengah pandemi. Fokus utamanya pada pengembangan ekonomi digital.
Saat ini, pembangunan memasuki tahun kedua. Tahap pertama, sejak peletakan batu pertama pada Oktober 2019 oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya sampai 27 September 2020, disebut telah rampung.
”Tahun pertama melampaui target. Kelembagaan hampir 90 persen clear, infrastruktur dasar sudah 70 persen. Infrastruktur di luar kawasan sedang berproses,” ujar Asisten Ekonomi dan Pembangunan Jawa Timur Jumadi seusai rapat evaluasi bersama pengembang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Kamis (1/7/2021), di Malang.
KEK Singhasari ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No 68 Tahun 2019. Dengan luas 120,3 hektar, KEK ini fokus mengembangkan sektor wisata dan ekonomi digital. Kawasan ini diproyeksikan bakal menarik investasi Rp 11,92 triliun dan menyerap 6.863 tenaga kerja hingga 2030.
Menurut Jumadi, pembangunan KEK Singhasari tahun kedua dilakukan antara 27 September 2020 dan 27 September 2021. Dalam tahapan ini akan dilihat kesepakatan bersama yang telah dicapai (letter of intent/LoI) hingga nota kesepahaman (memorandum of understanding) oleh Badan Usaha Pembangun dan Pengelola.
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Kantor Animasi dan Film Factory yang ada di Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari di Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (1/7/2021).
Saat ini, semua itu tengah dievaluasi, termasuk dukungan dari pemerintah. Untuk akses ke lokasi sudah ada dukungan pelebaran jalan dari Gubernur Jatim. Studi kelayakan (feasibility studi) jembatan layang di Singosari (flyover) disebut sudah selesai dan kini tinggal menunggu detail engineering design yang kemungkinan rampung pada 2025.
Fokus pada digital ekonomi, menurut Jumadi, sumber daya manusia pendukung dari hulu sampai hilir juga terus dibangun. ”Termasuk rencana dengan beberapa perguruan tinggi di Inggris tadi, juga masuk, sudah LoI. Ini bagian penting untuk membuat ekosistem,” ujarnya.
Akan tetapi, bukan berarti wisata akan ditinggalkan. Jumadi yakin, ruang ekonomi di bidang pariwisata akan terbuka kembali jika kekebalan tubuh sudah terwujud. Apalagi, kini hendak memasuki pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang diharapkan pada Agustus 2021, herd immunity sudah terbentuk.
Suasana Jalan Raya Malang-Surabaya di Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (4/6/2021) sore, cukup lengang dari kendaraan. Berbeda dengan saat jam awal kerja, kendaraan di ruas jalan ini biasanya ramai.
”Tidak ngedrop (wisata) terus berkepanjangan. Ini (sektor pariwisata) tidak akan kita drop, tetapi kita lihat seperti apa kebijakan pemerintah terkait PPKM darurat. Kalau vaksinasi sampai Agustus ditargetkan sudah tercapai, pasti pemutusan mata rantai lebih efektif,” ujarnya.
Direktur PT Intelegensia Grahatama, Pengelola KEK Singhasari, David Santoso, mengatakan, sesuai rencana aksi, pihaknya membangun infrastruktur dasar 44,8 hektar dari 120,3 hektar. Dari 44,8 hektar tersebut, progresnya sudah mencapai 70 persen. ”Kalau dari infrastruktur dasar, kami terus membangun (meski di tengah pandemi),” katanya.
Dari pengamatan Kompas, KEK Singhasari beririsan dengan perumahan Singhasari Residence. Selain kantor KEK, sudah ada tempat untuk industri film dan animasi. Tidak jauh dari tempat ini ada area untuk animasi dan industri digital yang peletakan batu pertamanya dilakukan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pada Mei lalu.
Di depan ada Museum Singhasari yang pengelolaannya dilakukan Pemerintah Kabupaten Malang. Sementara di sisi atas belakang ada area yang dipersiapkan untuk mendukung pariwisata dan lainnya.
Menurut David, ada lima peruntukan di dalam kawasan, yakni pengembangan teknologi (computing/teknologi informasi, konten, dan commerce), pendidikan, komersial (retail dan lifestyle), serta residensial.
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Candi Singhasari di Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (4/6/2021) sore, tampak megah di bawah cuaca cerah.
David mengatakan, pandemi berpengaruh terhadap dunia pariwisata. Sebaliknya, perkembangan teknologi justru terakselerasi. Belanja konten oleh masyarakat dan lainnya yang berkaitan teknologi meningkat.
”Oleh karena itu, kita balik. Yang tadinya teknologi mengikuti wisata, maka saat ini dibalik teknologinya yang didahulukan,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Kawasan KEK Singhasari M Sanusi mengatakan, meski pandemi, pembangunan KEK Singhasari terus berjalan. Pemerintah pusat dan provinsi juga memberikan dukungan.
”Progresnya jalan. Menparekraf Sandiaga Uno, Mei lalu, telah mendorong dan akan mendatangkan investasi senilai Rp 1 triliun pada 2022,” ujar Sanusi, yang juga Bupati Malang.