Pandemi dan Ditundanya Balapan MotoGP di Mandalika
Belum terkendalinya pandemi membuat ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, ditunda hingga Maret 2022. Jika pandemi tak kunjung terkendali, kita patut cemas ajang bergengsi itu tahun depan ditunda lagi.
Meskipun Sirkuit Mandalika ditargetkan bisa selesai tahun ini, Dorna selaku penyelenggara dan Federasi Sepeda Motor Internasional memutuskan menunda MotoGP Mandalika ke Maret 2022. Di tengah belum terkendalinya pandemi dan munculnya varian baru Covid-19, ada rasa cemas soal kepastian ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu.
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) dalam siaran resminya, Senin (28/6/2021), menyebutkan, kemajuan konstruksi Jalan Kawasan Khusus (JKK) Mandalika yang berada sekitar 18 kilometer selatan Bandara Internasional Lombok itu telah mencapai 78,6 persen.
Baca juga : Pembangunan Akomodasi di Kawasan Mandalika Dipercepat
JKK adalah nama yang dipilih karena jalur ini bersifat multifungsi. Tidak hanya untuk ajang Superbike atau MotoGP, tetapi juga untuk kegiatan-kegiatan olahraga lainnya.
Menurut Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro, capaian 78,6 persen itu mencakup pekerjaan pengaspalan main track dan service road.
Pekerjaan main track telah menyelesaikan aspal lapis pertama atau disebut AC-Base sepanjang 4,31 kilometer dari total 4,31 kilometer. Sementara untuk service road telah teraspal sekitar 7,5 kilometer dari 8,12 kilometer.
Service road adalah jalan layanan yang terletak di sisi main track yang berfungsi sebagai pelayanan darurat untuk mengakomodasi sejumlah kendaraan yang mengalami kecelakaan, termasuk pebalap saat keluar lintasan. Jalur ini juga dapat diakses oleh operator balapan dan ambulans.
Baca juga : Menggantungkan Harapan Besar pada ”Bayi” Mandalika
Saat berkunjung ke Mandalika pada minggu kedua April 2021, pihak Dorna selaku organisasi penyelenggara balapan MotoGP dan FIM mengaku terkesan dengan perkembangan proyek Sirkuit Mandalika.
Dorna memastikan Sirkuit Mandalika akan menjadi salah satu tempat penyelenggaraan terpenting dalam kalender MotoGP mendatang. Pengelenggara balapan ini juga meyakini penggemar di Indonesia akan datang berbondong-bondong dan balapan di The Mandalika akan menjadi salah satu balapan paling ikonik sepanjang musim depan.
”Indonesia adalah pasar penting bagi Dorna dan juga seluruh stakeholders kejuaraan MotoGP,” kata CEO Dorna Carmelo Ezpeleta secara terpisah melalui siaran resmi ITDC.
Hanya karena pandemi Covid-19 yang belum bisa dikendalikan, diputuskan debut Sirkuit Mandalika untuk MotoGP ditunda, yakni dari akhir 2021 ke awal musim depan, Maret 2022. Hanya saja, Kejuaraan Dunia Superbike (WorldSBK) direncanakan tetap diselenggarakan pada November 2021.
Semua pihak, termasuk ITDC, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat, menyepakati hal itu. ”Di tengah pandemi Covid-19, sebagian besar negara masih menutup pintu kunjungan luar negeri sehingga sudah dipastikan dan diputuskan sebaiknya dilaksanakan pada Maret 2022 saja,” kata Gubernur NTB Zulkieflimansyah.
Baca juga : Pantai-pantai Menggoda di Kawasan Mandalika
Menurut Zulkieflimansyah, pembangunan sirkuit tetap bisa selesai tahun ini. Namun, ajang MotoGP tidak akan lengkap tanpa kehadiran penonton langsung. Dalam situasi pandemi dan pembatasan penerbangan internasional, akan sulit untuk mengharapkan kedatangan penonton.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir juga mendukung penyelenggaraan MotoGP pada Maret 2022. ”Hal ini sejalan dengan program percepatan vaksinasi nasional oleh Pemerintah Indonesia. Kami ingin menjamin keselamatan seluruh pengunjung, baik dari dalam maupun luar negeri,” kata Erick.
Pertaruhan
Rencana Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP berawal dari penandatanganan perjanjian antara Dorna dan ITDC pada 28 Januari 2019. Perjanjian itu menegaskan bahwa Indonesia akan menyambut MotoGP dan World Superbike pada 2021 di Mandalika, Lombok.
”Betapa unik proyek ini, memiliki sirkuit perkotaan berkelas dunia di negara di mana MotoGP memiliki pengikut begitu besar. Indonesia adalah pasar utama bagi kami dengan pertimbangan persentase penggemar olahraga motor yang tinggal di sini dan atmosfer MotoGP akan semakin kuat begitu sirkuit ini selesai dibangun,” kata Ezpeleta saat itu.
Baca juga : Pemuda Desa Penyangga KEK Mandalika Ikut Pelatihan Mekanik Sepeda Motor
Menurut Ezpeleta, dengan memasukkan Lombok ke dalam kalender WorldSBK, akan memberi penawaran lebih menarik lagi bagi penggemar lokal karena akan memiliki dua acara berkelas dunia di daerah itu setiap tahun.
Sejak saat itu, Mandalika semakin menjadi perhatian. Lebih dari sekadar perhatian untuk sebuah kawasan ekonomi khusus. Percepatan pembangunan, khususnya Sirkuit Mandalika dengan segala fasilitasnya, terus dilakukan. Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga datang langsung untuk melihat perkembangan pembangunan Mandalika.
Tidak hanya di dalam kawasan, luar kawasan Mandalika juga dipersiapkan, seperti perluasan Bandara Lombok, pembangunan akses jalan bypass dari Bandara Lombok ke Mandalika, dan pelabuhan kapal pesiar Gili Mas di Lombok Barat. Pelaku usaha jasa pariwisata, mulai akomodasi, jasa perjalanan wisata, hingga desa-desa wisata, ikut berbenah.
Saat antusiasme membuncah untuk menyambut MotoGP di Mandalika, Covid-19 masuk ke Indonesia pada awal Maret 2020. Sementara di NTB, kasus pertama Covid-19 terkonfirmasi pada minggu akhir Maret 2020.
Baca juga : ITDC Gunakan Rp 500 Miliar Penyertaan Modal Negara Bangun Mandalika
Pelan tapi pasti, Covid-19 menjadi pandemi global. Semua sektor terpukul, termasuk pariwisata yang menjadi andalan Indonesia dan NTB. Apalagi dengan penutupan penerbangan internasional.
Badan Pusat Statistik mencatat, pada 2020 kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 4,02 juta orang atau turun 75,03 persen dari 2019 yang mencapai 16,11 juta orang.
Di tengah kondisi itu, muncul harapan besar pada KEK Mandalika dengan MotoGP yang akan membangkitkan kembali sektor pariwisata. Apalagi dengan perkiraan 200.000 pengunjung yang datang ke Mandalika untuk menonton langsung MotoGP.
”MotoGP harus bisa dilaksanakan. Jadi harapan. Kalau gagal, entah seperti apa kondisi kami yang selama ini menggantungkan hidup dari pariwisata,” kata Tomi Julianda Akbar, pengelola penginapan dan perjalanan wisata di Mandalika, yang sekarang banting setir menjadi tukang di proyek pembangunan rumah.
Baca juga : Kasus Positif Covid-19 Pertama di NTB, Riwayat Kontak Pasien Ditelusuri
Oleh karena itu, ITDC berupaya mempercepat pembangunan Sirkuit Mandalika di tengah pandemi. Tentu dengan tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19.
Sayangnya, alih-alih berakhir, pandemi justru tak terkendali. Kasus-kasus baru terus bermunculan, disertai kematian pasien hingga petugas kesehatan, termasuk di NTB. Berbagai upaya pencegahan dilakukan, tetapi tidak ada yang maksimal.
Hingga Selasa (29/6/2021), total kasus di Indonesia telah mencapai 2,14 juta orang dengan kematian mencapai 57.561 orang. Sementara di NTB, total pasien mencapai 14.503 orang dengan 618 orang meninggal.
Sejak Maret lalu, varian baru virus Covid-19 terkonfirmasi ditemukan di Indonesia. Pada saat yang sama, kelonggaran protokol kesehatan serta aktivitas mudik kembali memicu kenaikan kasus yang signifikan.
Baca juga : Pemerintah Luncurkan Vaksinasi Covid-19 bagi Anak Usia 12-17 Tahun
Vaksinasi Covid-19 yang dimulai sejak awal 2021 memang menjadi angin segar. Namun, percepatan vaksinasi menghadapi berbagai persoalan di lapangan. Hingga Selasa (28/6/2021), baru 27,4 juta warga yang telah menerima vaksin dosis pertama (13,1 juta untuk dosis kedua) atau 15 persen dari target nasional 181,5 juta orang.
Memang, masih tersisa sekitar sembilan bulan lagi menuju Maret 2022 atau jadwal baru penyelenggaraan MotoGP. Waktu yang cukup panjang bagi pemerintah dan seluruh pihak terkait serta masyarakat untuk bekerja sama mengendalikan Covid-19, yakni dengan serius menegakkan protokol kesehatan hingga vaksinasi.
Jika pandemi bisa dikendalikan, setidaknya bisa menarik penggemar MotoGP dunia agar berani datang ke Indonesia walaupun hal itu belum bisa jadi jaminan karena pasti banyak pertimbangan lain.
Dengan begitu, MotoGP Mandalika, seperti yang dikatakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa beberapa waktu lalu, ”sebagai kerja besar yang menjadi pertaruhan dan citra Indonesia di mata dunia” bisa diselenggarakan, sekaligus berdampak.
Sebaliknya, jika tidak kunjung terkendali, kita patut cemas, Maret 2022 nanti, MotoGP Mandalika bisa saja ditunda lagi.