Positif Covid-19 sejak Pekan Lalu, Wali Kota Kendari Alami Gejala Ringan
Setelah beberapa hari tak tampil, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengonfirmasi dirinya terpapar Covid-19. Di satu sisi, Kendari yang terus alami lonjakan kasus menjadi lokasi Munas Kadin yang akan dibuka Presiden.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·4 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Setelah beberapa hari tidak tampil ke publik, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengumumkan dirinya terpapar Covid-19. Menjalani perawatan, Sulkarnain diketahui mengalami gejala ringan. Penerapan protokol kesehatan diharapkan lebih ketat seiring dengan lonjakan kasus di ”Kota Lulo” ini.
Melalui rekaman video, Sulkarnain mengumumkan status konfirmasi positif Covid-19 dirinya kepada publik, Selasa (29/6/2021). Sulkarnain saat ini diketahui menjalani perawatan di RSUD Kendari, Sulawesi Tenggara.
”Pagi ini kami baru berkesempatan menyapa semua masyarakat dan benar adanya bahwa saya terkonfirmasi positif Covid-19. Alhamdulillah kondisi saya relatif stabil, tetapi tetap memohon doa kepada semua masyarakat agar bisa segera mendapatkan kesembuhan dan melalui ujian ini,” kata Sulkarnain, dalam rekaman video tersebut.
Tidak hanya itu, Sulkarnain juga meminta maaf karena baru bisa menginfokan kondisi dirinya kepada masyarakat. Sebab, selama beberapa hari terakhir, dirinya fokus melakukan pemulihan dan menjalani serangkaian tes kesehatan. Sejauh ini, kondisinya relatif stabil dan tidak menunjukkan gejala berat.
Sejak pertengahan pekan lalu, Sulkarnain memang tidak terlihat di berbagai acara Pemerintah Kota Kendari. Ia kerap diwakilkan oleh Sekretaris Daerah Kendari Nahwa Umar, sejumlah kepala dinas, hingga Sri Lestari, Ketua PKK Kendari yang juga sang istri. Sejumlah pihak lalu mempertanyakan kondisi kesehatan Sulkarnain seiring adanya informasi ia terpapar Covid-19.
Kepala RSUD Kendari dr Sukirman menceritakan, Wali Kota Sulkarnain merasakan sejumlah gejala Covid-19 sejak Rabu (23/6/2021). Sejak Rabu pagi, Sulkarnain diketahui meriang dan tidak enak badan. Pada Rabu malam, ia lalu menjalani perawatan di RSUD Kendari. Dari hasil pemeriksaan tes usap PCR, ia diketahui positif terpapar Covid-19.
”Sejak saat itu hingga sekarang masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sebenarnya kondisi beliau baik, hanya mengalami gejala ringan saja. Untuk pastinya kapan keluar hasil PCR, dan penularannya, saya tidak dapat informasi. Yang pasti beliau masuk perawatan sejak Rabu malam,” kata Sukirman.
Sejauh ini, ia melanjutkan, jumlah pasien terpapar Covid-19 memang terus meningkat. Jumlah ruangan perawatan Covid-19 di RSUD Kendari juga telah ditambah sehingga total kapasitas bisa menampung hingga 100 orang.
Sejak saat itu hingga sekarang masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sebenarnya kondisi beliau baik, hanya mengalami gejala ringan saja. (Sukirman)
Pada Senin (28/6/2021), jumlah kasus harian sebanyak 12 kasus sehingga membuat pasien yang dalam perawatan sebanyak 400 orang. Jumlah ini meningkat 100 kali lipat dalam tiga pekan. Sementara total jumlah kasus positif di Kendari mencapai 5.110 orang dengan total kasus meninggal 62 orang.
Pada akhir Mei, jumlah kasus positif Covid-19 di Kendari landai, seperti beberapa pekan sebelumnya. Jumlah kasus harian hanya di angka lima, bahkan tidak ada sama sekali. Per Kamis (3/6/2021), jumlah total kasus tersisa empat orang.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), selama pekan kedua Juni ini, wilayah Sultra berada di posisi kedua provinsi dengan peningkatan kasus paling tinggi di Indonesia, yaitu 121 persen. ”Bumi Anoa” ini hanya kalah dari Provinsi Papua Barat yang mencatatkan peningkatan kasus 245 persen dalam sepekan.
Angka positivity rate juga meningkat drastis dalam tiga pekan. Di pekan pertama Juni, di atas 5 persen, meningkat menjadi 25 persen dalam pekan kedua, dan melonjak 45 persen pada pekan ketiga.
Seiring melonjaknya kasus Covid-19, di Kendari akan dilaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Kegiatan yang akan diikuti ratusan peserta dari seluruh Indonesia ini sedianya akan berlangsung pada Rabu (30/6/2021) dan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam rilisnya, Ketua Umum Kadin Sultra Anton Timbang memastikan Presiden Joko Widodo akan hadir membuka secara resmi kegiatan tersebut. ”Tim dari Sekretariat Kepresidenan telah datang ke Kendari meninjau lokasi sekaligus memastikan kesiapan lokasi terkait kehadiran Bapak Presiden di acara pembukaan Munas VIII Kadin Indonesia pada 30 juni 2021,” ucap Anton Timbang.
Selain membuka Munas Kadin, Presiden juga dijadwalkan melihat pelaksanaan vaksinasi massal, dilanjutkan dengan pengarahan terhadap forkopimda provinsi dan forkopimda kabupaten/kota se-Sultra. Presiden lalu menuju pelataran Masjid Al-Alam, lokasi pembukaan Munas VIII Kadin Indonesia
Ramadhan Tosepu, epidemiolog Universitas Halu Oleo (UHO), menjelaskan, lonjakan kasus yang terus terjadi di Kendari menunjukkan penelusuran kasus yang juga semakin meningkat. Akan tetapi, hal ini tidak diimbangi dengan upaya penanganan maksimal. Baik itu dari program pembatasan aktivitas maupun pemeriksaan kesehatan para pendatang.
Akibatnya, kasus terus muncul dan bertambah setiap hari. Belum lagi dengan meningkatnya aktivitas masyarakat sejauh ini dengan berbagai kegiatan yang diselenggarakan di wilayah Kendari atau Sultra secara luas.
”Kita sama-sama tahu akan ada perhelatan nasional lagi, yaitu Munas Kadin, pekan ini. Orang-orang dari banyak daerah datang ke Kendari. Kami tidak ingin kasus di wilayah ini bertambah buruk,” katanya.
Ia berharap agar pemerintah daerah, juga Pemprov Sultra, melakukan pembatasan ketat dan melaksanakan program penegakan protokol kesehatan yang konsisten. Hal tersebut menjadi kunci mencegah lonjakan kasus yang terus terjadi dan mengantisipasi kolapsnya fasilitas kesehatan di wilayah tersebut.