Tes Covid-19 Negatif, Gubernur Aceh Langsung Rapat Tatap Muka
Pada Senin pagi, Nova langsung menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Aceh Syariah bersama bupati/wali kota di Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar. Hingga kini, kasus Covid-19 di Aceh masih tinggi.
Oleh
ZULKARNAINI
·3 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS —- Setelah hampir empat pekan dinyatakan positif Covid-19, Gubernur Aceh Nova Iriansyah pada Minggu (27/6/2021) malam akhirnya dinyatakan negatif terbebas dari paparan virus korona baru. Hasil tes usap reaksi berantai polimerase (PCR) terbaru menyatakan dirinya negatif. Dia pun langsung mengikuti rapat tatap muka.
Juru bicara Satgas Covid-19 Aceh Saifullah Abdulgani, Senin (28/6/2021), mengatakan, Gubernur Aceh telah sembuh dari Covid-19 sehingga tidak perlu menjalankan isolasi mandiri. Pada Senin pagi, Nova langsung menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Aceh Syariah bersama bupati/wali kota di Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar.
”Gubernur Nova telah menjalani perawatan secara mandiri sejak dinyatakan positif pada Senin 31 Mei 2021. Alhamdulillah, sekarang sudah sembuh,” ujar Saifullah.
Pada Senin pagi, Nova langsung menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Aceh Syariah bersama bupati/wali kota. Rapat berlangsung di Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar.
Kasus Covid-19 di Provinsi Aceh masih terus bertambah. Hingga Senin, jumlah kasus sebanyak 18.906 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 772 orang meninggal, 14.391 orang sembuh, dan 3.743 orang dalam perawatan. Namun, hanya sebagian kecil yang dirawat di rumah sakit. Sebagian besar menjalankan isolasi mandiri. Meski demikian, tim satgas setiap hari terus melaporkan penambahan kasus.
Saifullah mengatakan, jumlah kasus harian sangat fluktuatif. Meski ada penurunan kasus, tidak dapat dijadikan indikator untuk menurunkan kewaspadaan. Bahkan, saat ini tidak ada daerah yang berstatus zona hijau. ”Saat ini 18 kabupaten/kota masih zona oranye dan empat daerah zona kuning,” ujar Saifullah.
Saifullah mengatakan, satgas provinsi hingga kabupaten/kota meningkatkan penelusuran dan tes swab antigen terhadap mereka yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19. Saat ini sebagian kabupaten telah bisa memeriksa hasil tes usap secara mandiri.
Di sisi lain, vaksinasi Covid-19 di Aceh juga terus dikebut. Dalam sepekan terakhir, pemerintah daerah dan kepolisian menggelar vaksinasi massal. Data dari vaksin.kemkes.go.id, per 27 Juni 2021, jumlah warga Aceh yang sudah divaksin dosis pertama sebanyak 353.738 orang dari target vaksin sebanyak 3,3 juta orang.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh Safrizal Rahman mengatakan, pengabaian protokol kesehatan bisa memicu penambahan kasus luar biasa. Safrizal menyebutkan, Aceh bisa saja dihantam gelombang ketiga Covid-19.
Menurut dia, gelombang kasus di India beberapa waktu lalu mesti menjadi pelajaran bagi Indonesia. ”Apalagi, jumlah warga yang sudah divaksin masih rendah, harusnya warga konsisten menerapkan protokol kesehatan,” kata Safrizal.
Sebelumnya, Ketua Satgas Covid-19 Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Marwan menuturkan, perlu penegasan sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan agar ada kepatuhan. Marwan mengatakan, warga abai karena mulai jenuh sebab pandemi berlangsung panjang. Namun, kelengahan dalam penerapkan protokol kesehatan dapat memperpanjang pandemi.
”Kesaksian para penyintas Covid-19 setidaknya bisa memberikan pelajaran bagi kita semua bahwa virus ini nyata adanya. Maka, kita harus benar-benar disiplin mematuhi protokol kesehatan,” kata Marwan.