Penularan Covid-19 Tinggi, Balai Kota Bandung Ditutup Sementara
Jumlah kasus Covid-19 di Kota Bandung mencapai 24.001 orang. Tingginya kasus ini berdampak pada aktivitas warga yang berkurang hingga Balai Kota Bandung terpaksa ditutup.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Kompleks kantor pemerintahan Balai Kota Bandung ditutup akibat meningkatnya penularan kasus Covid-19. Angka peningkatan kasus di Kota Bandung mencapai lebih dari 300 orang per hari.
Penghentian aktivitas di Balai Kota Bandung tertuang dalam surat edaran nomor 443/SE.088-BKPSDM. Kebijakan ini direncanakan berlangsung hingga 5 Juli 2021 dan akan dievaluasi sesuai perkembangan Covid-19 di Kota Bandung.
Balai Kota Bandung adalah kantor pemerintahan kedua yang ditutup akibat penularan Covid-19 di Kota Kembang. Sebelumnya, Gedung Sate, pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat, ditutup akibat penularan Covid-19 pada aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja di sana.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, penutupan ini terjadi karena tingginya kasus Covid-19. Dilaporkan, sejumlah pegawai kantor, baik ASN maupun non-ASN, juga terpapar. ”Saya tidak mengantongi jumlah detailnya karena setiap hari selalu ada peningkatan jumlah pegawai yang terpapar,” ujarnya di Kota Bandung, Senin (28/6/2021).
Meski kantor ditutup, pelayanan masyarakat tetap berjalan secara terbatas. Masih ada sedikit petugas yang bergantian melayani keperluan masyarakat yang tidak bisa dilakukan dari rumah masing-masing.
Berdasarkan data Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung, hingga Senin (28/6/2021) pukul 17.13, ada total 24.001 orang terkonfirmasi positif. Angka ini bertambah 331 kasus dari hari sebelumnya. Sebanyak 2.587 pasien di antaranya masih dalam isolasi dan perawatan.
”Kalau dilihat berdasarkan angka indikator penambahan kasus, biasanya kita jarang lewat angka 100 per hari, sekarang tiba-tiba tinggi,” lanjut Yana.
Di samping penularan yang semakin tinggi, pekan ini, Kota Bandung masuk ke dalam zona merah atau persebaran Covid-19 risiko tinggi. Pembatasan kegiatan di kantor pemerintahan lainnya pun dilakukan dengan tetap mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.
Pembatasan kegiatan di perkantoran mencapai 75 persen sehingga hanya 25 persen dari kapasitas kantor yang melaksanakan kegiatan. Pemberlakuan persentase ini, lanjut Yana, akan dilakukan sesuai kebutuhan pelayanan masyarakat.
”Kami akan melihat dari persentase saja, tidak kaku. Diupayakan yang kerja di rumah, ya dari rumah dulu. Tapi yang tidak bisa, terutama pelayanan masyarakat, jangan sampai terganggu,” ujarnya.
Keluarga kepala daerah
Persebaran Covid-19 yang tinggi juga telah masuk ke lingkungan keluarga kepala daerah Kota Bandung. Istri Wali Kota Bandung Oded M Danial, Siti Muntamah, yang juga anggota DPRD Jawa Barat, serta beberapa anggota keluarganya terpapar Covid-19.
”Ummi (sapaan akrab Istri) kemarin dinyatakan positif melalui tes PCR. Dua putri dan menantu kami juga positif. Mohon doanya agar semua lekas sembuh,” ujar Oded, Sabtu (26/6/2021).
Sebagai kontak erat, Oded kembali memeriksakan diri dan tidak melakukan kegiatan hingga pertemuan hingga hasil tes keluar. ”Saya tidak akan melakukan kontak dengan siapa pun sambil menunggu hasil swab,” katanya.