Sumsel Gelar Simulasi Vaksinasi Program Satu Juta Vaksin
Sumsel akan melakukan simulasi vaksinasi terhadap 31.000 orang dalam waktu satu hari pada Sabtu (26/6/2021). Langkah ini dilakukan untuk mempersiapkan program 1 juta vaksin yang akan dicanangkan pada Juli 2021.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·4 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Sumsel segera melakukan simulasi vaksinasi terhadap 31.000 orang dalam waktu satu hari pada Sabtu (26/6/2021). Langkah ini untuk mempersiapkan program 1 juta vaksin yang dicanangkan pada Juli 2021. Beberapa sentra pun digunakan untuk mempermudah sasaran vaksinasi memperoleh layanan tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sumsel Fery Yanuar, Kamis (24/6/2021), mengatakan, jelang program 1 juta vaksin per hari pada Juli 2021, Sumsel sedang mempersiapkan sejumlah langkah simulasi yang akan dilaksanakan pada Sabtu (26/6/2021). ”Program ini bakal digelar serentak di Sumsel dengan melakukan vaksinasi terhadap 31.000 orang,” ucapnya.
Namun, sebagai tahap awal, orang yang menjadi sasaran vaksin pada program simulasi tersebut adalah mereka yang masuk golongan yang menjadi prioritas, yakni petugas pelayan publik, tenaga kesehatan, dan warga lansia. Adapun untuk orang di luar golongan tersebut mungkin masih harus menunggu sampai Juli 2021 ketika pasokan vaksin tersedia.
Vaksin yang digunakan beragam, di antaranya Sinovac, vaksin Covid-19, dan AstraZeneca, yang ada di beberapa daerah, seperti di Kabupaten Muara Enim. Sampai saat ini, ujar Fery, vaksinasi terus berlangsung. Berdasarkan catatan, kelompok tenaga kesehatan adalah yang paling banyak divaksin dengan 94,14 persen dari jumlah sasaran mencapai 49.007 orang.
Sementara untuk petugas pelayan publik mencapai 79,82 persen dari jumlah sasaran mencapai 439.477 orang. Sementara yang paling rendah cakupan vaksinasinya adalah kaum lansia yang sekitar 11,26 persen dari total sasaran 720.076 orang.
”Memang saat ini, vaksinasi warga lansia masih cenderung lambat. Itulah sebabnya ada program satu orang membawa dua orang pralansia dan lansia untuk divaksinasi guna mempercepat vaksinasi,” ucapnya.
Belum optimalnya vaksinasi di Sumsel disebabkan jumlah vaksin yang masih terbatas. Itulah sebabnya, pembagian vaksin harus berdasarkan program yang sudah diprioritaskan. Selain untuk guru, saat ini warga lansia juga masih menjadi golongan masyarakat prioritas.
Program ini digelar serentak di Sumsel dengan melakukan vaksinasi terhadap 31.000 orang. (Fery Yanuar)
Hingga saat ini, ujar Fery, jumlah vaksin yang diterima mencapai 1.090.600 dosis vaksin yang terdiri dari vaksin Covid-19, Sinovac, dan AstraZeneca. Dari jumlah tersebut, vaksin yang sudah terpakai sekitar 831.897 dosis atau sekitar 76,27 persen. ”Proses penyaluran ke daerah memang harus cepat agar ketika tiba di daerah sasaran, vaksin tersebut tidak kedaluwarsa,” ujar Fery.
Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesty Nurainy menuturkan, simulasi ini penting untuk memastikan semua tahapan vaksinasi dapat berjalan dengan baik di lapangan. Sebenarnya dari segi fasilitas, ujar Lesty, dengan jumlah fasilitas kesehatan di Sumsel yang mencapai 433 unit dengan jumlah vaksinator sekitar 3.200 vaksinator sudah mencukupi untuk menyokong program 1 juta vaksin per hari. ”Namun, itu tentu membutuhkan persiapan yang matang,” ucapnya.
Sentra vaksinasi
Selain dari faskes yang sudah ada, ujar Lesty, pihaknya juga menyiapkan sentra-sentra vaksinasi di sejumlah tempat, seperti di pusat perbelanjaan, kafe, dan di perusahaan BUMN. Ini menjadi strategi untuk melakukan jemput bola kepada masyarakat yang menjadi sasaran vaksinasi.
Persiapan ini juga untuk merealisasikan visi pemerintah agar segera tercipta kekebalan komunal untuk menekan jumlah penularan. Apalagi, di Sumsel, jumlah kasus positif Covid-19 terus meningkat, bahkan kini rata-rata mencapai 100 kasus positif setiap hari.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Palembang Mirza Susanti menuturkan, untuk di Palembang, ada tujuh sentra vaksinasi yang akan dibuka pada masa simulasi tersebut, yakni di Palembang Trade Center (PTC) Mal, Palembang Indah Mal, Social Market, Celebrity Café, Kantor Pupuk Sriwidjaja, Pertamina, dan Sekolah Maitreyawira.
Ada sekitar 10.000 orang yang akan divaksinasi di tujuh sentra tersebut dengan dilayani oleh petugas kesehatan dari 74 fasilitas layanan kesehatan. Namun, khusus untuk simulasi tidak dibuka untuk umum, tetapi bagi mereka yang sudah terdaftar, baik itu pegawai hotel dan kafe, pengemudi ojek daring, pedagang, maupun kaum lansia.
Mirza menuturkan, langkah ini bertujuan melakukan jemput bola terhadap mereka yang tidak sempat ke fasilitas layanan kesehatan, seperti pedagang yang tidak bisa ke fasilitas kesehatan karena kesibukannya berdagang atau karyawan hotel atau BUMN yang harus bekerja di perusahaannya masing-masing. ”Harapannya, semua warga Palembang dapat tervaksinasi,” ucapnya.