Penyerapan Anggaran Covid-19 di Kota Cirebon Terkendala
Penyerapan anggaran penanganan Covid-19 di Kota Cirebon, Jawa Barat, masih sekitar 33,5 persen. Padahal, penyerapan anggaran bisa membantu penanganan pandemi.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Di tengah lonjakan kasus Covid-19, penyerapan anggaran penanganan pandemi di Kota Cirebon, Jawa Barat, masih terkendala. Selain belum terserapnya anggaran vaksinasi warga lanjut usia secara optimal, kas Pemkot Cirebon juga minim.
Hingga pertengahan Juni 2021, anggaran penanganan Covid-19 yang terserap di Kota Cirebon baru Rp 6,6 miliar atau 33,52 persen dari total dana Rp 19,9 miliar. Hal serupa terjadi pada program vaksinasi yang baru terealisasi Rp 423 juta dari anggaran sekitar Rp 7 miliar.
”Penyerapannya agak kurang karena vaksinasi untuk lansia belum semua ikut,” kata Kepala Badan Keuangan Daerah Kota Cirebon Arif Kurniawan, Kamis (24/6/2021), di Cirebon.
Hingga pekan lalu, cakupan vaksinasi Covid-19 lengkap untuk warga lansia baru mencapai 6.949 orang atau 19,96 persen dari target 34.812 orang. Selain keterbatasan vaksin, masih ada ketakutan dari warga lansia terhadap efek samping vaksin. Padahal, vaksin tersebut telah melalui uji klinis.
Menurut Arif, Pemkot Cirebon telah melakukan penataan fokus (refocusing) anggaran sebesar 8 persen dari transfer pusat, seperti dana alokasi umum (DAU) dan dana bagi hasil (DBH). ”Ini sudah sesuai arahan pemerintah pusat,” ucapnya.
Akan tetapi, lanjut Arif, masalah baru juga berpotensi muncul jika penyerapan itu berlangsung sangat cepat. Kas yang ada sekarang ini terbilang terbatas, hanya sekitar Rp 5,2 miliar.
”Kalau semua penyerapan dipercepat, bisa puluhan miliar rupiah yang diminta (OPD) ke kami,” ungkap Arif.
Minimnya kas daerah, kata dia, tidak hanya karena belum seluruh dana pemerintah pusat ditransfer, tetapi juga merosotnya pendapatan asli daerah saat pandemi Covid-19. Pendapatan pajak daerah, misalnya, hanya sekitar Rp 76 miliar atau 39,6 persen dari potensi Rp 192 miliar.
Kalau semua penyerapan dipercepat, bisa puluhan miliar rupiah yang diminta (OPD) ke kami. (Arif Kurniawan)
Vaksinasi massal
Sejauh ini, salah satu upaya meningkatkan penyerapan anggaran Covid-19 adalah lewat vaksinasi massal. Vaksinasi yang melibatkan TNI dan Polri ini diselenggarakan di Batalyon Arhanud-14/PWY pada Jumat, Sabtu, Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis (25-30/6/2021 serta 1/7/2021). Adapun vaksin yang disiapkan mencapai 12.700 dosis.
Setiap hari, ditargetkan minimal 2.000 warga mendapatkan suntikan vaksin. ”Sekitar 200 tenaga medis disiapkan. Mereka berasal dari TNI, Polri, rumah sakit, dan petugas Pemkot Cirebon,” ujar Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi.
Vaksinasi Covid-19 tahap pertama pada Jumat-Senin akan menyasar warga yang telah terdaftar di dinas kesehatan setempat. Adapun vaksinasi tahap kedua (Selasa-Kamis) untuk masyarakat usia 18 tahun ke atas yang memiliki kartu tanda penduduk atau berdomisili di Kota Cirebon.
Warga yang ingin mengikuti vaksinasi Covid-19 tahap kedua tersebut bisa mendaftarkan diri melalui tautan https://vaksinasi.cirebonkota.go.id/. Warga bisa mendaftar mulai Sabtu (26/6/2021) pukul 15.00. Perluasan cakupan vaksinasi diharapkan bisa melindungi warga dari penyebaran Covid-19.
Hingga kini, kasus positif Covid-19 kumulatif di kota berpenduduk 340.000 jiwa itu mencapai 6.398 orang. Sebanyak 231 orang di antaranya meninggal dunia, 712 masih diisolasi/dirawat, dan 5.455 orang sembuh.