Di tengah lonjakan jumlah kasus Covid-19 sehingga rumah sakit di sejumlah daerah kewalahan, strategi pemerintah dalam jangka pendek adalah berusaha memperkuat layanan kesehatan.
Oleh
DEONISIA ARLINTA/HARIS FIRDAUS/STEFANUS ATO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Memperkuat pelayanan di rumah sakit menjadi strategi jangka pendek pemerintah untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19 saat ini. Strategi itu, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, diwujudkan dengan memastikan kecukupan jumlah tempat tidur dan memastikan ketersediaan obat, sumber daya manusia, alat pelindung diri, serta oksigen.
Dari 82.000 tempat tidur yang tersedia secara nasional, 57.000 tempat tidur sudah terisi. Penambahan tempat tidur terus dilakukan, terutama di daerah dengan tingkat keterisian tinggi, seperti DKI Jakarta (85 persen).
Sejumlah rumah sakit pun dikonsentrasikan untuk menangani pasien Covid-19. ”Khusus DKI Jakarta akan ada dua rumah sakit yang digunakan penuh menangani pasien Covid-19, RS Persahabatan dan RS Sulianti Saroso. Strategi serupa bisa dilakukan di daerah lain,” katanya dalam wawancara dengan Kompas, Selasa (22/6/2021) malam.
Terkait dengan hal itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, tempat tidur ruang isolasi rumah sakit di wilayahnya juga bakal terus ditambah. ”Ada dua cara untuk menambah. Pertama, ditambah fisiknya (ruangan baru). Kedua, konversi. Kalau sudah kepepet semua, ya, sudah, rumah sakit darurat,” ucapnya.
Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih mendorong pemerintah, terutama pemerintah daerah, menyempurnakan strategi penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro. Kebijakan darurat juga perlu dijalankan dengan memperketat dan membatasi pergerakan serta aktivitas masyarakat.
”Pemerintah dan pemerintah daerah dimohon untuk meningkatkan perlindungan terhadap tenaga kesehatan yang bekerja dan membantu perawatan pasien Covid-19 agar tak mudah terinfeksi,” ujarnya.
Menurut Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI Adib Khumaedi, sejak Februari hingga 1 Juni 2021, sebanyak 61 dokter meninggal akibat Covid-19. Sepuluh orang di antaranya mendapatkan vaksin lengkap, 4 orang baru mendapat suntikan pertama, 29 orang belum divaksin, dan sisanya dalam konfirmasi. ”Vaksinasi nakes membantu mengurangi angka kematian atau gejala,” ujar Adib.
Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Ede Surya Darmawan menyampaikan, ada dua pilihan radikal guna mengatasi lonjakan kasus Covid-19. Pertama, penerapan pembatasan sosial berskala besar nasional. Kedua, karantina regional berkala di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. ”Pemerintah pun perlu memperkuat pelacakan dan mempercepat pemeriksaan agar kasus terdeteksi sedini mungkin sehingga orang yang terinfeksi segera diketahui sebelum memerlukan rawat inap,” ujarnya.
Per 22 Juni 2021 terdapat 13.668 kasus baru Covid-19 dengan 335 kematian. Kasus aktif bertambah 4.958 sehingga total pasien Covid-19 yang dirawat 152.686 orang. Pada 21 Juni, kasus harian bertambah 14.536. Jumlah itu yang tertinggi sejak penularan Covid-19 pertama kali dilaporkan di Indonesia.
Angka ketersediaan tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) di rumah sakit secara nasional 62 persen. Namun, tingkat BOR di sejumlah wilayah sudah di atas 80 persen, seperti Jawa Tengah (90 persen), Jawa Barat (82 persen), dan DKI Jakarta (85 persen).
Di tengah keterisian rumah sakit yang meningkat, pemimpin daerah memilih menerapkan PPKM mikro. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X menginstruksikan pemerintah kabupaten/kota memberlakukan PPKM mikro lebih ketat.
Menurut Sultan, implementasi PPKM mikro di lapangan selama ini belum maksimal. Akibatnya, terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Lonjakan kasus Covid-19 di DIY menyebabkan BOR melonjak. BOR di DIY, Senin lalu, 72,04 persen. ”Pemakaian tempat tidur melewati batas aman 60 persen,” kata Sultan.
Tenda darurat
Akibat penuh pasien, Rumah Sakit Umum Daerah Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa, mendirikan tenda darurat. ”Ada lonjakan pasien Covid-19. Supaya pelayanan tetap berjalan dan daya tampung RS lebih banyak, kami membuat tenda di depan IGD (instalasi gawat darurat),” kata Direktur RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kusnanto.
Tenda digunakan untuk menampung aktivitas pemeriksaan awal pasien. Tenda ini juga digunakan oleh pasien untuk menunggu ruang perawatan.
Di Kota Bekasi, keterisian tempat tidur perawatan dan isolasi mencapai 84 persen per Jumat (18/6). Total kasus positif Covid-19 di kota itu mencapai 47.721 per Selasa. Dari jumlah itu, 2.195 pasien masih dirawat dan diisolasi.
Pemerintah Kota Bekasi pun memperpanjang PPKM mikro hingga 30 Juni. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memilih PPKM mikro dan mengetatkan protokol kesehatan di tengah mobilitas warga supaya ekonomi tetap tumbuh.
Ketentuan PPKM mikro Bekasi, antara lain, ialah membatasi operasional pasar pukul 08.00-18.00. Pertokoan Pondokgede, Kranji, Bekasi Junction, serta Atrium Pondokgede beroperasi pukul 08.00-21.00.(DAN/DIT/GIO/AIK)