Keterisian Mencapai 94 Persen, Ruang Perawatan Covid-19 Kota Bandung Terus Ditambah
Ruang perawatan Covid-19 rumah sakit di Kota Bandung semakin menipis. Penambahan ruang perawatan hingga isolasi mandiri bagi pasien tanpa gejala dan gejala ringan dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan pasien.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Keterisian rumah sakit di Kota Bandung semakin tinggi. Selain menambah tempat tidur, isolasi mandiri untuk pasien bergejala ringan dan tanpa gejala juga dilakukan untuk mengurangi beban rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara, Rabu (23/6/2021), menyatakan, tingkat keterisian rumah sakit (bed occupancy rates/BOR) untuk perawatan Covid-19 di Kota Bandung mencapai 94 persen dari total 2.052 unit. Penambahan tempat tidur terus dilakukan karena kebutuhan ruang perawatan yang cukup tinggi.
Kondisi itu menyumbang tingginya keterisian ruang perawatan di Bandung Raya. Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat, hingga Selasa (22/6/2021) BOR Bandung Raya mencapai 93,46 persen. Jumlah ini setara 2.800 tempat tidur dari total 2.996 unit yang tersedia.
”Rumah sakit bersiap menambah ruang perawatan Covid-19. Penambahan ini diusahakan untuk memenuhi kebutuhan ruang perawatan di Kota Bandung. Dorongan untuk isolasi mandiri di kewilayahan juga dilakukan,” papar Ahyani di Bandung.
Peningkatan BOR ini seiring tingginya jumlah kasus Covid-19 di Kota Bandung. Pusat Informasi Covid-19 (Pusicov) Kota Bandung mencatat, hingga Selasa pukul 20.40, sebanyak 22.525 orang Kota Bandung terpapar Covid-19. Jumlah ini bertambah 230 orang dibanding hari sebelumnya.
Sebanyak 1.876 orang di Kota Bandung tengah menjalani isolasi atau perawatan dan 20.271 orang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19. Sejauh ini, pandemi ini telah merenggut 378 korban jiwa di Kota Bandung.
”PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) skala mikro dilaksanakan maksimal. Seluruh pihak, mulai dari pengusaha hingga donatur, mari saling membantu,” ujar Ahyani.
Isolasi mandiri
Wali Kota Bandung Oded M Danial menyatakan terus berkoordinasi menambah tempat tidur dengan menambah ruangan di setiap rumah sakit. Hal itu diiringi kewaspadaan terhadap peningkatan kasus yang tinggi di Kota Bandung.
”Penambahan tempat tidur ini kejar-kejaran. Ketika tempat tidur ditambah, yang memakai juga bertambah. Apalagi, Kota Bandung menampung pasien luar daerah yang jumlahnya mencapai 50 persen,” ujarnya.
Di samping penambahan tempat tidur di rumah sakit, Oded juga mendorong setiap kelurahan di Kota Bandung memiliki tempat isolasi mandiri untuk tanpa gejala atau gejala ringan. Hal ini dilakukan ruang perawatan di rumah sakit bisa diisi untuk perawatan gejala sedang dan berat.
Oded menuturkan, dari 151 kelurahan di Kota Bandung, 130 kelurahan di antaranya sudah memiliki tempat isolasi mandiri. ”Dalam rapat terbatas di terakhir saya perintahkan agar mereka bersama-sama menyiapkan isolasi di kelurahan masing-masing,” ujarnya.