Banjarmasin Perlu Prioritaskan Penanganan Covid-19 dan Penataan Sungai
Petahana Wali Kota Banjarmasin kembali memimpin untuk periode 2021-2024. Pasangan Ibnu Sina-Arifin Noor diminta memprioritaskan program penanganan Covid-19 dan penataan sungai dalam upaya pengendalian banjir.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·4 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Kota Banjarmasin akhirnya memiliki wali kota definitif setelah proses pemilihan kepala daerah yang cukup panjang. Petahana wali kota kembali memimpin untuk periode 2021-2024. Pasangan Ibnu Sina-Arifin Noor diminta memprioritaskan program penanganan Covid-19 dan penataan sungai dalam upaya pengendalian banjir.
Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan Safrizal ZA melantik Ibnu Sina dan Arifin Noor sebagai wali kota dan wakil wali kota Banjarmasin di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Rabu (23/6/2021). Pasangan Ibnu-Arifin menjadi kepala daerah tingkat kabupaten/kota yang terakhir dilantik di Kalsel setelah pilkada serentak 9 Desember 2020.
Pelantikan pasangan Ibnu-Arifin, yang diusung Partai Demokrat, PKB, dan PDI-P, tertunda karena adanya gugatan terhadap hasil pilkada yang diajukan pasangan Ananda-Mushaffa Zakir ke Mahkamah Konstitusi. Gugatan pertama dikabulkan MK sehingga diadakan pemungutan suara ulang di 80 TPS di tiga kelurahan di Kecamatan Banjarmasin Selatan. Hasil pemungutan suara ulang kembali digugat pasangan Ananda-Mushaffa, tetapi gugatan kedua itu ditolak MK.
Safrizal mengatakan, dengan dilantiknya wali kota Banjarmasin, semua kabupaten/kota di Kalsel sudah memiliki bupati dan wali kota yang definitif. Keberadaan kepala daerah yang definitif diharapkan bisa meningkatkan akselerasi pembangunan di semua kota dan kabupaten dalam rangka mencapai target-target prioritas.
”Pintar-pintarlah memilih prioritas karena ada 32 urusan pemerintahan. Dengan kemampuan keuangan yang ada, kepala daerah harus memilih prioritas mana yang harus didahulukan untuk dikerjakan,” kata Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri itu.
Untuk Kota Banjarmasin, menurut Safrizal, paling tidak ada empat program yang harus menjadi prioritas, yaitu penanganan pandemi Covid-19, pembangunan kota cerdas (smart city), penataan sungai dan lingkungan, serta reformasi birokrasi dan pelayanan publik.
Pintar-pintarlah memilih prioritas karena ada 32 urusan pemerintahan. (Safrizal ZA)
”Untuk penanganan pandemi Covid-19, strategi kita adalah gas dan rem. Ketika data menunjukkan pelandaian, kita harus menginjak gas untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Namun, ketika angkanya menunjukkan peningkatan keterpaparan, kita harus menginjak rem darurat supaya terjadi keseimbangan,” ujarnya.
Untuk penataan sungai, lanjut Safrizal, sungai-sungai yang melintasi kota Banjarmasin harus terus-menerus diperbaiki secara berkelanjutan. Sungai-sungai di Kota Banjarmasin memiliki peran penting, bukan saja sebagai alat mitigasi bencana, melainkan juga digunakan sebagai sumber perekonomian dan sumber kehidupan.
”Pemprov telah meluncurkan Program Sungai Martapura Bungas yang bertujuan untuk merestorasi Sungai Martapura yang melintasi Kabupatan Banjar dan Kota Banjarmasin. Kami berharap program itu didukung demi kebaikan masyarakat di dua kabupaten/kota,” katanya.
Selanjutnya, untuk reformasi birokrasi dan pelayanan publik, Pemkot Banjarmasin diharapkan bisa memberikan pelayanan secara lebih cepat, lebih mudah, lebih murah, dan lebih baik dalam rangka mendorong masuknya investasi di Banjarmasin.
”Saya minta Pak Ibnu Sina dan Arifin Noor berdiri di atas semua golongan. Keduanya wajib melayani semua unsur dan semua golongan masyarakat walaupun dalam pilkada lalu tidak semua memilih pasangan Ibnu-Arifin,” kata Safrizal.
Perlu dukungan
Ibnu Sina mengatakan, empat prioritas yang diminta penjabat gubernur Kalsel dipastikan akan menjadi prioritas Ibnu-Arifin dalam memimpin Banjarmasin. ”Untuk itu, kami mohon doa dan dukungan dari seluruh warga kota Banjarmasin,” ujarnya.
Menurut Ibnu, pilkada sudah selesai dan saatnya untuk ”gas pol” merealisasikan apa yang sudah dirumuskan dalam visi misi, yakni mewujudkan Banjarmasin yang bersih dan nyaman serta lebih bermartabat. ”Tanpa dukungan dari warga kota, akan sangat sulit mewujudkan visi misi tersebut,” katanya.
Untuk penataan sungai dalam upaya pengendalian banjir, pemkot akan segera membenahi sungai atau kanal Veteran, sungai atau kanal Ahmad Yani, dan Sungai Guring. Sungai dan kanal tersebut merupakan urat nadi dalam penanganan banjir di Kota Banjarmasin.
”Di akhir masa jabatan saya pada periode pertama, kami membentuk satuan tugas normalisasi sungai dan penanganan banjir di kota Banjarmasin. Pekerjaannya belum selesai dan akan kami lanjutkan kembali,” kata Ibnu.
Pasangan Ibnu-Arifin ditetapkan sebagai peraih suara terbanyak setelah pelaksanaan pemungutan suara ulang pada 28 April berdasarkan hasil rekapitulasi di Banjarmasin, Minggu (2/5/2021). Pasangan Ibnu-Arifin memperoleh 89.378 suara, diikuti pasangan Ananda-Mushaffa dengan 81.262 suara, Abdul Haris Makkie-Ilham Nor (34.875 suara), dan Khairul Saleh-Habib Muhammad Ali Al Habsyi (29.926 suara).