Vaksinasi Massal, Kalbar Targetkan Minimal 15.000 Orang Per Hari
Vaksinasi massal di Kalimantan Barat untuk usia 18 tahun ke atas dimulai sejak Minggu (21/6/2021). Jika upaya vaksinasi massal di beberapa sentra tidak mencapai target, vaksinasi akan dilakukan dari rumah ke rumah.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terus memperluas cakupan vaksinasi Covid-19 untuk mempercepat terbentuknya kekebalan komunitas atau herd immunity. Sejak Minggu (20/6/2021), vaksinasi massal mulai menyasar usia 18 tahun ke atas dengan target 15.000 orang per hari.
Vaksinasi massal dilakukan di beberapa lokasi. Pada Minggu, vaksinasi massal dilaksanakan di salah satu pusat perbelanjaan di Kabupaten Kubu Raya. Adapun Senin (21/6/2021), vaksinasi dilaksanakan di Gedung Olahraga Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (GOR Perbasi) Kalimantan Barat dan salah satu hotel di Kota Pontianak, ibu kota Kalbar.
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, saat meninjau vaksinasi massal di GOR Perbasi, Senin, menuturkan, selain di gedung Perbasi, vaksinasi massal juga menyasar karyawan hotel. Semua orang yang aktivitas kesehariannya berinteraksi dengan publik jadi sasaran vaksinasi.
”Bahkan, pihak hotel juga langsung kami hubungi apakah mereka ingin datang di tempat ataukah kami yang datang. Termasuk keluarga karyawan boleh dibawa,” ujar Sutarmidji.
Adapun vaksinasi di GOR Perbasi ditargetkan menjangkau 500 orang per hari. Dari pantauan, antusiasme masyarakat tinggi. Beberapa kabupaten/kota lainnya juga sudah mulai gencar melakukan vaksinasi massal. Target vaksinasi seluruh Kalbar per hari minimal 15.000 orang.
Untuk 13 kabupaten/kota lainnya, TNI dan Polri juga sudah siap dengan pemerintah daerah lainnya. Vaksinasi untuk setiap kabupaten dan kota ditargetkan rata-rata 1.000 orang per hari. Hingga akhir tahun, ditargetkan 70 persen warga yang layak vaksin sudah divaksin.
Apabila dengan cara ini juga masih belum efektif, maka akan dilakukan vaksinasi dari rumah ke rumah (door to door). Vaksinasi massal ini akan dipantau hingga tanggal 1 Juli. Setelah itu, kegiatan vaksinasi akan dievaluasi. Kemudian, akan diputuskan vaksinasi dari rumah ke rumah. Meskipun demikian, vaksinasi massal di sentra pelayanan tetap berjalan. ”Hanya dengan taat protokol dan vaksinasi kita bisa terhindar dari Covid-19,” ujarnya.
Agustini (21), salah satu warga yang mengikuti vaksinasi massal di Pontianak, menyambut baik vaksinasi massal tersebut. Ia ingin sekali divaksin sehingga jika misalnya terkena Covid-19 tidak berdampak fatal.
Sebelumnya ia pernah berupaya mencari sentra vaksinasi. Tempat ia bekerja juga berupaya mendaftarkan karyawan, tetapi lama baru mendapat giliran. Vaksinasi massal ini mempermudahnya mendapatkan layanan vaksin. Apalagi, usia 18 tahun ke atas sudah boleh divaksin. ”Saya tiba di sini sejak pukul 07.00 untuk vaksinasi,” kata Agustini.
Pendi (33), warga lainnya yang mengikuti vaksinasi massal, menuturkan, ia sejak pukul 08.00 sudah sampai di lokasi vaksinasi massal. Ia juga telah mempersiapkan diri sebelum vaksin. ”Tadi pagi saya sarapan dan mempersiapkan mental,” ujarnya.
Ia berharap warga lainnya jangan takut untuk divaksin. Upaya yang dilakukan pemerintah melalui vaksinasi jangan disia-siakan. ”Covid-19 memang ada. Saya berharap masyarakat memiliki kesadaran untuk divaksin agar Covid-19 bisa segera berlalu,” ujarnya.
Sugioto, Ketua Bidang Kemasyarakatan Majelis Adat Budaya Tionghoa Kalbar, menuturkan, pihaknya melihat jangkauan vaksinasi selama ini belum optimal. Artinya, harapan dari pemerintah tidak tercapai. Oleh sebab itu, pihaknya juga membantu pemerintah menyukseskan vaksinasi di Kalbar.
Pihaknya siap memfasilitasi tempat dan tenaga untuk membantu pemerintah dalam vaksinasi. Ia juga mengimbau masyarakat mengikuti vaksin sehingga situasi pandemi cepat pulih dan perekonomian tidak lumpuh.
Sementara target vaksinasi massal di GOR Perbasi tersebut diharapkan mencapai 2.500 orang dalam beberapa hari dengan target harian 500 orang. Vaksinasi akan berlangsung 4-5 hari. Namun, apabila antusiasme masyarakat tinggi, persediaan vaksin akan diusulkan lagi untuk ditambah.
Terkait perkembangan kasus di Kalbar, berdasarkan data Dinkes Provinsi Kalbar per 18 Juni, secara kumulatif kasus konfirmasi 12.851 orang. Sebanyak 11.831 orang di antaranya sudah sembuh, 127 orang meninggal, dan kasus aktif 893 orang.