Kejar Target Vaksinasi, Batam Butuh Tambahan Tenaga Vaksinator
Untuk mengejar target 50 persen vaksinasi pada akhir Juni, Batam harus meningkatkan kemampuan dari 8.954 dosis per hari menjadi 16.000 dosis per hari. Kendalanya, jumlah vaksinator yang tersedia masih jauh dari ideal.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau meminta Pemerintah Kota Batam meningkatkan kemampuan vaksinasi dari 8.954 dosis per hari menjadi 16.000 dosis per hari. Namun, sampai saat ini, upaya percepatan vaksinasi di Batam masih terkendala oleh minimnya jumlah vaksinator.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Senin (21/6/2021), meminta agar target vaksinasi 50 persen tetap harus tercapai di Batam, Bintan, dan Tanjung Pinang pada akhir Juni 2021. Hal itu menjadi syarat utama apabila pemerintah kabupaten/kota menginginkan pariwisata di ketiga daerah itu dapat segera dibuka.
Hingga 20 Juni, vaksinasi di Bintan telah menjangkau 52.311 jiwa (46,05 persen) dan vaksinasi di Tanjung Pinang telah menjangkau 70.444 jiwa (44,44 persen). Adapun vaksinasi di Batam baru menjangkau 231.732 orang atau sekitar 29,52 persen dari target 785.003 warga di kota tersebut.
”Dengan kemampuan saat ini 8.954 dosis per hari, vaksinasi di Batam hanya akan mencapai 40,92 persen pada akhir Juni. Padahal, pemerintah pusat menargetkan vaksinasi di Batam harus mencapai 50 persen akhir bulan ini,” kata Ansar saat memimpin rapat secara virtual dengan Pemkot Batam.
Oleh karena itu, Ansar meminta Pemkot Batam menggenjot kemampuan vaksinasi hingga minimal 16.000 dosis per hari. Dalam waktu tersisa 10 hari pada bulan Juni, Batam masih harus memvaksinasi 160.789 jiwa untuk memenuhi target capaian vaksinasi 50 persen atau 392.502 jiwa.
Sampai sekarang, 385 vaksinator terus bekerja bahkan sampai malam hari.
Target tersebut masih mungkin dicapai jika Pemkot Batam fokus mempercepat vaksinasi di kalangan pekerja industri. Data Dinas Tenaga Kerja Kepri menunjukkan, dari total 204.752 pekerja industri Batam, saat ini baru 56.024 orang yang telah divaksinasi.
Vaksin gratis
Pada 10 Juni lalu, Ansar telah mengeluarkan surat edaran untuk mengizinkan pekerja industri menggunakan vaksin gratis dari pemerintah. Keputusan itu diambil karena program vaksinasi gotong royong atau vaksinasi mandiri untuk pekerja industri tidak kunjung terealisasi.
”Besok (Selasa, 22/6/2021), saya akan melakukan rapat secara virtual dengan para pengusaha di Batam bahwa mereka tidak perlu menunggu vaksinasi gotong royong. Diharapkan nantinya setiap hari minimal ada 30 perusahaan yang mengadakan vaksinasi,” ujar Ansar.
Menurut Sekretaris Daerah Batam Jefridin Hamid, upaya percepatan vaksinasi di Batam masih terkendala persoalan tenaga vaksinator. Saat ini, Batam hanya memiliki 385 vaksinator terlatih ditambah 70 vaksinator bantuan dari Pemprov Kepri.
”Sampai sekarang, 385 vaksinator terus bekerja bahkan sampai malam hari. Kami butuh tambahan lagi paling tidak 100 vaksinator terlatih untuk mengejar target 16.000 dosis per hari,” kata Jefridin.
Adapun Sekretaris Daerah Kepri Arif Fadilah menyarankan Pemkot Batam segera menjalin kerja sama dengan TNI, Polri, serta unit-unit pelaksana Kementerian Kesehatan untuk mendapat tenaga vaksinator tambahan. Ia mengatakan, Batam idealnya memiliki vaksinator paling tidak 685 orang.
Secara terpisah, Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyatakan optimistis capaian vaksinasi tetap akan sesuai yang ditargetkan pemerintah pusat, yakni 70 persen pada akhir Juli. Antusiasme yang tinggi dari warga Batam untuk divaksinasi diyakini akan memudahkan upaya percepatan vaksinasi di kota itu.
Belakangan, Pemkot Batam juga menambah lokasi vaksinasi dari sebelumnya 12 lokasi menjadi 16 lokasi. Kini, setiap kecamatan memiliki minimal satu lokasi vaksinasi untuk warga. Penambahan lokasi vaksinasi tersebut dilakukan Pemkot Batam untuk mengurangi kerumunan warga.