Mandailing Natal Siapkan Lahan 3.000 Meter untuk Landas Pacu Bandara
Pembangunan Bandara Bukit Malintang di Mandailing Natal, Sumatera Utara, ditargetkan secara keseluruhan selesai pada 2023. Pemerintah daerah menyiapkan lahan untuk landas pacu sepanjang 3.000 meter.
Oleh
AUFRIDA WISMI WARASTRI
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, menyiapkan lahan untuk landas pacu Bandar Udara Bukit Malintang sepanjang 3.000 meter yang saat ini tengah dibangun. Pembangunan yang kini memasuki tahap pemantapan lahan itu masih untuk pembangunan bandara dengan landas pacu 1.600 meter yang ditargetkan secara keseluruhan selesai pada 2023.
Bupati Mandailing Natal Dahlan Hasan Nasution saat dihubung dari Medan, Sabtu (19/6/2021), mengatakan, pihaknya menyiapkan lahan untuk landasan pacu sepanjang 3.000 meter. Saat ini pembangunan landas pacu tahap I untuk panjang 1.600 meter.
Adapun terminal penumpang dibangun untuk kapasitas 500.000 penumpang per tahun. Tahun ini, pemerintah pusat mengucurkan dana Rp 87 miliar untuk pembangunan bandara itu.
”Dengan dibangunnya Bandara Bukit Malintang, investor pasti akan tertarik berinvestasi dan dampak panjangnya perekonomian di Madina akan semakin maju,” kata Dahlan.
Dengan dibangunnya Bandara Bukit Malintang, investor pasti akan tertarik berinvestasi dan dampak panjangnya perekonomian di Madina akan semakin maju. (Dahlan Hasan Nasution)
Saat ini, proyek di bandara tengah dilakukan pengerukan dan penimbunan landas pacu. Landas pacu ditargetkan rampung sepanjang 350 meter tahun ini.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat meninjau pembangunan pada Jumat (18/6/2021) mengatakan, keberadaan bandara diharapkan meningkatkan perekonomian wilayah Tapanuli bagian Selatan. Selain mewujudkan konektivitas wilayah, bandara juga menjadi pintu Sumut wilayah selatan dan mendorong perkembangan industri dan perdagangan di wilayah itu.
”Kalau melihat hasil progres kerjanya, saya yakin 2023 dapat rampung dan paling utama target itu dapat dikejar,” kata Gubernur seperti dikutip dari siaran pers Pemprov Sumut yang diterima Kompas, Sabtu (19/6/2021).
Gubernur mendorong pembangunan landasan pacu hingga 3.000 meter. Dengan landasan pacu yang nantinya mencapai 3.000 meter, pesawat berbadan lebar dapat mendarat di bandara tersebut.
Meskipun akan berdampak pada Bandara Aek Godang di Padang Sidimpuan, Gubernur mengatakan tidak perlu dikhawatirkan karena penumpang memiliki tujuan tertentu. Dengan hadirnya pesawat besar, perekonomian daerah semakin cepat tumbuh.
Wakil Bupati Mandailing Natal Muhammad Jafar Sukhairi Nasution mengatakan, pihaknya dapat membantu pengerjaan jalan akses ke bandara agar mempercepat pembangunan. Oleh karena itu, pihaknya meminta Kementerian Perhubungan menyiapkan cetak biru jalan akses ke bandara.
Adapun Kepala Subseksi Keamanan Bandara Aek Godang Bili Akbar yang menemani Gubernur meninjau lokasi mengatakan, pihaknya meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dapat membantu pembebasan tanah. Dengan target landasan pacu 3.000 meter, berdasarkan penghitungannya, perlu pembebasan lahan bandara yang dapat menghabiskan anggaran Rp 15 miliar. ”Kami berharap bantuan untuk pelepasan tanah tersebut,” katanya.
Pembangunan Bandara Bukit Malintang merupakan kerja sama Kementerian Perhubungan dengan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal serta Pemprov Sumut. Pemkab Mandailing Natal menghibahkan lahan sekitar 106 hektar lahan dan 20 hektar lahan dari hibah Pemprov Sumut.
Berdasarkan situs debhub.go.id, kesepakatan pembangunan bandara dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1278 Tahun 2018 tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara Bukit Malintang Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Bandara yang terletak di Desa Sidojadi, Kecamatan Bukit Malintang, Kabupaten Mandailing Natal, ini akan dibangun dengan panjang landas pacu 1.600 meter dan terminal penumpang dengan kapasitas 500.000 orang per tahun. Bandara dapat didarati pesawat ATR 72. Pembangunan bandara dilakukan sejak 2020.