logo Kompas.id
NusantaraBuntut Rekor Kasus, Sultan HB ...
Iklan

Buntut Rekor Kasus, Sultan HB X Wacanakan "Lockdown" di DI Yogyakarta

Pemda DI Yogyakarta mempertimbangkan wacana ”lockdown”, atau karantina wilayah. Wacana ini muncul di saat penambahan kasus harian Covid-19 terus tinggi dan kepatuhan warga pada protokol kesehatan rendah.

Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kCV9STEsKbQmSVEq4X_P9X-JPI4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F7ce7876d-1a8a-47eb-bc4c-62045d2b7aa2_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Sebuah keluarga mendatangi Puskesmas Sleman, Pandowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, untuk mengikuti tes cepat antigen, Kamis (17/6/2021). Warga desa itu menjalani tes massal sebagai bagian pelacakan kemungkinan penyebaran virus Covid-19.

YOGYAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Daerah DI Yogyakarta mempertimbangkan wacana karantina wilayah atau lockdown setelah beberapa hari terakhir terjadi penambahan kasus harian Covid-19 yang tinggi. Pembatasan mobilitas warga diperlukan guna menekan meluasnya penularan di tengah kendurnya penerapan protokol kesehatan.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono mengatakan, wacana karantina wilayah mengemuka seiring dengan tingginya penambahan kasus positif dari hari ke hari. Lonjakan kasus membuat angka keterisian rumah sakit untuk isolasi pasien Covid-19 juga tinggi, yakni sekitar 75 persen.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000