Kepala Polda Bali: Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19 demi Bali
Disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 menjadi modal bagi pemulihan kepercayaan dunia bagi Bali. Pengendalian pandemi Covid-19 di Bali yang membaik menjadi promosi Bali aman dikunjungi.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara disiplin dan baik menjadi modal bagi pemulihan kepercayaan dunia terhadap Bali. Penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19 di Bali yang dinilai membaik menjadi promosi Bali aman dikunjungi.
”Mengenai wacana pembukaan Bali, saya harapkan dukungan dan sosialisasikan agar masyarakat semakin sadar tentang pentingnya protokol kesehatan,” kata Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Bali Inspektur Jenderal Putu Jayan Danu Putra dalam acara pertemuan dengan pimpinan redaksi media massa, jurnalis, dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Daerah Bali di Gedung Perkasa Raga Garwita Polda Bali, Denpasar, Jumat (18/6/2021).
Pertemuan antara Kepala Polda Bali dan pihak media massa di Gedung PRG Polda Bali itu juga ditayangkan langsung secara dalam jaringan (daring) ke seluruh kepolisian resor di Bali. Acara bertajuk ”Sinergitas Polda Bali dengan Media dan Pers Dalam Rangka Memelihara Situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat di Bali” itu diselenggarakan Direktorat Intelijen Keamanan Polda Bali.
Acara tersebut juga dihadiri Wakil Kepala Polda Bali Brigadir Jenderal (Pol) I Ketut Suardana, Ketua PWI Bali I Gusti Made Bagus Dwikora Putra, Ketua KPI Daerah Bali I Made Sunarsa, serta beberapa pimpinan media cetak, radio, dan televisi serta media siber di Bali. Adapun Ketua KPI Daerah Bali I Made Sunarsa menyatakan, KPI Daerah Bali mengapresiasi dan menyambut dengan baik inisiatif Polda Bali mengadakan pertemuan dengan kalangan media dalam rangka menjalin sinergi dan komunikasi antara Polri dan media massa.
Lebih lanjut Putu Jayan mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan langkah membuka kembali Bali di masa pandemi Covid-19, terutama sektor pariwisata yang direncanakan mulai Juli 2021. Sebanyak tiga daerah zona hijau (green zone) sudah ditetapkan di Bali, yakni Sanur di Kota Denpasar, Ubud di Kabupaten Gianyar, dan Nusa Dua di Kabupaten Badung.
Mengenai wacana pembukaan Bali, saya harapkan dukungan dan sosialisasikan agar masyarakat semakin sadar tentang pentingnya protokol kesehatan
Dalam 10 tahap pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro, khususnya di Provinsi Bali, sejak Januari 2021, menurut Putu Jayan, kebijakan pemerintah itu menampakkan hasil yang baik dalam pengendalian pandemi Covid-19 di Bali. Langkah pemerintah menggencarkan vaksinasi Covid-19 juga mempengaruhi perkembangan pandemi Covid-19 di Bali yang menunjukkan tanda-tanda melandai.
”Kasus terkonfirmasi positif masih ada, tetapi namun cenderung menurun (jumlahnya),” kata Putu Jayan. Bali juga menjadi provinsi dengan jangkauan vaksinasi Covid-19 paling tinggi di Indonesia. Putu Jayan menyebutkan, Polda Bali juga memaksimalkan vaksinasi Covid-19 bagi aparaturnya sehingga pencapaian vaksinasi Covid-19 di lingkungan Polda Bali sudah 93,25 persen atau 11.146 orang dari 11.953 personel Polda Bali yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi Bali per 13 Juni 2021, jumlah penduduk Bali yang sudah divaksinasi Covid-19 dosis pertama sebanyak 1.647.012 orang dan sudah divaksinasi dosis kedua sebanyak 679.247 orang. Cakupan vaksinasi Covid-19 di Provinsi Bali hingga 13 Juni 2021 mencapai 54,97 persen untuk dosis pertama dan sekitar 22,67 persen untuk dosis kedua dari jumlah sasaran vaksinasi Covid-19 di Provinsi Bali sebanyak 2.996.060 orang.
Putu Jayan menyatakan, situasi dan kondisi penanganan pandemi Covid-19 di Bali yang membaik itu perlu diinformasikan secara benar sehingga mendukung rencana pembukaan Bali. Putu Jayan mengatakan, Polda Bali mendukung dan berkomitmen mengawasi penerapan protokol kesehatan terutama di tiga kawasan zona hijau dan wilayah Bali secara umum.
Putu Jayan menambahkan, pihaknya berencana mengerahkan personel Polda Bali di pos-pos pengawasan protokol kesehatan yang akan ditempatkan di sejumlah obyek prioritas, di antaranya mal, obyek wisata, tempat ibadah, dan pintu-pintu masuk Bali, serta di tiga zona hijau tersebut. ”Tujuannya mengawasi kepatuhan penerapan protokol kesehatan dan pelaksanaan PPKM berskala mikro di Bali,” kata Putu Jayan.