Pemkab Banyumas Pantau Pergerakan Warganya Sepulang dari Jepara
Pergerakan warga yang punya riwayat perjalanan dari Jepara dipantau Pemerintah Kabupaten Banyumas. Pemantauan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Dinas Kesehatan serta puskesmas di setiap kecamatan memantau pergerakan warga yang datang dari luar kota terutama wilayah Jepara, Jawa Tengah. Pemantauan dilakukan untuk menekan kasus penyebaran virus Covid-19.
Sebanyak 6 orang yang baru pulang dari Jepara dinyatakan positif dari tes rapid antigen dan masih menunggu hasil PCR. Mereka kini menjalani karantina yang disediakan pemerintah kabupaten.
”Ada dua orang yang bekerja di pabrik sepatu di Jepara dan pulang ke Gumelar, Banyumas. Salah satunya mengalami demam dan berobat ke puskesmas. Setelah dilakukan tes cepat antigen, hasilnya positif,” tutur Bupati Banyumas Achmad Husein kepada wartawan di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (16/6/2021) malam.
Dari penelusuran kontak erat terhadap 7 kontak erat terhadap pekerja yang positif itu, ditemukan 1 orang positif Covid-19 berdasarkan tes cepat antigen. Kemudian, dari 1 orang tersebut, dilakukan penelusuran terhadap 3 orang kontak eratnya dan ditemukan lagi 1 orang positif Covid-19.
Hasil tes cepat antigen keduanya positif dan hasil PCR belum keluar. Mereka sudah diantar ke rumah karantina Pondok Slamet Baturraden. (Husein)
Dengan demikian, ada 3 orang warga Desa Gumelar dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes cepat antigen. ”Tiga warga tersebut pada Rabu pukul 16.30 sudah dibawa dengan ambulans Puskesmas Gumelar ke Pondok Slamet Baturraden untuk karantina,” kata Husein.
Selain di Gumelar, 1 warga Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, yang baru pulang dari Jepara mengalami demam, lemas, batuk, dan indra penciuman berkurang. Setelah dilakukan tes cepat antigen, hasilnya positif. ”Tim Puskesmas Tambak 1 telah mengevakuasi pasien dengan ambulans dan diantar ke RSUD Banyumas,” tutur Husein.
Karantina
Adapun dua orang lagi yang baru saja kembali pulang dari Jepara adalah warga Pekuncen. Mereka berdua datang ke Banyumas pada Sabtu (12/6/2021) dan mengalami batuk, pilek, serta indra penciumannya berkurang. ”Hasil rapid antigen keduanya positif dan hasil PCR belum keluar. Mereka sudah diantar ke rumah karantina Pondok Slamet Baturraden,” papar Husein.
Jumlah kasus Covid-19 di Banyumas terus meningkat. Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto menyebutkan, angka kematian di pertengahan Juni ini sudah mencapai 36 orang, padahal sepanjang Mei 2021, total kematian akibat Covid-19 mencapai 46 orang.
”Melihat indikator kematian, jelas Banyumas ada peningkatan yang luar biasa. Bulan kemarin 1 bulan Cuma 46, sekarang baru setengah bulan sudah ada 36,” kata Sadiyanto.
Untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, terutama varian baru dari India, yaitu varian delta, menurut Sadiyanto, pihaknya berupaya melakukan penelusuran dan pengetesan terhadap mereka yang melakukan perjalanan dari wilayah terdampak virus itu terutama pantura. Sadiyanto meminta masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan berpartisipasi aktif dalam program vaksinasi.
Ahli Epidemiologi Lapangan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Yudhi Wibowo pun mengimbau masyarakat untuk disiplin melakukan protokol kesehatan. Untuk pemakaian masker, hendaknya memakai dua masker. Bagian dalam memakai masker bedah, dan bagian luar memakai masker kain minimal dua lapis.