Kluster Tenaga Kesehatan dan Kampus Dongkrak Kasus Covid-19 Kota Tegal
Kluster nakes dan kampus kedinasan mendongkrak jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Tegal, Jateng. Pemerintah setempat menyiapkan penambahan tempat tidur untuk mengantisipasi lonjakan pasien.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Dalam sembilan hari terakhir, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Tegal, Jawa Tengah, terus meningkat. Penyumbang terbesar peningkatan kasus adalah kluster tenaga kesehatan dan perguruan tinggi kedinasan.
Hingga Selasa (15/6/2021), jumlah kasus Covid-19 yang dicatatkan Dinas Kesehatan Kota Tegal dalam laman resmi corona.tegalkota.go.id 3.487 orang dengan kasus aktif 598 orang. Dari kasus aktif, 129 orang merupakan warga Kota Tegal dan 469 warga luar Kota Tegal.
Tren peningkatan kasus terpantau sejak sembilan hari terakhir. Sebelumnya, rata-rata penambahan kasus harian dari warga Kota Tegal sebanyak empat orang per hari. Kini, rata-rata kasus harian sekitar 13 orang. Bahkan, pada Jumat (11/6/2021), jumlah kasus harian tembus 37 orang. Kondisi ini membuat Kota Tegal dikategorikan sebagai zona oranye atau daerah dengan risiko penularan sedang.
”Penyumbang penambahan kasus positif baru paling banyak dari kluster tenaga kesehatan dengan jumlah terpapar 36 orang dan kluster perguruan tinggi kedinasan dengan jumlah terpapar 22 orang. Selain itu, ada tambahan juga dari kluster keluarga, sekolah, perkantoran, dan organisasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari di Kota Tegal.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tegal Siti Halamah mengatakan, kluster tenaga kesehatan berada di tiga rumah sakit, delapan puskesmas, dan dinas kesehatan. Para tenaga kesehatan diketahui terpapar Covid-19 setelah mereka mengikuti tes usap rutin yang diselenggarakan di tempat kerja masing-masing. Seluruh nakes yang terpapar menjalani isolasi mandiri karena merupakan orang tanpa gejala.
”Asal penularan kluster nakes ini sulit dilacak karena kluster ini tersebar di sejumlah fasiltas layanan kesehatan. Bisa jadi mereka terpapar dari pasien atau terpapar saat mereka melakukan kegiatan di luar (tempat kerja),” ujar Halamah.
Sementara itu, kluster penularan di Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) diketahui berdasarkan tes usap yang rutin digelar pihak kampus di Rumah Sakit Mitra Siaga Tegal. Melalui tes yang digelar setiap tiga bulan sekali tersebut petugas mendapati sebanyak 22 taruna positif Covid-19. Mereka yang positif Covid-19 tiba di Kota Tegal dari rumahnya masing-masing pekan lalu.
Sebanyak lima taruna PKTJ yang positif Covid-19 dirawat di rumah sakit karena mengeluhkan gejala. Sisanya menjalani isolasi di asrama PKTJ dengan pengawasan dokter yang bertugas di kampus tersebut.
Tempat tidur
Seiring dengan terus meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di wilayahnya, Pemerintah Kota Tegal berencana menambah tempat tidur bagi pasien Covid-19. Jumlah tempat tidur tambahan yang disiapkan sebanyak 85 unit.
Hingga Selasa, tingkat keterisian tempat tidur ICU di Kota Tegal 95,45 persen dari total kapasitas 22 tempat tidur. Adapun tingkat keterisian tempat tidur non-ICU 82,90 persen dari total kapasitas 198 tempat tidur.
”Apabila tingkat keterisian tempat tidur terus naik, kami mempertimbangkan untuk membuka tempat isolasi terpusat lain di Gedung Olahraga Tegal Selatan. Tempat itu diperkirakan mampu menampung hingga 50 orang,” ujar Prima.
Secara terpisah, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengimbau masyarakat mewaspadai munculnya varian baru Covid-19. Dedy juga meminta Dinas Kesehatan Kota Tegal menjalin komunikasi dengan Laboratorium Kesehatan Universitas Gadjah Mada dan Laboratorium Kesehatan Kementerian Kesehatan terkait kemungkinan pengiriman spesimen untuk pemeriksaan sekuens genomik.
”Mohon kiranya dinas kesehatan untuk melakukan mitigasi risiko mengingat varian baru Covid-19 sudah masuk di Jateng. Hal itu bisa dilakukan salah satunya dengan membuka komunikasi dengan laboratorium kesehatan yang mampu mengetes varian baru,” kata Dedy.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Kesehatan Kota Tegal akan menambah materi anamnesis bagi pasien Covid-19. Jika sebelumnya pemeriksaan berhenti sampai pada hasil positif atau negatif, untuk selanjutnya pemeriksaan akan dilakukan menyeluruh meliputi riwayat penderita.
”Untuk selanjutnya, kami akan menelusuri apakah penderita merupakan penyintas, apakah sudah divaksin, dan apakah ada riwayat bepergian dari luar negeri. Jika terpenuhi semua, kami akan langsung berkoordinasi dengan Kemenkes atau UGM untuk mengirim spesimen,” ucap Prima.