Prokes Rendah, Kasus Covid-19 di Aceh Naik 5.162 Orang dalam Sebulan
Meski zona merah, penerapan protokol kesehatan di Banda Aceh rendah. Taman bermain dan warung kopi masih dipenuhi warga. Pemerintah setempat hanya menerapkan pembatasan pengoperasian warung kopi hingga pukul 22.00.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Penambahan kasus Covid-19 di Provinsi Aceh dari 14 Mei hingga 14 Juni 2021 mencapai 5.162 orang. Selama sebulan pasien Covid-19 yang meninggal bertambah sebanyak 191 orang. Penyebaran virus SAR-CoV-2 di Aceh yang sulit dihentikan ditengarai karena penerapan protokol kesehatan atau prokes masih rendah.
Data Satuan Tugas Covid-19 Aceh pada 14 Mei 2021 menunjukkan jumlah warga yang terpapar Covid-19 sebanyak 12.214 orang, naik menjadi 17.376 orang pada Senin (14/6/2021). Sementara jumlah pasien yang meninggal dari 492 orang pada 14 Mei 2021 menjadi 683 orang pada 14 Juni 2021.
Juru Bicara Covid-19 Aceh Saifullah Abdulgani mengatakan, kenaikan kasus merupakan dampak mudik pada Lebaran pertengahan Mei. Kenaikan kasus dampak mudik itu diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Juni.
Covid-19 di antaranya memapar mantan Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Saat ini Zaini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin, sementara Nova Iriansyah menjalani isolasi mandiri.
Saifullah mengemukakan, kasus-kasus baru tersebar di 23 kabupaten/kota. Banda Aceh sebagai ibu kota provinsi mengalami penambahan kasus paling banyak. Banda Aceh kini menjadi zona merah.
Meski zona merah, penerapan protokol kesehatan di Banda Aceh rendah. Taman bermain dan warung kopi masih dipenuhi warga. Pemerintah setempat hanya menerapkan pembatasan operasionalisasi warung kopi hingga pukul 22.00. Razia biasanya dilakukan pada malam hari, tetapi pada siang hari nyaris tidak dilakukan razia masker.
Sosialisasi kami lakukan setiap saat. Namun, tanpa kesadaran dari warga, upaya menekan penyebaran akan sukar. (Saifullah)
”Sosialisasi kami lakukan setiap saat. Namun, tanpa kesadaran dari warga, upaya menekan penyebaran akan sukar,” kata Saifullah.
Saifullah mengatakan, selain penerapan protokol kesehatan, upaya pencegahan penyebaran dilakukan dengan vaksin. Saat ini jumlah warga yang divaksin mencapai 400.000 orang. Meskipun demikian, berdasarkan dana Kementerian Kesehatan, Aceh menjadi provinsi dalam kelompok realisasi vaksinasi paling rendah.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Aceh Iman Murahman menuturkan, vaksinasi massal disambut antusias oleh warga. Iman berharap pasokan vaksin mencukupi agar semua warga yang ingin divaksin terlayani.
Vaksinasi massal yang berlangsung pada 3 Juni hingga 12 Juni 2021 di 23 kabupaten/kota berhasil melayani 101.911 orang. Menurut Iman, vaksinasi massal sangat efektif untuk mengajak warga mengikuti vaksin.
Gubernur Aceh Nova Iriansyah juga telah mengeluarkan instruksi yang mewajibkan seluruh aparatur sipil negara baik berstatus pegawai negeri sipil maupun tenaga kontrak, serta tenaga kerja alih daya yang bekerja pada instansi Pemerintah Provinsi Aceh untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.