Pencapaian Masih di Bawah 40 Persen, Jabar Gencarkan Vaksinasi Massal
Pencapaian vaksinasi Covid-19 tahap satu dan dua di Jawa Barat masih di bawah 40 persen. Untuk meningkatkan cakupannya, vaksinasi massal digencarkan demi mempercepat pembentukan kekebalan kelompok (herd immunity).
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pencapaian vaksinasi Covid-19 tahap satu dan dua di Jawa Barat yang menyasar 6,78 juta orang atau masih di bawah 40 persen dari target. Untuk meningkatkan cakupannya, vaksinasi massal digencarkan demi mempercepat pembentukan kekebalan kelompok (herd immunity).
Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Marion Siagian menyampaikan, berdasarkan data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, hingga Senin (14/6/2021) pukul 15.00, sebanyak 2,47 juta orang (36,4 persen) telah disuntik vaksin dosis pertama dan 1,71 juta orang (25,2 persen) sudah menerima vaksin dosis kedua.
Vaksinasi tahap satu dan dua di Jabar diproyeksikan untuk 181.000 tenaga kesehatan, 2,19 juta petugas pelayanan publik, dan 4,4 juta warga lansia. Realisasi penyuntikan vaksin terhadap tenaga kesehatan dan pelayan publik sudah di atas 80 persen.
Akan tetapi, penyuntikan vaksin dosis pertama terhadap warga lansia masih 11 persen dan dosis kedua baru 7 persen. Rendahnya pencapaian vaksinasi ini disebabkan beberapa hal, di antaranya kekhawatiran warga lansia karena mempunyai komorbiditas atau penyakit penyerta dan terkendala akses menuju lokasi penyuntikan vaksin.
Marion menuturkan, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan cakupan vaksinasi. Salah satunya dengan menggencarkan vaksinasi massal yang menyasar warga lansia.
”Tetap perkuat protokol 5 M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas) sambil menunggu terciptanya kekebalan kelompok. Herd immunity baru terbentuk jika 70 persen dari sasaran sudah divaksin,” ujarnya.
Rendahnya pencapaian vaksinasi terhadap warga lansia disebabkan beberapa hal, di antaranya kekhawatiran karena mempunyai komorbiditas atau penyakit penyerta dan terkendala akses menuju lokasi penyuntikan vaksin.
Kedisiplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan sangat penting untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19. Apalagi tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar mencapai 68 persen.
Jabar telah beberapa kali menggelar vaksinasi massal, baik yang diinisiasi instansi pemerintah maupun swasta. Senin pagi, vaksinasi digelar di Stadion Candrabagha, Kota Bekasi, yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
”Kita berharap model ini diterapkan di kota dan kabupaten lain sehingga vaksinasi jumlahnya banyak,” ujar Presiden.
Menurut Presiden, vaksinasi menggunakan lapangan sepak bola dapat menampung lebih banyak masyarakat penerima vaksin. Dengan begitu akan mempercepat pembentukan kekebalan kelompok dan memutus rantai penyebaran Covid-19.
Vaksinasi di Stadion Candrabagha mampu menampung 10.000 penerima vaksin dalam sehari. Sasarannya beragam, mulai dari pelayan publik, warga lansia, hingga penyandang disabilitas.
Penyebaran Covid-19 di Jabar menjadi yang tertinggi kedua dari 34 provinsi dengan 328.940 kasus. Sebanyak 22.276 orang masih dirawat atau diisolasi, 302.240 orang sembuh, dan 4.424 orang meninggal.