Petugas terus berupaya memadamkan kobaran api di kawasan tanggul pengaman tangki penyimpanan Unit Pengolahan IV Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (12/6/2021). Peristiwa ini tidak mengganggu operasional kilang Pertamina.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
CILACAP, KOMPAS — Upaya pemadaman kebakaran di salah satu area tanggul pengaman tangki penyimpanan Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah, masih terus berlangsung. Setelah berhasil mengendalikan kebakaran di tanggul pembatas pembatas tangki 205 pada Jumat (11/6/2021) malam, PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV berupaya memadamkan satu titik api lagi di pipa dekat tangki 203.
Asap hitam tebal masih membubung tinggi di langit Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (12/6/2021) siang. Pihak Pertamina belum tahu kapan api bisa dipadamkan.
Sampai saat ini, menurut Area Manager Communication Relations and CSR RU IV Cilacap Hatim Ilwan di Cilacap, pihaknya berupaya melakukan yang terbaik. ”Kalau bicara berapa lama, dari semalam kami berpikir keras untuk mencari solusi yang tepat untuk bagaimana caranya titik api ini segera padam,” ujarnya.
Sementara itu, General Manager PT Pertamina RU IV Cilacap Djoko Pranoto mengatakan, kebakaran pertama terjadi di area 39, tepatnya di tanggul pengaman (bund wall) tangki 39 T 205 dan kemudian muncul juga satu titik api di outlet tangki 39 T 203. Kemarin sudah dilakukan pemadaman di titik api tanggul pembatas sekitar tangki 205, dan Sabtu ini sedang fokus memadamkan satu titik api di outlet T 203.
”Mohon doanya semua, teman-teman di lapangan sedang upaya ekstra untuk bisa segera memadamkan,” kata Djoko, yang kembali memastikan produksi BBM, elpiji, dan lain-lain tidak terganggu akibat kebakaran ini.
Normal
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati juga menyampaikan, kebakaran di area tangki 39 itu tidak mengganggu operasional kilang Pertamina. ”Operasional kilang tidak terganggu karena kilang beroperasi normal, baik untuk suplai BBM, elpiji, dan minyak sehingga komitmen pada masyarakat penyediaan ini tidak terganggu,” kata Nicke.
Nicke juga mengatakan, penyediaan benzene untuk industri tidak terganggu. ”Kepada pelanggan, khususnya (pelanggan) benzene. Semua sudah terpenuhi buat industri. Jangan sampai ada isu dengan adanya kejadian ini, suplai kepada pelanggan terganggu,” ujarnya.
Nicke juga memberi semangat dan berpesan kepada jajarannya supaya dalam mengatasi kebakaran ini jangan sampai ada korban jiwa. ”Jangan sampai ada korban. Alhamdulillah, standar keselamatan sudah diterapkan sehingga sudah betul-betul aman areanya,” katanya.
Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar Leganek Mawardi menyampaikan, pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari enam saksi, baik petugas keamanan maupun petugas internal Pertamina. Leganek memastikan radius aman dari lokasi kebakaran adalah 500 meter hingga 1 kilometer. ”Sampai saat ini masih dilaksanakan penyelidikan lebih lanjut,” kata Leganek.