Sulit Diprediksi Padamnya Kobaran Api Pertamina Cilacap
Kebakaran di sekitar area tangki benzene di PT Pertamina Refinery Unit IV Cilacap belum padam. PT Pertamina belum bisa memprediksi kapan api bisa dipadamkan. Penyebab kebakaran pun masih didalami.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
CILACAP, KOMPAS — Setelah berhasil mengendalikan kebakaran di pembatas tangki 205 pada Jumat (11/6/2021) malam, PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV berupaya memadamkan satu titik api lagi yang ada di pipa dekat tangki 203. Asap hitam tebal masih membubung tinggi di langit kilang Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (12/6/2021) siang. Pihak Pertamina belum tahu kapan api itu bisa dipadamkan.
Sampai saat ini, menurut Area Manager Communication, Relations and CSR RU IV Cilacap Hatim Ilwan di Cilacap, pihaknya berupaya melakukan yang terbaik. ”Kalau bicara berapa lama, dari semalam kami berpikir keras untuk mencari solusi yang tepat untuk bagaimana caranya titik api ini segera padam,” ujarnya.
Prinsipnya sedang dilakukan segala upaya yang terbaik, termasuk berdiskusi dengan pakar bagaimana caranya menyelesaikan ini dengan cepat.
Terkait bubungan asap hitam, Hatim mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap dampak yang mungkin ditimbulkan pada masyarakat. ”Asap ini membubung ke atas dan tidak langsung ke masyarakat. Prinsipnya, kami melakukan pemantauan lingkungan di daerah Lomanis, Kutawaru,” ujarnya.
General Manager PT Pertamina RU IV Cilacap Djoko Pranoto mengatakan, kebakaran pertama terjadi di area 39, tepatnya di bund wall tangki 39 T 205 dan kemudian muncul juga satu titik api di outlet dari tangki 39 T 203. Kemaren sudah dilakukan pemadaman di titik api bund wall (pembatas) sekitar tangki 205, dan Sabtu ini sedang fokus memadamkan satu titik api di outlet (pipa tangki) T203.
Memastikan
”Mohon doanya semua, teman-teman di lapangan sedang extra effort untuk bisa segera memadamkan,” kata Djoko yang kembali memastikan produksi BBM, elpiji, dan lain-lain tidak terganggu akibat kebakaran ini.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati juga menyampaikan, kebakaran di area tangki benzana 39 itu tidak mengganggu operasional kilang Pertamina. ”Operasional kilang tidak terganggu karena kilang run way as usual sesuai dengan operasi normal, baik untuk suplai BBM, elpiji, maupun oil sehingga komitmen pada masyarakat penyediaan ini tidak terganggu,” kata Nicke.
Jangan sampai ada korban. Alhamdulilah safety standard sudah diterapkan sehingga sudah betul-betul aman areanya.
Nicke juga mengatakan, penyediaan benzene untuk industri tidak terganggu. ”Kepada customer, khususnya (pelanggan) benzene. Semua sudah terpenuhi buat industri. Jangan sampai ada isu, dengan adanya kejadian ini, suplai kepada pelanggan terganggu,” ujarnya.
Nicke juga memberi semangat dan berpesan kepada jajarannya supaya dalam mengatasi kebakaran ini jangan sampai ada korban jiwa. ”Jangan sampai ada korban. Alhamdulilah safety standard sudah diterapkan sehingga sudah betul-betul aman areanya,” katanya.
Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar Leganek Mawardi menyampaikan, pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari enam saksi, baik dari petugas keamanan maupun petugas internal di Pertamina. Leganek memastikan radius aman dari lokasi kebakaran adalah 500 meter hingga 1 kilometer. ”Sampai saat ini masih dilaksanakan penyelidikan lebih lanjut,” kata Leganek.
Di Jalan MT Haryono atau di sekitar kilang, suasana tampak normal dan ramai lancar. Tidak tampak mobil pemadam kebakaran yang berlalu-lalang. Masyarkat pun beraktivitas seperti biasa. Asap hitam masih tampak membubung tinggi di atas kilang mengikuti arah angin.
”Kemarin, saat kejadian, suasana biasa saja. Tidak ada suara ledakan ataupun mobil pemadam kebakaran. Beberapa kali memang ada mobil polisi yang lewat,” kata Denny (23), warga Desa Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah.