Kasus Covid-19 di DIY Melonjak, Sejumlah Rumah Sakit Penuh
Kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melonjak beberapa hari terakhir. Sejumlah rumah sakit di DIY melaporkan tempat tidur pasien Covid-19 di tempat mereka penuh. Rumah sakit disarankan tambah tempat tidur.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·6 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta melonjak beberapa hari terakhir. Sejumlah rumah sakit di DIY pun melaporkan bahwa tempat tidur untuk pasien Covid-19 di tempat mereka telah terisi penuh. Meskipun begitu, berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat, tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 di provinsi itu secara umum mencapai 57,92 persen.
Lonjakan kasus Covid-19 di DIY itu mulai terlihat sejak Rabu (9/6/2021). Pada hari tersebut, berdasar laporan Dinkes DIY, terdapat 304 kasus baru di provinsi tersebut. Padahal, selama beberapa hari sebelumnya, jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di DIY tak sampai 300 kasus dalam sehari.
Pada Kamis (10/6/2021), jumlah kasus baru Covid-19 di DIY melonjak signifikan menjadi 455 kasus. Sementara itu, pada Jumat (11/6/2021), terdapat 417 kasus baru di DIY. Total kasus konfirmasi di DIY hingga Jumat 47.849 kasus. Dari total kasus konfirmasi itu, 43.441 kasus dinyatakan sembuh dan 1.257 kasus meninggal dunia. Oleh karena itu, jumlah kasus aktif di DIY saat ini 3.151 kasus.
Berdasarkan data Dinkes DIY, terdapat 941 tempat tidur untuk pasien Covid-19 yang tersebar di 27 rumah sakit rujukan di DIY. Dari jumlah tersebut, 139 di antaranya merupakan tempat tidur critical atau ruang perawatan intensif (ICU), sedangkan 802 lainnya merupakan tempat tidur noncritical atau ruang isolasi biasa.
Data Dinkes DIY menunjukkan, pada Jumat, 74 tempat tidur critical telah terisi atau 53,24 persen dari total kapasitas. Sementara itu, tempat tidur noncritical yang telah terisi 471 tempat tidur atau 58,73 persen. Jika digabungkan, ada 545 tempat tidur pasien Covid-19 di DIY yang telah terisi sehingga tingkat keterisiannya secara keseluruhan 57,92 persen.
Meski data Dinkes baru 57,92 persen, sejumlah rumah sakit di DIY melaporkan bahwa tempat tidur untuk pasien Covid-19 di tempat mereka telah penuh. Salah satunya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati, Kabupaten Bantul.
Kepala Subbagian Hukum, Pemasaran, dan Kemitraan RSUD Panembahan Senopati, Siti Rahayuningsih, mengatakan, pada Jumat sore, tempat tidur untuk pasien Covid-19 di rumah sakit itu telah penuh. Tempat tidur yang penuh itu mencakup tempat tidur di ICU maupun tempat tidur di ruang isolasi biasa. ”Per sore ini tadi, sudah full (penuh),” ujarnya saat dihubungi, Jumat sore.
Siti menjelaskan, jumlah pasien Covid-19 di RSUD Panembahan Senopati memang meningkat selama beberapa hari terakhir. Untuk mengantisipasi kondisi itu, manajemen rumah sakit berencana menambah tempat tidur untuk pasien Covid-19. Namun, saat ini, belum bisa dipastikan berapa tambahan tempat tidur yang disiapkan.
”Kami sedang bersiap menambah tempat tidur. Sekarang sedang proses untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana dan sumber daya manusia,” kata Siti.
Manajemen rumah sakit berencana menambah tempat tidur untuk pasien Covid-19. Namun, saat ini, belum bisa dipastikan berapa tambahan tempat tidur yang disiapkan.
Data Siranap
Berdasarkan data di situs Sistem Informasi Rawat Inap (Siranap) milik Kementerian Kesehatan, tempat tidur untuk pasien Covid-19 di RSUD Panembahan Senopati terdiri dari tiga tempat tidur ICU, sembilan tempat tidur isolasi dengan tekanan negatif, 30 tempat tidur isolasi tanpa tekanan negatif, dan lima tempat tidur neonatal intensive care unit (NICU) yang khusus untuk merawat bayi.
Data di Siranap yang dilihat Kompas pada Jumat malam menunjukkan, 3 tempat tidur ICU, 9 tempat tidur isolasi dengan tekanan negatif, dan 30 tempat tidur isolasi tanpa tekanan negatif di RSUD Panembahan Senopati telah penuh. Sementara itu, hingga Jumat pukul 20.15, tempat tidur NICU di rumah sakit tersebut tersisa dua unit.
Meski begitu, kondisi keterisian tempat tidur itu bisa berubah sewaktu-waktu karena data di Siranap terus diperbarui. Selain itu, pembaruan data untuk setiap jenis tempat tidur juga dilakukan dalam waktu berbeda-beda.
Di RSUD Panembahan Senopati, data tempat tidur ICU dan NICU yang dilihat Kompas di Siranap, terakhir kali diperbarui pada Jumat pukul 20.15. Sementara data keterisian tempat tidur isolasi dengan tekanan negatif diperbarui terakhir pada Jumat pukul 13.03.
Kondisi tempat tidur pasien Covid-19 yang penuh juga terjadi di RS Panti Rapih, Kota Yogyakarta. Berdasarkan data di Siranap, RS Panti Rapih memiliki tiga tempat tidur ICU dan 46 tempat tidur isolasi dengan tekanan negatif. Data Siranap yang diperbarui pada Jumat pukul 19.40 menunjukkan, seluruh tempat tidur ICU dan tempat tidur isolasi di RS Panti Rapih telah penuh.
Maria Vita dari Humas RS Panti Rapih membenarkan bahwa tempat tidur untuk pasien Covid-19 di rumah sakit tersebut dalam kondisi penuh. Vita menyebut, data keterisian tempat tidur di RS Panti Rapih juga bisa dilihat di situs pendaftaran daring rumah sakit itu. Berdasarkan pengecekan Kompas di situs tersebut pada Jumat malam, tempat tidur ICU dan tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di RS Panti Rapih memang telah penuh.
Sementara itu, berdasarkan data di Siranap, keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di RS PKU Muhammadiyah Bantul juga nyaris penuh. Berdasarkan data Siranap, RS PKU Muhammadiyah Bantul memiliki 10 tempat tidur ICU dengan ventilator, 7 tempat tidur ICU tanpa ventilator, dan 18 tempat tidur isolasi dengan tekanan negatif.
Data di Siranap yang diperbarui pada Jumat siang menunjukkan, seluruh tempat tidur ICU di RS PKU Muhammadiyah Bantul, baik yang dilengkapi ventilator maupun tidak, telah penuh. Sementara itu, tempat tidur isolasi di rumah sakit tersebut hanya tersisa empat unit.
Manajer Humas dan Pemasaran RS PKU Muhammadiyah Bantul Wahyu Priyono mengatakan, berdasarkan data pada Jumat siang, tempat tidur untuk pasien Covid-19 di rumah sakit itu terisi penuh. Namun, Wahyu menyebut, dirinya belum memiliki data terbaru keterisian tempat tidur pada Jumat malam.
”Tadi siang, saya akses data jumlah tempat di RS PKU Bantul, tempat tidur penuh terisi. Tapi untuk malam ini, saya belum ada update (pembaruan) data,” tutur Wahyu.
Kesiapan
Dalam kesempatan sebelumnya, Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie menyatakan, 27 rumah sakit rujukan di DIY siap menambah jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19 apabila terjadi lonjakan pasien yang membutuhkan perawatan. Sejak beberapa pekan lalu, Dinkes DIY juga telah menginstruksikan agar rumah sakit rujukan Covid-19 di DIY bersiap untuk mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19 setelah Lebaran.
”Sebanyak 27 rumah sakit rujukan ini akan siap menambah tempat tidur manakala kasus-kasus Covid-19 mengalami lonjakan. Tapi kita berharap itu tidak terjadi sehingga kita tetap bisa mengendalikan keterisian tempat tidur itu,” ujar Pembajun.
Epidemiolog Universitas Gadjah Mada, Riris Andono Ahmad, mengingatkan, Pemda DIY dan pemerintah kabupaten/kota di DIY harus menyiapkan fasilitas kesehatan untuk mengantisipasi lonjakan pasien selama beberapa waktu mendatang. Sebab, setelah Idul Fitri lalu, muncul sejumlah kluster penularan Covid-19 di wilayah permukiman di DIY.
Munculnya kluster Covid-19 di permukiman itu membuat jumlah kasus Covid-19 di DIY melonjak. Oleh karena itu, jumlah pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan juga berpotensi meningkat.
Dalam waktu dekat, sistem kesehatan harus disiapkan lagi karena akan ada peningkatan kasus. (Riris Andono Ahmad)
Riris menuturkan, rumah sakit di DIY harus menyiapkan tambahan tempat tidur, sementara shelter atau tempat isolasi untuk pasien Covid-19 tanpa gejala juga mesti disiapkan. Selain itu, sistem rujukan antar rumah sakit juga mesti disiapkan agar tidak ada antrean pasien yang mesti menunggu lama untuk dirawat.
”Dalam waktu dekat, sistem kesehatan harus disiapkan lagi karena akan ada peningkatan kasus. Sistem rujukan harus diperbaiki agar tidak ada antrean rujukan seperti awal tahun ini,” tutur Riris.