Kasus Aktif di Jateng Lampaui Puncak Lonjakan Januari 2021
Sebanyak 13.360 kasus aktif di Jateng pada Jumat melebihi jumlah kasus aktif pada masa lonjakan awal 2021. Catatan ”Kompas”, kasus aktif di Jateng mencapai 12.789 orang pada 16 Januari 2021.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA/NINO CITRA ANUGRAHANTO/HARIS FIRDAUS
·5 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Penambahan kasus Covid-19 terus terjadi di Jawa Tengah, bahkan jumlah kasus aktif per Jumat (11/6/2021) melampaui jumlah kasus aktif saat lonjakan pada Januari 2021. Presiden Joko Widodo, yang meninjau vaksinasi di Kota Semarang, Jumat, meminta pemda berhati-hati serta mendorong percepatan vaksinasi.
Berdasarkan data Corona.jatengprov.go.id yang dimutakhirkan pada Jumat (11/6/2021) pukul 12.00, terdapat 217.093 kasus positif Covid-19 kumulatif di Jateng dengan rincian 13.360 orang dirawat/isolasi (kasus aktif), 189.905 orang sembuh, dan 13.828 orang meninggal. Ada penambahan 1.590 kasus positif dalam 24 jam terakhir.
Penambahan kasus baru itu terbilang tinggi, meski lebih rendah dari Kamis (10/6/2021) saat ada tambahan 2.100 kasus. Penambahan kasus harian dalam dua hari terakhir terhitung tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan bulan lalu, saat terdapat 504 tambahan kasus baru dalam 24 jam.
Selain itu, 13.360 kasus aktif pada Jumat (11/6/2021) melebihi jumlah kasus aktif pada periode lonjakan kasus Covid-19 pada akhir 2020 hingga awal 2021. Catatan Kompas, dari data Corona.jatengprov.go.id, kasus aktif di Jateng mencapai 12.789 orang pada 16 Januari 2021. Setelah itu, ada tren penurunan kasus hingga pascalibur Lebaran, Mei 2021.
Lebih dari dua pekan terakhir, kasus di Jateng meningkat signifikan, terutama di Kabupaten Kudus, yang kemudian diikuti sejumlah daerah lain. Pada Jumat, Presiden Jokowi pun memberi pengarahan kepada Pemprov Jateng di Kompleks Gubernur Jateng, Semarang. Pertemuan yang dihadiri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo beserta jajarannya tersebut berlangsung tertutup.
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, saat ditemui seusai pengarahan itu, mengatakan, Presiden meminta pihaknya untuk mawas diri akan lonjakan Covid-19 di Jateng. Selain meminta peningkatan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan, vaksinasi juga terus didorong agar ada perlindungan bagi warga.
”Namun, setelah divaksin, masyarakat tidak boleh melepas masker karena masih banyak juga yang belum divaksin,” ujar Taj Yasin.
Ia menambahkan, Presiden juga menyoroti pertumbuhan ekonomi yang perlu terus ditingkatkan, termasuk Jateng, yang pada triwulan II-2020 sempat minus 5,94 persen. Selepas titik itu, ekonomi kembali berjalan dan pertumbuhan ekonomi perlahan merangkak. Pada triwulan I-2021, pertumbuhan ekonomi Jateng minus 0,87 persen.
Namun, lonjakan kasus Covid-19 belakangan ini kembali memunculkan kekhawatiran. ”Padahal, saat ini masyarakat berharap ada perbaikan di sektor ekonomi. Tentu, yang perlu diwaspadai adalah keamanan. Saya berharap masyarakat benar-benar menerapkan protokol kesehatan agar penyebaran Covid-19 ini dapat ditekan,” lanjut Taj Yasin.
Menurut Taj Yasin, dari laporan kepala Dinas Kesehatan Jateng, penularan Covid-19 kali ini cenderung berbeda dari sebelumnya. Penularan dinilai lebih cepat. Selain itu, jika biasanya penderita Covid-19 yang sehat (tanpa gejala/gejala ringan) relatif aman, kali ini tetap dapat terserang dengan cepat. Kewaspadaan pun ditingkatkan. Ia masih menungggu laporan dari tim terkait kemungkinan varian baru Covid-19.
Dampaknya, antara lain tampak dari dirujuknya sejumlah penderita Covid-19 asal Kudus yang diisolasi di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, ke rumah sakit. Hingga Jumat, tercatat dua orang meninggal. ”(Di Donohudan) kami terus kontrol. Di sana juga ada dokter yang mengawasi. Kami pastikan masyarakat di sana bisa meningkatkan daya tahan tubuh,” kata Taj Yasin.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Asrama Haji Donohudan yang juga Komandan Korem 074/Warastratama Surakarta Kolonel Inf Deddy Suryadi menuturkan, hingga Jumat (11/6/2021) pukul 11.00, terdapat 658 pasien Covid-19 di Donohudan. Rinciannya, 468 pasien asal Kudus, sedangkan 190 orang asal Solo Raya.
”Berarti, tersisa 162 tempat tidur. Kami harapkan tidak bertambah lagi dan pasien sudah dites usap kemarin pagi, kami sedang menunggu hasilnya,” kata Deddy.
Ia menambahkan, hingga Jumat pukul 11.00, tercatat total ada 40 pasien Covid-19 di Donohudan yang dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Surakarta, seperti RSUD Dr Moewardi, RST Slamet Riyadi, RSJD Surakarta, dan RS Bung Karno. Adapun dua orang meninggal dengan catatan komorbid, yakni jantung dan gagal ginjal.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengemukakan, sebagian besar penderita Covid-19 di Jateng, termasuk di Kudus, berstatus OTG atau tanpa gejala. ”(Di Jateng) sekitar 95 persen OTG (diisolasi mandiri atau terpusat). Sisanya dirawat,” ujarnya, Rabu (9/6/2021).
Yulianto menuturkan, Pemprov Jateng masih memiliki sejumlah tempat untuk dijadikan tempat isolasi terpusat. Hal itu untuk mengantisipasi jika Asrama Haji Donohudan dan kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Jateng di Srondol, Kota Semarang, penuh.
Vaksinasi
Pada Jumat (11/6/2021), Presiden Jokowi juga sempat meninjau vaksinasi pada 1.000 orang di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang. Dalam sepekan, ia menargetkan vaksinasi telah mencapai 1.000 orang sehingga diharapkan dapat melindungi petugas, pelayan publik, dan pekerja di Tanjung Emas.
Menurut Presiden, aktivitas dan interaksi antarorang di Pelabuhan Tanjung Emas sangat tinggi, mulai dari aktivitas bongkar muat, pergerakan kapal, penumpang, hingga aktivitas petugas-petugas di pelabuhan. Karena alasan tersebut pula, pelabuhan menjadi salah satu tempat yang diprioritaskan untuk vaksinasi massal.
”Kami harapkan segera terjadi kekebalan komunal (herd immunity) dan kita berharap penyebaran Covid-19 bisa kita hambat dan kita hilangkan,” ucap Presiden Jokowi.
CEO Pelindo III Regional Jateng Ali Sodikin mengatakan, seluruh lapisan pekerja ataupun asosiasi terkait menjadi target peserta vaksinasi di Pelabuhan Tanjung Emas. Mereka, antara lain, tenaga kerja bongkar muat, petugas penyapu jalan, dan pencatat aktivitas bongkar muat. Termasuk juga penyandang disabilitas di lingkungan pelabuhan.
”Risiko penularan Covid-19 di pelabuhan cukup tinggi, mengingat aktivitas di pelabuhan yang berkaitan dengan lalu lintas barang dan kapal dari dalam maupun luar negeri. Juga, aktivitas penumpang antarpulau,” kata Ali.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta, vaksinasi massal juga terus digenjot. Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu, mengatakan, setelah target sasaran pekerja publik, guru, dan lansia, vaksinasi di Kota Yogyakarta mulai digelar melalui kerja sama dengan institusi atau perusahaan. Dia menyebut, kerja sama dengan institusi atau perusahaan diharapkan bisa mempercepat vaksinasi di Kota Yogyakarta.
Endang memaparkan, jika ada institusi atau perusahaan di Kota Yogyakarta yang ingin bekerja sama melakukan vaksinasi, mereka bisa mengirim permohonan ke Dinkes Kota Yogyakarta atau puskesmas setempat. ”Untuk mempercepat, tidak mungkin semuanya berpusat di dinkes. Jadi, puskesmas bisa mengambil peran,” katanya.
Dalam pelaksanaan vaksinasi, institusi atau perusahaan itu bisa menyiapkan tempat untuk melakukan vaksinasi. Sementara itu, tenaga kesehatan yang melakukan vaksinasi bisa berasal dari puskesmas, dinkes, atau rumah sakit.
”Tempatnya itu, kan, butuh tempat yang luas. Kalau tempatnya sudah ada dan tenaga kesehatannya siap, dinkes akan memberikan vaksin,” tutur Endang.