Tes Acak di Alun-alun Utara Surakarta Temukan Tiga Pedagang Positif
Tiga pedagang bermobil diketahui positif Covid-19 saat tes acak antigen di kompleks Alun-alun Utara Keraton Surakarta, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (10/6/2021).
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, menggelar tes antigen acak bagi para pedagang di kompleks Alun-alun Utara Keraton Surakarta, Kamis (10/6/2021). Langkah tersebut dinilai penting mengingat sebagian besar pedagang berasal dari luar kota. Sejauh ini, hasil tes menemukan tiga pedagang positif.
Tes acak itu menyasar 50 pedagang bermobil di Pasar Cenderamata, kompleks Alun-alun Utara Keraton Surakarta. Ketiga pedagang yang hasil tesnya positif itu berasal dari Kabupaten Jepara, Jateng. Mereka tidak menunjukkan gejala Covid-19.
”Hari ini tesnya dibagi menjadi dua. Sebanyak 25 orang di area pedagang pakaian, sedangkan 25 orang lainnya di pedagang kacamata,” kata Kepala Bidang Pasar Dinas Perdagangan Kota Surakarta Sugeng Budi seusai pelaksanaan tes acak.
Pedagang yang menunjukkan hasil positif tes antigen akan dibawa ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali, untuk menjalani isolasi terpusat sementara waktu. Dinas Perdagangan Kota Surakarta juga berkoordinasi dengan daerah asal para pedagang untuk membahas mengenai penanganan lebih lanjut.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi menyampaikan, pelaksanaan tes acak tersebut untuk mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19 dari aktivitas perekonomian. Tes acak dirasa perlu mengingat banyak pedagang bermobil berasal dari luar daerah.
”Dengan tes acak ini, kita bisa tahu lebih awal apakah ada pedagang yang positif atau tidak. Jika nanti positif, tentu tidak boleh berjualan dulu untuk sementara waktu,” kata Heru.
Lebih lanjut, Heru mengungkapkan, pedagang bermobil yang berjualan di Alun-alun Utara Surakarta berjumlah 700-1.000 orang setiap hari. Para pedagang kebanyakan berasal dari Kudus, Jepara, dan Demak. Mereka biasanya berjualan paling banyak pada Senin dan Kamis.
Sebelumnya, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surakarta Arif Darmawan menyatakan, pihaknya bakal meningkatkan intensitas operasi yustisi menyikapi terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di daerah sekitar Kota Surakarta. Ini agar peningkatan kasus yang terjadi di daerah tetangga tidak berdampak terhadap Kota Surakarta.
”Operasi yang sebelumnya satu hari satu kali dan hanya di satu titik, sekarang akan ditambah, bisa sampai tiga titik satu hari. Waktunya juga bisa pagi, siang, sampai malam hari,” kata Arif.
Dalam operasi yustisi, petugas akan memastikan protokol kesehatan diterapkan ketat selama masyarakat beraktivitas. Protokol kesehatan yang wajib diterapkan berupa pemakaian masker dan jaga jarak fisik. Pengawasan kerumunan pun bakal lebih intensif beberapa waktu mendatang.
Arif melanjutkan, titik-titik kerumunan juga bakal disasar tes acak antigen untuk mengetahui kondisi penularan Covid-19 di tengah aktivitas masyarakat. Pasar menjadi salah satu sasaran tes acak antigen. Lokasi tersebut dianggap penting mengingat banyak pedagang berasal dari luar kota.
”Pasar-pasar itu jadi sasaran (tes usap acak). Kan, banyak pedagang dari luar kota. Tentu ini penting menjadi sasaran kami,” kata Arif.