Realisasi Vaksinasi Rendah, Pemprov Aceh Gelar Vaksinasi Massal
Realisasi vaksinasi Covid-19 di Provinsi Aceh baru sekitar 300.000 jiwa dari target 3,3 juta jiwa. Untuk menggenjot jumlah warga yang divaksin, Pemprov Aceh menggelar vaksinasi massal.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Realisasi vaksinasi Covid-19 di Provinsi Aceh baru sekitar 300.000 jiwa dari target 3,3 juta jiwa. Untuk menggenjot jumlah warga yang divaksin, Pemprov Aceh menggelar vaksinasi massal. Percepatan vaksinasi untuk menahan laju penyebaran virus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Aceh Iman Murahman, Rabu (9/6/2021), mengatakan, Pemprov Aceh dan pemkab/pemkot menggelar vaksinasi massal sejak 3 Juni hingga 12 Juni 2021. ”Vaksinasi massal ini prioritas untuk pelayan publik dan lansia, tetapi warga umum juga boleh mendaftar,” katanya.
Di Banda Aceh, vaksinasi massal dipusatkan di Gedung Banda Aceh Convention Center. Jenis vaksin yang dipakai adalah produksi Sinovac. Vaksinator melibatkan tenaga kesehatan dari Pemprov Aceh, TNI Kodam Iskandar Muda, dan Kepolisian Daerah Aceh.
Iman menambahkan, vaksinasi dilakukan bertahap untuk kalangan tenaga kesehatan, pelayan publik/ASN/TNI/Polri, warga lanjut usia, dan warga umum. Untuk kelompok tenaga kesehatan realisasinya mencapai 87 persen, petugas publik (28 persen), dan lansia (1 persen).
”Kami berharap warga yang memiliki anggota keluarga lansia untuk dibawa ke puskesmas atau tempat vaksinasi, sebab mereka prioritas,” ujar Iman.
Iman mengatakan, jumlah warga terpapar Covid-19 di Aceh semakin bertambah. Pasca-Lebaran, kenaikan kasus cukup signifikan, dalam sehari mencapai 100 orang. Hingga Rabu (9/6), jumlah kasus sebanyak 16.352 orang. Sebanyak 633 warga meninggal, 2.332 orang dalam perawatan, dan 12.496 warga sembuh.
Dia menambahkan, vaksinasi adalah upaya untuk mencegah penyebaran penyakit itu. Vaksin buatan Sinovac dapat memberikan perlindungan di atas 50 persen. Artinya, apabila orang yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19 terinfeksi virus korona, tidak akan mengalami gejala berat.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Aceh Saifullah Abdulgani menyatakan, pemerintah menyediakan dosis vaksin, tenaga medis, dan fasilitas. Dia berharap warga memanfaatkan fasilitas tersebut. ”Vaksinasi gratis. Silakan warga datangi lokasi vaksinasi yang ditetapkan pemerintah. Vaksinasi jadi usaha terbaik untuk mencegah penyebaran Covid-19,” katanya.
Saifulllah mengatakan, cara terbaik menghindari paparan virus dengan menerapkan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi. Berdasarkan data yang dia peroleh dari Satgas Covid-19 RI, periode 24 Mei–30 Mei 2021, tingkat kepatuhan warga Aceh memakai masker sebesar 83,19 persen. Angka ini masih berada di bawah rata-rata nasional, yakni 88,45 persen.
Banda Aceh adalah salah satu daerah yang naik status menjadi zona merah (risiko penularan tinggi). Kenaikan kasus membuat pemerintah setempat membatasi kegiatan, menerapkan belajar-mengajar daring, dan menutup lokasi wisata.