Capaian Vaksinasi Kepri Timpang di Daerah Terpencil
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memiliki pekerjaan rumah menyelesaiakan capaian vaksinasi yang timpang. Daerah-daerah dengan capaian vasinasi rendah itu adalah kepulauan yang letaknya jauh dari pusat provinsi.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Percepatan vaksinasi di Kepulauan Riau mulai menunjukkan hasil dengan capaian 16,4 persen. Meski demikian, Pemerintah Provinsi Kepri masih memiliki pekerjaan rumah. Capaian vaksinasi di sejumlah kabupaten yang jauh dari pusat provinsi masih sangat timpang.
Hingga 8 Mei, jumlah warga yang telah divaksinasi di Kepri mencapai 242.034 orang atau 16,4 persen dari target 1,47 juta orang. Batam menjadi daerah dengan capaian tertinggi 123.597 orang. Sedangkan capaian vaksinasi di Kepulauan Anambas, Natuna, dan Lingga belum sampai 10.000 orang.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Lingga Melyanti, Rabu (9/6/2021), mengatakan, pihaknya baru mendapatkan dua kali pasokan vaksin, yakni pada 8 Maret dan 18 Mei. Adapun capaian vaksinasi di Lingga saat ini 7.689 orang atau 11 persen dari target 69.044 orang.
”Rendahnya capaian vaksinasi di Lingga bukan disebabkan karena kami tidak bergerak, melainkan karena stok vaksin memang kosong selama Maret-Mei,” kata Melyanti melalui pesan tertulis.
Selain persoalan ketersediaan vaksin, petugas kesehatan di Lingga juga menghadapi tantangan distribusi vaksin yang harus menggunakan transportasi laut. Wilayah kabupaten itu 90 persennya adalah lautan. Tempat tinggal warga di Lingga tersebar di 92 pulau-pulau kecil.
Selain itu, di Lingga, terdapat sekitar 30 kelompok adat Suku Laut yang hidup nomaden di atas sampan. Hal itu bakal menjadi tantangan bagi petugas kesehatan saat harus memberikan vaksinasi.
Tempat tinggal warga di Lingga tersebar di 92 pulau-pulau kecil.
Ketua Yayasan Kajang Densy Diaz, yang aktif memperjuangkan hak-hak dasar Suku Laut, berharap pemerintah dapat menjamin Suku Laut mendapatkan akses vaksinasi seperti kelompok warga lainnya. Namun, sampai kini, belum ada tanda-tanda program vaksinasi akan menjangkau suku nomaden tersebut.
”Masih ada beberapa kelompok Suku Laut yang belum memiliki KTP. Maka tantangannya ke depan, petugas kesehatan memang harus jemput bola dengan turun langsung ke laut untuk memvaksinasi mereka,” kata Densy.
Selain Lingga, masih ada Kepulauan Anambas dan Natuna yang capaian vaksinasinya di bawah 10.000 orang. Daerah-daerah itu adalah kabupaten yang letaknya jauh dari pusat provinsi di Tanjung Pinang. Dibutuhkan tranportasi laut yang memadai agar petugas kesehatan bisa menjangkau warga hingga daerah terpencil.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad meminta forum koordinator pimpinan daerah turut mendukung pemerintah provinsi untuk mengejar target vaksinasi 50 persen di setiap daerah. ”Kekurangan tenaga vaksinator atau kekurangan stok vaksin bisa segera dikoordinasikan bersama,” katanya.
Untuk menyelesaikan persoalan vaksinasi di pulau terpencil, Kepala Polda Kepri Inspektur Jenderal Aris Budiman menawarkan program Vaksinasi Menjangkau Pulau. Polda Kepri akan mengerahkan kapal beserta petugas untuk jemput bola memvaksinasi warga di pulau terpencil.