Banjir di Banyuwangi Sempat Ganggu Perjalanan Kereta Api
Hujan deras di Banyuwangi sempat menyebabkan genangan air yang menutup rel kereta api dan membuat perjalanan kereta dihentikan sejenak. Kini genangan telah surut dan perjalanan kereta kembali normal.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (9/6/2021) dini hari, menyebabkan genangan di sejumlah titik. Banjir juga menyebabkan perjalanan kereta api terganggu. Genangan sempat menutup rel sehingga perjalanan kereta dihentikan sejenak. Kini, genangan telah surut dan perjalanan kereta kembali normal.
Hal itu disampaikan Vice President KAI Daop 9 Jember Broer Rizal, ketika dihubungi dari Jakarta. Ia membenarkan bahwa pada Rabu pagi, sekitar pukul 05.15, jalur KA petak jalan antara Argopuro-Banyuwangi Kota sempat terendam banjir.
”Ketinggian air mencapai 5 sentimeter di atas kop rel. Akibatnya, KA Wijaya Kusuma melakukan Berhenti Luar Biasa (BLB) di km 8+9 petak jalan Argopuro-Banyuwangi Kota. Kereta tersebut berhenti sambil menunggu petugas melakukan pengecekan dan memastikan bahwa rel aman untuk dilintasi,” tuturnya.
Rizal mengatakan, sekitar pukul 05.40, air telah surut. Petugas juga memastikan bahwa rel aman untuk dilintasi. Kendati bisa melanjutkan perjalanan, KA Wijaya Kusuma mendapat pengawalan oleh petugas yang bersiaga di sekitar wilayah tersebut.
Rizal juga menyampaikan permohonan maaf kepada para pelanggan kereta api yang sempat terganggu akibat banjir tersebut. Namun, ia menjelaskan, tindakan itu dilakukan semata-mata demi keselamatan perjalanan kereta dan penumpang.
”Kami mohon maaf atas terganggunya perjalanan Anda. Masinis mengambil langkah untuk berhenti sejenak demi keselamatan para pelanggan. Kami juga telah mengerahkan petugas untuk segera melakukan tindakan yang tepat dan cepat,” ujarnya.
Selain KA Wijaya Kusuma, masih ada tiga kereta lain yang melintasi jalur tersebut. Tiga kereta yang berikutnya melintasi jalur tersebut ialah KA Tawangalun, KA Sritanjung, dan KA Pandanwangi. Ketiganya terpantau berjalan normal di lintasan tersebut tanpa gangguan sedikit pun.
Hujan deras di Banyuwangi juga menyebabkan banjir di sejumlah ruas jalan. Salah satu titik terparah banjir terjadi di Jembatan Pakis yang melintang tepat di atas Sungai Bagong. Hujan deras membuat Sungai Bagong meluap sehingga air menggenangi jalan raya.
”Sekitar pukul 06.00, banjir masih sangat tinggi. Tingginya bisa selutut (sekitar 50 cm). Arus juga deras. Sekitar pukul 08.00, banjir mulai surut dan sudah mulai banyak kendaraan yang melintas,” ujar Maria Dyah Nita, warga Banyuwangi.
Hal tersebut dibenarkan oleh Imam, relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi di wilayah Kelurahan Pakis. Imam mengatakan, tidak biasanya Sungai Bagong meluap.
Saat ini, upaya normalisasi sungai terus dilakukan. Sejumlah alat berat juga difungsikan agar aliran sungai kembali lancar dan tidak meluap ke jalan raya.