Kasus Covid-19 Meningkat, Pengawasan Akses Masuk Keluar NTT Diperketat
Meningkatnya kasus Covid-19 di Nusa Tenggara Timur salah satu alasan bagi pemerintah daerah setempat untuk memperketat pengawasan di jalur masuk-keluar wilayah provinsi kepulauan itu.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Jumlah kasus Covid-19 di Nusa Tenggara Timur cenderung meningkat sehingga pengawasan jalur masuk keluar wilayah provinsi ini diperketat. Kepolisian resor diperintahkan melakukan pemantauan terhadap semua moda transportasi yang masuk keluar daerah ini.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Lotharia Latif, di Kupang, Selasa (8/6/2021), mengatakan, jumlah kasus Covid-19 di NTT cenderung naik. Periode 25 Mei 2021 terdapat 16.320 kasus dan naik menjadi 16.954 kasus pada 7 Juni 2021, dengan rincian 703 orang dirawat, 15.785 orang sembuh, dan 466 orang meninggal.
”Meski angka kesembuhan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang dirawat dan meninggal dunia, jumlah kasus setiap hari terus bertambah,” kata Latif.
Kapolda pun memerintahkan semua kepala kepolisian resor di NTT agar bersama satgas penanggulangan Covid-19 di kabupaten/kota melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap warga yang masuk dan keluar dari NTT melalui udara, laut, dan darat. Mereka yang datang dari daerah zona merah Covid-19 agar dilakukan pemeriksaan secara ketat.
Dalam kegiatan penanggulangan dan pencegahan pandemi Covid-19 ini para kapolres diingatkan tetap mengedepankan upaya persuasif dan humanis, tetapi jika ada warga yang terus melanggar perlu diambil tindakan tegas sesuai dengan aturan yang ada. NTT juga sedang menjalankan PPKM mikro seperti daerah lain. Setiap polres wajib melakukan pencegahan dan pengawasan kegiatan masyarakat.
Meski angka kesembuhan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang dirawat dan meninggal, jumlah kasus setiap hari terus bertambah. (Lotharia Latif)
Penerapan protokol kesehatan tidak bisa ditawar. Mengenakan masker saat berada di luar rumah, mencuci tangan, menghindari kerumunan, membatasi mobilisasi warga, dan melakukan vaksinasi secara masif. Kelompok lanjut usia (lansia) yang belum divaksin harus didatangi oleh tenaga medis sehingga tidak ada yang terlewatkan.
Kepala Dinas Kesehatan NTT Messerasi Ataupah mendukung langkah yang diambil Polda dan Korem 161/Wirasakti Kupang dalam menanggulangi Covid-19 di seluruh provinsi kepulauan. Penanganan butuh keterlibatan semua pihak.
Pemeriksaan terhadap warga yang datang dan pergi di setiap bandara, pelabuhan laut, dan terminal darat di NTT terus dilakukan oleh tim satgas Covid-19 di setiap kabupaten/kota. Ini dilakukan agar tidak ada warga dari luar menyebarkan virus kepada orang di sekitar. Pemeriksaan itu terkait suhu tubuh dan kelengkapan surat bebas Covid-19 sesuai dengan hasil tes cepat antigen atau tes GeNose.
Menurut Messerasih, jumlah kasus harian fluktuatif. Meski selalu ada kasus baru yang ditemukan, angka kesembuhan pun terus meningkat. Di Kota Kupang, misalnya, total kasus per 7 Juni 2021 sebanyak 6.982, angka kesembuhan 6.731, sedang dirawat 71 pasien, dan meninggal 180 orang.
Mengenai varian baru Covid-19 yang sudah menyebar di sejumlah provinsi, ia mengatakan, di NTT belum ditemukan varian baru tersebut. Proses dan standar penanganan pasien pun berlaku seperti biasanya. ”Kalau ada varian baru, pemda sudah umumkan kepada masyarakat,” katanya.
Ia mengatakan, tingkat vaksinasi di NTT masih rendah. Ini disebabkan keterbatasan distribusi vaksin dari Kemenkes. Target vaksinasi sekitar 400.000 warga, baru tercapai sekitar 160.000 orang.
Sementara itu, data Covid-19 yang disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan NTT David Mandala menyebutkan, jumlah kasus baru per 7 Juni 2021 sebanyak 77 orang. Kabupaten Sumba Tengah 44 kasus, Manggarai 11 kasus, Kota Kupang 10 kasus, Sumba Timur 7 kasus, Flores Timur dan Timor Tengah Selatan masing-masing 2 kasus, dan Kabupaten Kupang 1 kasus.
Menurut Mandala, jumlah spesimen yang diperiksa 596 sampel. Pemeriksaan tersebar di delapan lokasi, antara lain, PCR RSUD Yohannes Kupang, PCR Rumah Sakit Wirasakti Kupang, PCR Rumah Sakit Angkatan Laut Samuel Moeda Kupang, PCR Rumah Sakit Siloam Kupang, dan PCR RSUD Umbu Rara Meha Sumba Timur. Lokasi pemeriksaan PCR sudah tersebar di sejumlah tempat sehingga sampel spesimen tidak lagi menumpuk di RSUD Yohannes Kupang.
Sebaran kasus, yakni Kota Kupang masih berada pada posisi tertinggi dengan jumlah kasus 6.982 orang, meninggal 180 orang, sedang dirawat 71 pasien, serta pasien sembuh 6.731 orang. Kasus terkecil di Kabupaten Malaka, yakni 85 orang, 75 pasien sembuh, 1 orang sedang dirawat, dan 9 orang meninggal.