Hasil Tes Belum Negatif, Bupati Tegal Boleh Isolasi Mandiri di Rumah
Kendati hasil tes usapnya masih positif, Bupati Tegal Umi Azizah sudah diizinkan pulang. Umi akan melanjutkan proses isolasi mandiri di rumahnya hingga pekan depan. Tim dokter akan memantau kesehatannya setiap hari.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Tes reaksi berantai polimerase (PCR) terhadap Bupati Tegal Umi Azizah masih menunjukkan hasil positif Covid-19. Namun, orang nomor satu di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, tersebut sudah diperbolehkan pulang dan melanjutkan isolasi mandiri di rumah karena kondisi klinisnya dinilai membaik.
Berdasarkan data yang dihimpun Kompas, sudah ada 60 kepala daerah yang terpapar Covid-19. Dari jumlah itu, 11 orang di antaranya meninggal dunia. Umi menjadi kepala daerah ke-60 yang terpapar Covid-19.
Setelah dirawat di Rumah Sakit Umum dr Soeselo selama lebih kurang sepekan, Umi menjalani tes PCR pada Senin (7/6/2021). Melalui tes tersebut diketahui bahwa Umi masih positif Covid-19. Kendati demikian, Umi diizinkan pulang dan melanjutkan isolasi di rumah karena nilai cycle threshold (CT) Umi dinilai cukup baik.
Menurut Direktur RSUD dr Soeselo Guntur M Taqwin, melalui nilai CT, dokter bisa mengetahui banyaknya muatan virus dalam tubuh pasien. Semakin kecil nilai CT seseorang, menunjukkan semakin banyak muatan virus di tubuhnya. Nilai CT tersebut juga menjadi pertimbangan dokter untuk menentukan pasien sudah boleh pulang atau masih harus dirawat.
”Nilai CT Ibu Bupati sebesar 39 atau melebihi batas aman, yakni 35. Kalau nilai CT sudah di atas 35, sebenarnya sudah tidak infeksius. Jadi, sudah aman kalau pulang,” kata Guntur, Selasa (8/6/2021).
Guntur menambahkan, Umi dipulangkan pada Senin pukul 11.00. Saat dipulangkan, kondisi kesehatan Umi sudah relatif stabil. Gejala-gejala yang dikeluhkan Umi, seperti demam dan sakit perut, juga sudah membaik. Kendati demikian, kesehatan Umi akan dipantau setiap hari oleh tim dokter dari RSUD dr Soeselo.
”Nanti tim dokter yang datang tetap akan menggunakan alat perlindungan diri level 2 (sarung tangan, masker, dan pelindung wajah). Selain memantau perkembangan kesehatan, kami juga akan memberikan antivirus dan vitamin untuk menunjang percepatan pemulihan kesehatan beliau,” ucapnya.
Menurut Guntur, Umi akan melakukan isolasi mandiri hingga pekan depan. Selama menjalani isolasi, Umi dilarang bekerja berat dan menerima tamu.
Sementara itu, juru bicara penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal, Sarmanah Adi Muraeny, mengatakan, pelacakan dan tes sudah dilakukan kepada 24 orang yang berkontak dengan Umi. Dari tes tersebut diketahui dua orang positif Covid-19.
”Hasil tes menunjukkan bahwa seorang ajudan dan seorang staf Ibu Bupati positif Covid-19. Namun, kondisi keduanya tanpa gejala dan saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Adapun 22 orang lainnya negatif Covid-19,” ujar Sarmanah.
Menurut Sarmanah, ajudan Umi sempat dirawat di RSUD dr Soeselo selama beberapa hari. Oleh karena dinilai tidak mengeluhkan gejala, yang bersangkutan pun dipulangkan dan diminta melanjutkan isolasi mandiri di rumahnya.
Umi diketahui positif Covid-19 seusai menjalani tes usap pada Minggu (30/5/2021). Sebelum menjalani tes usap, dia mengeluhkan tidak enak badan, sakit perut, dan tidak nafsu makan sejak Rabu (26/5/2021).
Meski bergejala ringan, Umi tetap minta dirawat di RSUD dr Soeselo. Alasannya, supaya proses isolasinya terpantau dan bisa berfokus pada pemulihan kesehatannya.
”Alhamdulillah, kondisi saya sekarang sudah jauh lebih baik. (Saya) mohon doanya saja,” kata Umi dalam keterangan tertulisnya, Senin (31/5/2021).
Umi merupakan kepala daerah kedua di wilayah pantura barat Jateng yang terpapar Covid-19. Sebelumnya, Bupati Pemalang periode 2016-2021 Junaedi juga sempat terpapar Covid-19 pada Selasa (21/7/2020). Kala itu, Junaedi dinyatakan positif Covid-19 bersamaan dengan dua pejabat teras lainnya, yakni Sekretaris Daerah Pemalang M Arifin dan Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemalang Bejo Suwarno.