Tampung Pasien dari Kudus, Surakarta Tambah Tempat Isolasi Terpusat
Pemkot Surakarta bakal menambah tempat isolasi terpusat pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayahnya. Ini untuk mengantisipasi lonjakan pasien di Asrama Haji Donohudan Boyolali akibat kiriman pasien dari Kudus.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surakarta menyiapkan tambahan tempat isolasi terpusat pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Kebijakan itu diambil mengantisipasi lonjakan keterisian kamar di Asrama Haji Donohudan Boyolali setelah sejumlah pasien dari Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, juga diisolasi di tempat tersebut sejak Minggu (6/6/2021) malam.
Hingga Senin (7/6/2021) siang, total ada 91 orang asal Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang diisolasi di Asrama Haji Donohudan Boyolali. Ada seorang pasien lain yang semula diisolasi di sana, tetapi kemudian dirujuk ke rumah sakit setempat. Sebab, pasien itu memiliki penyakit penyerta.
”Kemarin (Minggu) malam, datang 69 orang. Senin ini, datang lagi 23 orang. Tetapi, ada satu orang yang harus dirujuk ke rumah sakit,” kata Penanggung Jawab Isolasi Terpusat Asrama Haji Donohudan Boyolali, Sigit Armunanto, saat dihubungi, Senin siang.
Asrama Haji Boyolali mampu menampung 872 pasien. Saat ini, selain pasien dari Kabupaten Kudus, ada sekitar 100 orang dari wilayah Kota Surakarta dan sekitarnya yang diisolasi di tempat tersebut.
Dengan kondisi itu, Sigit menuturkan, kapasitas tempat isolasi terpusat masih sangat mencukupi. Pihaknya masih bisa menampung 400-500 pasien tambahan. Isolasi pun dipastikan dengan protokol kesehatan ketat. Sebab, pasien tidak diizinkan pulang sebelum hasil uji sampel usapnya menunjukkan negatif Covid-19.
Adanya pasien isolasi tambahan dari Kabupaten Kudus dikhawatirkan membuat keterisian tempat isolasi terpusat di Asrama Haji Boyolali melonjak. Padahal, tempat itu selama ini digunakan Pemkot Surakarta untuk mengisolasi pasien positif Covid-19 tanpa gejala di wilayahnya. Kebijakan isolasi terpusat diambil untuk menjamin pasien positif tidak berkeliaran dan mengakibatkan penularan kian meluas.
Terkait hal ini, Sekretaris Daerah Kota Surakarta Ahyani menyampaikan, saat ini, pihaknya belum akan mencabut kebijakan isolasi terpusat. Asrama Haji Donohudan Boyolali terus dimanfaatkan hingga kapasitasnya menipis. Secara bersamaan, tempat isolasi tambahan juga disiapkan.
”Sekarang ini, kami masih mengandalkan Asrama Haji Donohudan Boyolali. Di sana, kan, masih cukup. Jika nanti sudah penuh, kami bisa memanfaatkan Solo Techno Park,” kata Ahyani.
Sebelumnya, Solo Techno Park digunakan untuk mengarantina pemudik selama masa libur perayaan Idul Fitri tahun ini. Saat ini, kapasitas tempat tersebut baru berkisar 60-70 orang. Namun, jika dioptimalkan, tempat tersebut mampu menampung hingga 200 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih menyebutkan, kebijakan isolasi terpusat penting diterapkan. Sebab, ada sebagian masyarakat yang masih abai untuk benar-benar menjalani isolasi mandiri. Bahkan, ada yang justru bepergian sehingga meningkatkan potensi penularan.
”Kadang-kadang tidak bisa dipercaya. Diminta karantina, tetapi masih keluyuran. Yang sudah kena (Covid-19) biar saja kena. Ditangani supaya segera negatif, tetapi jangan menyebarkan ke yang lain,” kata Wahyuningsih.
Ada sebagian masyarakat yang masih abai untuk benar-benar menjalani isolasi mandiri. Bahkan, ada yang justru bepergian sehingga meningkatkan potensi penularan.
Menurut data Dinas Kesehatan Kota Surakarta, selama dua hari terakhir, penambahan kasus positif Covid-19 harian masih cukup tinggi. Pada 6 Juni 2021, terdapat penambahan kasus berjumlah 30 orang. Pada 7 Juni 2021, penambahan tercatat sebanyak 24 orang. Padahal, dua pekan lalu, penambahan kasus harian hanya berkisar 7 hingga 11 orang per hari.
Di sisi lain, Wahyuningsih menyampaikan, tingkat keterisian tempat tidur isolasi mencapai 69 persen dari 689 tempat tidur yang tersedia di 19 rumah sakit. Angka keterisian cukup tinggi mengingat rumah sakit di Kota Surakarta juga menjadi rujukan pasien positif Covid-19 bergejala sedang dari wilayah sekitar.
”Saya sudah bersurat ke rumah sakit untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur supaya kalau sewaktu-waktu dibutuhkan sudah siap,” kata Wahyuningsih.