Sebanyak 70 warga yang tinggal di Desa Randusari, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal, Jateng, terkonfirmasi positif Covid-19. Kasus ini menambah panjang daftar kluster permukiman di wilayah tersebut.
Oleh
KRISTI UTAMI
·4 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Penularan Covid-19 di permukiman terus bermunculan di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Kluster permukiman terbaru muncul di Desa Randusari, Kecamatan Pagerbarang, dengan jumlah warga terpapar sebanyak 70 orang.
Penularan di Desa Randusari diketahui setelah ada salah satu warga yang memeriksakan diri di Puskesmas Pagerbarang. Warga yang mengeluhkan demam, batuk, dan flu itu dites usap antigen kemudian hasilnya positif.
”Warga tersebut sudah disarankan untuk menjalani isolasi di rumah sakit, tetapi menolak. Selama menjalani isolasi di rumah, warga tersebut banyak ditengok oleh tetangga dan kerabatnya. Kemungkinan, penularannya di situ,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Sarmanah Adi Muraeny, Sabtu (5/6/2021).
Setelah mengetahui adanya warga yang terpapar Covid-19, Puskesmas Pagerbarang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal langsung melakukan pelacakan kontak erat dan pengetesan terhadap kontak erat warga tersebut. Sebelum dinyatakan positif, warga tersebut sempat mengikuti shalat Idul Fitri dan berhalalbihalal dengan warga lain.
Berdasarkan tes usap massal yang dilakukan pada Rabu-Kamis (2-3/6/2021), petugas mendapati sebanyak puluhan orang positif Covid-19. Mereka yang positif pernah berkontak dengan satu warga yang diketahui positif sebelumnya.
”Tes usap massal dilakukan kepada 353 orang dengan hasil 70 orang positif dan 283 orang negatif. Dari jumlah tersebut, lima orang dirawat di rumah sakit dan sisanya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing,” ujar Camat Pagerbarang Harto Prabowo.
Harto menambahkan, selama Ramadhan-Lebaran, sejumlah orang mudik ke desa-desa yang ada di Kecamatan Pagerbarang, termasuk Desa Randusari. Setelah sampai di desa, para pemudik tidak mengisolasi diri ataupun menjalani tes usap. Mereka malah mengikuti shalat Idul Fitri, halalbihalal, serta berkunjung ke rumah tetangga dan keluarga. Dalam kegiatan-kegiatan itu, protokol kesehatan juga tidak diterapkan dengan ketat.
Tes usap massal dilakukan kepada 353 orang dengan hasil 70 orang positif dan 283 orang negatif.
Sebanyak 70 warga yang positif merupakan warga RW 004 di Desa Randusari. Untuk melokalisasi penularan, pemerintah setempat memberlakukan pembatasan akses masuk dan keluar RW hingga dua pekan ke depan. Di RW 004, ada empat pintu masuk dan keluar. Masing-masing pintu tersebut dijaga oleh petugas selama 24 jam.
”Supaya optimal, pemerintah desa menyuplai bantuan berupa bahan makanan bagi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri. Proses isolasi mandiri juga akan dipantau oleh Satgas Covid-19 desa,” imbuhnya.
Sebelumnya, kluster permukiman sempat terjadi di Desa Bangungalih, Kecamatan Kramat, dan Desa Kajenengan, Kecamatan Bojong. Dari dua kasus tersebut, sedikitnya 64 warga terkonfirmasi positif Covid-19.
Kluster pasar
Di Kabupaten Pemalang, kasus Covid-19 juga terus bertambah. Sejumlah kluster penularan juga mulai muncul, salah satunya kluster pasar di Desa Jatisari, Kecamatan Watukumpul. Dalam kluster tersebut, sebanyak 34 orang positif Covid-19.
”Rara-rata yang positif Covid-19 itu mengeluhkan demam, batuk, dan anosmia. Setelah kami telusuri, orang-orang yang positif ini sama-sama memiliki riwayat beraktivitas di pasar sebelum terpapar,” kata Kepala Puskesmas Watukumpul Muhammad Maezy.
Menurut Maezy, seluruh warga yang positif menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing dengan dijaga anggota TNI/Polri. Setiap hari, petugas puskesmas memantau perkembangan kesehatan warga yang menjalani isolasi sembari terus menyuplai vitamin untuk menambah daya tahan tubuh warga.
Hingga Jumat (4/6/2021), jumlah kasus Covid-19 di Pemalang sebanyak 4.794 orang. Dari jumlah tersebut, kasus aktifnya sebanyak 215 orang.
Sementara itu, jumlah kasus positif Covid-19 kumulatif di Kabupaten Tegal hingga Jumat mencapai 7.308 orang. Dari jumlah tersebut kasus aktifnya sebanyak 517 orang.
Akhir Juni
Jumlah kasus positif Covid-19 di sejumlah daerah di pantura barat Jateng terus menanjak seusai Lebaran. Tren peningkatan kasus Covid-19 tersebut diperkirakan masih akan terus terjadi hingga akhir Juni.
”Berdasarkan perkiraan Kementerian Kesehatan, tren peningkatan kasus Covid-19 ini akan berlangsung hingga tujuh bulan setelah Lebaran. Artinya, akhir Juni jumlah kasus baru diperkirakan akan melandai,” ucap Sarmanah yang juga Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal.
Kendati demikian, Sarmanah berharap kurva penularan Covid-19 di wilayah pantura barat Jateng bisa melandai sebelum akhir Juni. Ia mengingatkan masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan kapan pun dan di mana pun berada. Dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, masyarakat mampu meminimalkan risiko paparan Covid-19.