Surabaya dan Banyuwangi di Jawa Timur mendorong percepatan dan perluasan cakupan vaksinasi Covid-19 dengan harapan dapat meredakan pandemi. Vaksinasi telah memasuki tahap ketiga.
Oleh
AMBROSIUS HARTO/AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, melanjutkan program vaksinasi yang pada bulan ini memasuki tahap ketiga. Sasaran vaksinasi tahap ketiga terutama penyandang disabilitas, orang dengan gangguan jiwa, pegawai rekreasi hiburan umum, dan kelompok masyarakat tertentu, ditambah sasaran tahap kedua yang belum selesai.
Surabaya menargetkan dapat memberikan vaksinasi kepada 5.394 penyandang disabilitas. Selain itu, juga 3.671 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Dalam dua hari terakhir atau sampai dengan Kamis (3/6/2021), petugas telah memberi vaksin dosis satu kepada 481 orang penyandang disabilitas dan 435 ODGJ.
Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita mengatakan telah mengadakan vaksinasi untuk 1.771 karyawan dari 100 pengelola rekreasi hiburan umum. Pegawai RHU yang diberi vaksinasi itu sebelumnya menandatangani pakta integritas untuk menerapkan disiplin protokol kesehatan sebagai antisipasi atau pencegahan penularan Covid-19.
”Sudah dilaksanakan sejak seminggu terakhir dan sebelum vaksinasi pegawai RHU dites dan hasilnya negatif,” kata Febria. Jumlah 1.771 pegawai RHU yang telah vaksin dosis satu itu merupakan catatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya sebagai otoritas pembina.
Febria mengatakan, untuk jumlah sasaran vaksinasi tahap ketiga diperkirakan sekitar 100.000 orang. Penghuni rumah susun sederhana sewa yang dikelola pemerintah dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) juga menjadi sasaran dalam vaksinasi tahap ketiga.
”Kami juga berusaha menyelesaikan vaksinasi bagi sasaran yang sudah diberikan dalam tahap kedua,” kata Febria. Sampai saat ini, jumlah warga yang telah menerima vaksinasi menembus 700.000 jiwa dari 2,87 juta jiwa populasi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, RHU diminta untuk benar-benar membantu dalam penanganan pandemi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
”RHU kembali buka dengan diberi kepercayaan dan pengelola telah menandatangani pakta integritas untuk protokol kesehatan. Kami berharap agar kepercayaan itu dijaga betul dengan langkah-langkah penanganan dan antisipasi Covid-19 oleh pengelola,” kata Irvan.
Jumlah sasaran vaksinasi tahap ketiga diperkirakan 100.000 orang. Penghuni rumah susun sederhana sewa yang dikelola pemerintah dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) juga menjadi sasaran dalam vaksinasi tahap ketiga. (Febria Rachmanita)
Kegiatan di RHU akan terus diawasi oleh Satuan Tugas Covid-19. Jika ditemukan ada pelanggaran protokol kesehatan, lanjut Irvan, berarti kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah dan masyarakat dicederai. Sanksinya, penutupan kembali operasional sementara ditambah denda.
”Ada satu RHU yang terpaksa ditutup sementara karena melanggar jam operasional, padahal sudah tanda tangan pakta integritas. Kami tidak ingin kejadian itu ditiru oleh pengelola RHU lainnya,” kata Irvan, yang juga Wakil Sekretaris Satgas Covid-19.
Masih terkait dengan vaksinasi, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi. Selain program pintu ke pintu, vaksinasi di balai desa, halaman rumah warga, juga ditempuh layanan tanpa turun dari kendaraan (drive thru). Program terkini itu dipusatkan di Gedung Olahraga Tawang Alun yang diresmikan pada Kamis. Vaksinasi lantatur untuk sasaran pelaku jasa pariwisata dan transportasi umum serta dalam jaringan (online).
”Kami berusaha mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi dengan harapan meningkatkan perlindungan masyarakat terhadap ancaman Covid-19,” kata Ipuk dalam keterangan tertulis.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Widji Lestariono menambahkan, vaksinasi lantatur berlangsung 3-12 Juni 2021 dengan waktu operasional pukul 08.00-15.00 WIB. Vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca.
Adapun Banyuwangi telah menerima 352.000 dosis vaksin. Hingga Senin (1/6/2021), vaksinasi telah mencakup sebanyak 136.266 orang melalui tahap pertama. Untuk tahap kedua, yang telah tervaksin 32.928 orang.