Pemprov Kalbar Terapkan Vaksinasi Bebas Domisili bagi Warga Lansia dan Difabel
Vaksinasi terhadap warga lansia dan penyandang disabilitas dipermudah di Kalbar. Kemudahan itu dilakukan untuk menggenjot angka vaksinasi bagi warga lansia dan difabel.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Warga lansia dan difabel di Kalimantan Barat kini bisa divaksin di seluruh fasilitas kesehatan atau pelayanan vaksinasi di kota dan kabupaten mana pun di Kalbar. Pelayanan vaksinasi bebas domisili itu dilakukan untuk mempercepat cakupan vaksinasi bagi warga lansia.
Di Kalbar, jumlah sasaran vaksinasi warga lansia sebanyak 407.885 orang. Vaksinasi pertama untuk warga lansia masih 4,90 persen dan vaksinasi kedua 4,01 persen. Cakupan vaksinasi warga lansia dinilai masih rendah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Barat Harisson, Jumat (4/6/2021), mengatakan, untuk mempercepat vaksinasi, warga lansia dan difabel bisa divaksin di mana pun. ”Prioritas vaksinasi bagi warga lansia dan penyandang disabilitas menjadi lebih penting dalam periode-periode sekarang,” ujarnya.
Selain membebaskan tempat vaksinasi. pemprov juga meminta kabupaten/kota untuk menggandeng organisasi lokal, komunitas, dan pihak swasta guna mempercepat vaksinasi bagi warga lansia. Kerja sama tersebut terkait memobilisasi masyarakat lansia dan panyandang disabilitas untuk mendaftar serta mengatur antar-jemput mereka ke fasilitas kesehatan dan sentra pelayanan vaksinasi.
Sentra-sentra vaksinasi pun ditambah. Di Pontianak, total sentra vaksinasi yang semula hanya 38 kini menjadi 39 sentra vaksinasi. Dengan penambahan sentra vaksinasi, ditargetkan ada 2.000-3.000 warga yang bisa divaksin per hari. Namun, sampai saat ini baru 1.000-1.500 warga yang mendapatkan vaksin per hari.
Prioritas vaksinasi bagi warga lansia dan penyandang disabilitas menjadi lebih penting dalam periode-periode sekarang.
Kepala Dinkes Kota Pontianak Sidig Handanu mengatakan, pihaknya membuka kerja sama dengan komunitas dan RT/RW serta tokoh masyarakat/agama. Adapun vaksinasi untuk penyandang disabilitas, Dinkes Kota Pontianak masih menanti data dari Dinas Sosial Kota Pontianak.
Kepala Departemen Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Pontianak, Agus Fitriangga menuturkan, Dinkes dan Satgas Covid-19 harus jemput bola untuk menjelaskan kepada warga terkait kemudahan vaksinasi. Koordinasi dengan puskesmas dan rumah sakit serta tokoh-tokoh masyarakat/agama penting dilakukan untuk mengedukasi masyarakat bahwa vaksin itu penting.
Vaksinasi bagi warga lansia, jika dilihat dari data, sangat rendah. Demikian pula di provinsi lain. Rendahnya vaksinasi terhadap warga lansia diduga karena akses menuju tempat vaksinasi cukup jauh dan adanya ketakutan efek samping setelah divaksin.
Sampai saat ini, di Kalbar, vaksinasi pertama untuk tenaga kesehatan per 3 Juni mencapai 110,34 persen dan vaksinasi kedua 103,05 persen. Jumlah sasaran 25.020 orang. Adapun cakupan vaksinasi pertama untuk petugas pelayanan publik 39,17 persen dan vaksinasi kedua 29,11 persen. Jumlah sasaran 291.654 orang.
Sementara itu, untuk perkembangan Covid-19 di Kalbar per 4 Juni 2021 secara kumulatif terdapat 11.276 orang positif Covid-19. Sebanyak 10.513 orang di antaranya sudah sembuh dan 104 orang meninggal. Kasus aktif 659 orang.