Enam Warga Tertembak akibat Serangan KKB di Puncak Papua
Enam warga tertembak saat kelompok kriminal bersenjata menyerang aparat keamanan di Kampung Nipurolome, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (4/6/2021). Tiga warga meninggal dan tiga orang lainnya luka-luka.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Enam warga tertembak saat kelompok kriminal bersenjata menyerang aparat keamanan di Kampung Nipurolome, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (4/6/2021). Tiga warga meninggal dan tiga orang lainnya luka-luka.
Hal ini disampaikan Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri saat ditemui di Jayapura, Jumat malam. Mathius memaparkan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang aparat keamanan saat melintas di tengah permukiman warga di Kampung Nipurolome.
Identitas tiga warga yang meninggal adalah Patianus Kogoya selaku Kepala Kampung Nipurolome, Petena Murib, dan Nelius Kogoya. Sementara tiga warga yang terluka adalah Mandis Murib, Lesminus Murib, dan Jelemina Wanimbo.
Mathius mengatakan, para korban luka telah dievakuasi ke Puskesmas Ilaga untuk mendapatkan perawatan medis. Adapun korban meninggal telah dimakamkan sesuai adat masyarakat setempat.
Sehari sebelumnya, KKB juga menembak mati seorang warga bernama Habel Halenti di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Puncak. Habel ditembak di bagian leher oleh salah satu anggota KKB pada pukul 12.30 WIT.
Dari catatan Kompas dan data Polda Papua sepanjang Januari hingga Juni 2021, KKB telah melakukan 22 serangan di Intan Jaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang, dan Puncak. Akibat hal itu, sembilan aparat keamanan dan 10 warga sipil meninggal. Selain itu, 10 aparat keamanan dan lima warga terluka.
Terkait serangan KKB terhadap Bandara Ilaga pada Kamis malam, Mathius menuturkan, aparat gabungan TNI-Polri telah menguasai kembali infrastruktur itu. KKB membakar menara pengawas dan ruang tunggu bandara. Para pelaku juga membakar satu alat berat, dua rumah warga, dan satu pesawat rusak yang terparkir di bandara.
”Situasi di Puncak saat ini sudah kondusif. Namun, aktivitas penerbangan di bandara masih terhenti sebab anggota KKB masih berada di sekitar lokasi pembakaran,” ujar Mathius.
Ia menyatakan, aksi KKB membakar fasilitas di Bandara Ilaga telah merugikan masyarakat Puncak untuk mendapatkan barang kebutuhan pokok. Sebab, pengiriman barang-barang ke daerah itu hanya dapat dilakukan menggunakan pesawat.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Papua Sabar Iwanggin pun mengecam aksi KKB membakar fasilitas vital bagi masyarakat Puncak itu. ”Aksi kelompok ini menyebabkan masyarakat tidak bisa mendapatkan pasokan sembako dan barang kebutuhan pokok lainnya karena pesawat tak bisa mendarat di bandara itu,” katanya.
Kepala Bandara Ilaga Herman Sujito mengatakan, seluruh petugas bandara tidak dapat beraktivitas karena situasi keamanan yang belum kondusif. ”Belum ada pesawat yang memasuki Bandara Ilaga hari ini,” ucapnya.
Bandara Ilaga berada di ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut dengan panjang landasan pacu 600 meter. Bandara ini melayani sekitar 50 penerbangan setiap hari dari pukul 06.00 hingga pukul 12.30 WIT. Bandara ini tidak hanya rawan gangguan KKB, tapi juga kecelakaan pesawat karena kondisi geografis dan cuaca yang sering kali berubah drastis di pegunungan itu.