Pengusaha Romania Lirik Potensi Kerja Sama dengan Kalimantan Tengah
Delegasi pengusaha asal Romania datang ke Kalimantan Tengah mencoba melihat peluang kerja sama dengan pemerintah daerah. Kalteng dinilai memiliki potensi kerja sama ekonomi.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Pengusaha Romania membuka peluang kerja sama di bidang teknologi modifikasi cuaca serta pengolahan limbah dan air bersih di Indonesia. Mereka mengunjungi sejumlah tempat di Tanah Air untuk menjajaki kemungkinan kerja sama di daerah-daerah tertentu.
Kamis (3/6/2021), Presiden Konfederasi Pekerja Romania Tanasa Dumitru bertemu dengan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran. Mereka mengadakan rapat tertutup di Palangkaraya. Dumitru datang bersama Duta Besar Indonesia untuk Romania dan Republik Moldova M Ambar Azeth serta beberapa staf dari perusahaan Interventi Active in Atmosfera (IAA), sebuah perusahaan manufaktur di Romania.
Dumitru mengungkapkan, Indonesia dan Romania memiliki hubungan politik yang baik dan perlu dikembangkan ke arah kerja sama yang riil. Rombongan yang sama sebelumnya juga berkunjung ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk membahas potensi kerja sama dengan pemerintah daerah seperti yang dilakukan dengan Pemerintah Provinsi Kalteng.
”Kami membicarakan banyak sektor, tetapi yang penting sekali adalah soal teknologi modifikasi cuaca, pengolahan limbah dan air bersih,” kata Dumitru.
Dumitru juga secara resmi mengundang Gubernur Kalteng Sugianto Sabran untuk datang ke Romania guna melihat langsung perkembangan teknologi dan membicarakan potensi kerja sama di antara dua negara. ”Nanti waktunya akan kami tentukan bersama,” katanya.
Sugianto Sabran menyambut positif upaya kerja sama yang ditawarkan pengusaha Romania. Ia bahkan menghubungkan teknologi modifikasi cuaca dengan bencana yang kerap datang, yakni kebakaran hutan dan lahan, juga program strategis nasional yang kini sedang digarap di Kalteng, Food Estate.
Kami membicarakan banyak sektor, tetapi yang penting sekali adalah soal teknologi modifikasi cuaca, pengolahan limbah dan air bersih.
”Kami membahas beberapa sektor komoditas, lalu soal modifikasi cuaca itu bisa diatur, kami kan punya Food Estate, lalu ada banyak komoditas yang bisa ditawarkan,” kata Sugianto.
Sugianto menambahkan, selain komoditas pangan dan pertanian, pihaknya juga membuka kesempatan pengusaha Romania untuk melihat potensi pertambangan yang ada di Kalteng. ”Batubara juga kami jajaki bersama,” ujarnya.
Data dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalteng menunjukkan terdapat 303 perusahaan tambang dengan total luas konsesi mencapai 1,8 juta hektar. Perusahaan tambang itu beragam, mulai dari batubara, emas, hingga tembaga.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Kalteng Suhaemi mengatakan, kedatangan duta besar dari Romania dan Moldova difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri melalui duta besarnya.
”Sebagian besar yang datang adalah pengusaha dan perwakilan pekerja. Mereka ingin melakukan penjajakan beberapa potensi investasi untuk dikembangkan di Kalteng,” kata Suhaemi.
Ia menambahkan, salah satu yang bisa dikembangkan untuk menjadi kerja sama adalah sektor perkebunan. Menurut dia, para pengusaha asal Romania tertarik membuat kerja sama jual beli minyak kelapa sawit ataupun kelapa dalam.
”Potensi CPO Kalteng juga masih sangat baik dan sudah mengekspor ke sejumlah negara. Kalau ditambah satu negara tujuan ekspor, pasti akan menguntungkan daerah, juga negara,” ucap Suhaemi.
Ia menyebutkan, selain tertarik pada minyak kelapa sawit, para pengusaha juga melirik potensi buah-buahan, seperti durian, mangga, nanas, dan buah segar lain, yang bisa diinvestasikan di Kalteng. Apalagi, Pemprov Kalteng mengklaim masih memiliki banyak lahan untuk investasi.